TEMAN ADA TIGA MACAM
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Manusia sebagai makhluk sosial,
dalam kehidupannya tentulah membutuhkan
teman. Tapi ketahuilah bahwa Rasulullah telah mengingatkan kita agar berusaha memilih orang orang yang patut untuk dijadikan
sahabat atau teman dekat. Maknanya adalah bahwa tidak semua orang bisa
dijadikan teman. Bahkan Rasulullah
menjadikan teman sebagai patokan
terhadap baik dan buruknya agama seseorang.
Dalam
sebuah hadits disebutkan : “Arrajulu ‘alaa diini khaliilih, falyanzhur
ahadukum man yukhaalil “. Agama
seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah
yang menjadi teman dekatnya. (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan
oleh Syaikh al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah).
Syaikh
Bakr bin Abdullah Abu Zaid, dalam al Hilyah, menyebutkan tentang tiga jenis
teman. (1) Teman manfaat (2) Teman kenikmatan (3) Teman kemuliaan. Dua yang
pertama akan putus dengan terputusnya sebab sebabnya yaitu terputus manfaat
(kepentingan) pada teman yang pertama dan terputus kenikmatan dari teman yang
kedua.
Adapun
teman model yang ketiga, kata beliau,
karena yang menjadikan dia berteman dengannya adalah kemuliaan maka
kemuliaan itulah yang akan mendorong adanya persahabatan itu. Yang dengannya
bisa saling menanamkan keyakinan tentang keutamaan pada yang berteman ini.
Syaikh
Muhammad bin Shalih al Utsaimin, mensyarah tentang tiga macam teman tersebut,
sebagai berikut :
Pertama : Teman
manfaat atau kepentingan.
Yaitu
orang yang mau berteman denganmu selama dia bisa mengambil manfaat darimu, baik
manfaat berupa harta maupun kedudukan ataupun yang lainnya. Dan jika manfaat
itu sudah tidak bisa didapat lagi, maka (bisa jadi) dia berbalik menjadi
musuhmu. Yang mana seakan akan dia tidak pernah mengenalmu dan begitupun engkau
tidak pernah) mengenalnya.
Teman
semacam ini sangatlah banyak sekali. Seperti orang orang yang meminta diberi
sedekah. Kalau diberi dia senang namun kalau tidak diberi, mereka marah.
Seorang teman yang engkau sangka adalah teman yang paling baik bagimu begitu
juga engkau (merasa) adalah teman yang paling baik baginya. Namun pada suatu
hari dia meminjam kitab kepadamu. Lalu (engkau tidak memberikannya), engkau menjawab
: Aku membutuhkan kitab ini besok. Maka diapun akan memusuhimu. Apakah ini
benar benar teman ?. Ya …inilah teman manfaat.
Kedua : Teman
kenikmatan.
Yaitu
orang yang tidak (akan) berteman denganmu kecuali karena dia : (1) Bersenang
senang denganmu, bisa mengobrol. (2) Santai dan begadang malam hari. Namun dia
tidak bisa memberimu manfaat apapun. Begitu pula engkau tidak bisa mengambil
manfaat darinya kecuali hanya membuang buang waktu saja. Hindarilah teman yang
semacam ini karena hanya bisa membuang waktumu.
Ketiga : Teman
kemuliaan.
Yaitu
teman yang bisa : (1) Mengajakmu pada segala sesuatu yang utama. (2) Mencegahmu
dari perbuatan yang buruk. (3) Membukakan bagimu pintu pintu kebaikan. (4)
Apabila engkau berbuat salah maka dia akan melarangmu tanpa harus merusak
kehormatan. Inilah teman keutamaan.
Oleh
sebab itu berusahalah berteman dengan orang orang yang bisa mendatangkan
kemuliaan kepada kita. Jika kita salah memilih teman dan mendapatkan teman yang
buruk sungguh itu kerugian besar dan menjadi penyesalan di akhirat kelak.
Renungkanlah
firman Allah berikut : “Dan ingatlah ketika orang-orang zalim menggigit
kedua tangannya seraya berkata : “Aduhai kiranya aku dulu mengambil jalan
bersama Rasul. Kecelakaan besar bagiku. Kiranya dulu aku tidak mengambil fulan
sebagai teman akrabku. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari al Qur’an
sesudah al Qur’an itu datang kepadaku. Dan setan itu tidak mau menolong manusia”
(Q.S al Furqan 27-29).
Insya
Allah bermanfaat bagi kita semua. Wallahu A’lam. (522)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar