MENCINTAI DAN MEMBENCI HANYA KARENA ALLAH
TA’ALA
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh Islam mengajarkan seorang beriman untuk mempersembahkan cinta
sejatinya yang paling hakiki hanya kepada Allah Ta’ala. Diantara penjabarannya adalah : (1)
Bahwa orang orang beriman tak boleh mencintai sesuatu ataupun membenci sesuatu
kecuali karena Allah Ta’ala. (2) Orang beriman tak boleh mencintai apa yang
dibenci Allah dan tak boleh mencintai apa yang dibenci oleh Allah Ta’ala. Bahkan ini
berkaitan dengan iman seorang hamba.
Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda
:
أَوْثَقُ عُرَى اْلإِيْمَانِ الْحُبُّ
فِي اللهِ وَالْبُغْضُ فِي اللهِ. .
Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena
Allah dan benci karena Allah. (H.R at Tirmidzi).
Dalam riwayat lain disebutka, Rasulullah
Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
مَنْ أَحَبَّ لِلَّهِ وَأَبْغَضَ
لِلَّهِ وَأَعْطَى لِلَّهِ وَمَنَعَ لِلَّهِ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ اْلإِيْمَانَ.
Barangsiapa yang mencintai karena Allah,
membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah,
maka sungguh telah sempurna imannya. (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi, ia
mengatakan hadits hasan)
Dari dua hadits di atas kita bisa mengetahui
bahwa kita harus memberikan kecintaan dan kesetiaan kita hanya kepada Allah
semata. Kita harus mencintai sesuatu yang dicintai Allah, membenci terhadap
segala yang dibenci Allah, ridha kepada apa yang diridhai Allah, tidak ridha kepada
yang tidak diridhai Allah.
Memerintahkan
kepada apa yang diperintahkan Allah, mencegah segala yang dicegah Allah,
memberi kepada orang yang Allah cintai untuk diberi dan tidak memberi kepada
orang yang Allah tidak suka jika ia diberi.
Ketahuilah bahwa dalam pengertian syariat yang dimaksud dengan al hubbu
fillah (mencintai karena Allah) adalah mencurahkan kasih sayang dan kecintaan
kepada orang orang yang beriman dan taat kepada Allah ta’ala karena keimanan
dan ketaatan yang mereka lakukan.
Sedangkan yang dimaksud dengan al bughdu
fillah (benci karena Allah) adalah mencurahkan ketidaksukaan dan kebencian
kepada orang-orang yang mempersekutukan-Nya dan kepada orang-orang yang jauh
dari ketaatan kepada-Nya karena mereka telah melakukan perbuatan yang
mendatangkan kemurkaan dan kebencian
Allah, meskipun barangkali mereka itu adalah orang-orang yang dekat hubungan
dengan kita.
Oleh karena itu cintailah seseorang karena ketakwaannya dan
ketaatannya kepada Allah karena Allah mencintai mereka. Jangan mencintai
seseorang karena hartanya, karena
pangkat dan jabatanya ataupun karena
kepentingan duniawi. Sesungguhnya harta
akan habis, pangkat dan jabatan akan berakhir dan kepentingan dunia akan sirna.
Jadi, cintailah,
berkumpulah dengan orang orang yang shalih karena mereka akan mengajak untuk mencintai Allah dan mereka
dicintai oleh Allah. Mereka selalu mengajak untuk mengikuti perintah Allah dan menjauhi larangan Allah.
Ketahuilah jumlah mereka ini sedikit, karena memang
orang yang taat, orang yang shalih itu
tidak banyak. Mereka adalah orang yang bersyukur dan orang yang bersyukur sedikit sekali. Sungguh Allah Ta’ala
mengingatkan dalam firman-Nya :
إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى
النَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ
Sesungguhnya Allah memberikan karunia kepada
manusia tetapi KEBANYAKAN MEREKA TIDAK BERSYUKUR. (Q.S al Baqarah 243).
Jadi jangan terpukau dengan yang banyak. Kebanyakan
manusia menyesatkan. Allah berfirman :
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي
الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ
وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ
Dan jika kamu mengikuti kebanyakan
orang di muka bumi niscaya mereka akan menyesatkan kamu dari jalan
(kebenaran) Allah. Mereka
hanyalah mengikuti sangkaan belaka. Dan mereka
hanyalah berkata bohong. (Q.S al An’am
116).
Oleh karena orang orang beriman haruslah menjaga dirinya untuk
mencintai segala sesuatu karena Allah dan membenci sesuatu karena Allah. Insya
Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.411)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar