URUSAN MEMILIH PEMIMPIN BERSANDAR SAJA
KEPADA
TAKDIR ??.
Oleh : Azwir B. Chaniago
Ada sebagian saudara kita yang suka bersandar
saja kepada takdir. Dalam berbagai
perkara termasuk memilih pemimpin. Kenapa kita repot memikirkan siapa yang akan
memimpin kita. Bukankah Allah telah mentakdirkan atau menetapkan PEMIMPIN sesuai
kehendak-Nya.
Memang segala sesuatu yang terjadi atas diri
kita adalah sesuai apa yang telah ditetapkan Allah bagi makhluk-Nya. Hal ini
diantaranya disebutkan Rasulullah dalam sabda beliau :
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ سَمِعْتُ
رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ
الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ
سَنَةٍ - قَالَ - وَعَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ»
Abdullah bin ‘Amr bin
‘Ash radhiyallahu ‘anhuma berkata, aku telah mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda : Allah telah menuliskan takdir
makhluk-makhluk 50 ribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi dan Asy-Nya
di atas air. (H.R Imam Muslim).
عَنْ أَبِيْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
عَبْدِ الله ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ حَدَّثَنَا رَسُوْلُ الله
صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ: إِنَّ أَحَدَكُمْ
يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِيْ بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا نُطْفَةً ثُمَّ
يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّّ
يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ
كَلِمَاتٍ بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ .
Diriwayatkan
dari Abi Abdir Rahman, yaitu Abdullah bin Mas’ud dia berkata, Telah
menceriterakan kepada kami Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam, orang
yang selalu benar dan dibenarkan : Sesungguhnya salah seorang dari kamu
sekalian dikumpulkan kejadiannya dalam perut ibunya selama empat puluh hari
berupa air mani. Kemudian menjadi segumpal darah dalam waktu empat puluh
hari.
Kemudian
menjadi segumpal daging dalam waktu empat puluh hari. Lalu diutus seorang
malaikat kepada janin tersebut dan ditiupkan ruh kepadanya dan malaikat
tersebut diperintahkan untuk menuliskan empat perkara, yaitu: menulis rizkinya,
batas umur-nya, pekerjaannya dan kecelakaan atau kebahagiaan hidupnya”. (H.R
Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Didalam hadits ini disebutkan malaikat diperintahkan
menulis 4 perkara. Satu diantaranya adalah : MENULIS RIZKINYA.
Kalau Allah Ta’ala telah menetapkan RIZKI
seorang hamba maka haruskah dia MENUNGGU SAJA RIZKINYA DATANG TANPA USAHA. Pada
hal Allah menyuruh kita berdoa dan Rasulullah mengajarkan kita berdoa minta
rizki.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا
نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu
yang manfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima.” (H.R Ibnu as Sunni dan
Ibnu Majah)
Kemudian
Allah Ta’ala memerintahkan orang orang beriman untuk berusaha mencari rizki,
sebagaimana firman-Nya :
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ
وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ
تُفْلِحُونَ
Apabila shalat sudah dilaksanakan maka
bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak
banyaknya agar kamu beruntung. (Q.S al Jumu’ah 10).
Allah Ta’ala berfirman :
وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا
Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan. (Q.S an
Naba’11).
Uraian ini berkaitan dengan BERDOA UNTUK DIBERI RIZKI DAN PERINTAH
MENCARI
RIZKI.
Begitupun dalam hal yang lain, misalnya kita berdoa MEMOHON DIBERI
KESEHATAN DAN KITA BERUSAHA MENJAGA KESEHATAN DAN KETIKA SAKIT KITA DIANJURKAN
BEROBAT DAN BERDOA DIBERI KESEMBUHAN. Jadi bukan pasrah tapi kita berusaha,
berdoa dan berserah diri kepada Allah Ta’ala.
Nah, dalam kaitannya dengan pemimpin bagaimana ?. Ini masalah
besar saudaraku. Kalau salah memilih pemimpin maka bisa jadi agama kita rusak
berat. Ketahuilah kita butuh pemimpin yang baik demi kemashalahatan AGAMA DAN
MASYARAKAT KITA. Lalu dalam hal ini kita bersandar SAJA kepada takdir ?. Ketetapan
Allah tentang siapa yang akan jadi pemimpin memang sudah ada dan manusia tidak tahu.
Sungguh Allah Ta’ala memberi kekuasaan kepada siapa yang
dikehendakinya, sebagaimana firman-Nya :
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ
وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ
تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Katakanlah (Muhammad).
Wahai Rabb pemilik kekuasaan, ENGKAU BERIKAN KEKUASAAN KEPADA SIAPA PUN
YANG ENGKAU KEHENDAKI. ENGKAU CABUT
KEKUASAAN DARI SIAPA PUN YANG ENGKAU KEHENDAKI. Engkau muliakan siapa pun
yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapapun yang engkau kehendaki. Di
tangan Engkau-lah segala kebaikan. Sungguh Engkau Mahakuasa atas segala
sesuatu. (Q.S Ali Imran 26).
Bersandar dan berserah diri kepada takdir ketetapan Allah Ta’ala itu memang benar. Namun ketahuilah bahwa Allah
tidak akan mengubah nasib suatu kaum ketika mereka tak berusaha merubahnya.
Allah berfirman :
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا
بِأَنْفُسِهِمْ ۗ
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum
mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. (Q.S ar Ra’du 11).
Syaikh as Sa’di berkata : “Sesungguhnya Allah tidak akan
mengubah keadaan suatu kaum”. Yaitu untuk mendapatkan kenikmatan, curahan
kebaikan dan kehidupan yang menyenangkan. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Oleh karena itu orang orang beriman harus berusaha, kalau ada kesempatan maka kita memilih
pemimpin yang baik. Lalu apa usaha yang bisa kita lakukan ?. (1) PERTAMA DAN PALING UTAMA
ADALAH MEMPERBAIKI KETAATAN KITA KEPADA ALLAH TA’ALA. (2) Kita berdoa kepada
Allah agar diberi pemimpin yang baik. (3) Memilih yang terbaik diantara yang
baik kalau ada. Atau memilih yang sedikit keburukannya dari yang buruk. (4) KEMUDIAN BERSERAH DIRI KEPADA APA PUN
KETETAPAN ATAU TAKDIR ALLAH.
Oleh karena itu kita harus berusaha melakukan segala sesuatu untuk
mendapatkan pemimpin yang baik dan kita inginkan. Ketahuilah bahwa orang orang
kafir, orang orang munafik dan orang orang yang ingin merusak Islam juga
berusaha keras mencari dan memilih pemimpin yang mereka inginkan.
Kalau mereka berhasil tentu akan terpilih pemimpin yang semacam mereka pula yaitu kafir, munafik atau orang
orang yang tak mau membela Islam. Apakah kita mau pemimpin PILIHAN MEREKA ?.
Na’udzubillahi min dzaalik
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.431)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar