BERDOALAH AGAR TAK DITENGGELAMKAN
KEDALAM BUMI
Oleh : Azwir B. Chaniago
Banyak kisah orang orang terdahulu yang
ditenggelamkan atau dibenamkan kedalam bumi. Diantara penyebabnya adalah : (1) Perbuatan
syirik. (2) Kesombongan, keangkuhan dan takabur. (3) Berlaku zhalim. (4) Mengingkari
ayat ayat Allah dan mengingkari serta memusuhi para Nabi dan Rasul dan yang
lainnya.
Sungguh Allah Ta’ala telah memberi peringatan
dengan jelas dalam firman-Nya :
أَفَلَمْ يَرَوْا إِلَىٰ مَا بَيْنَ
أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ۚ إِنْ نَشَأْ نَخْسِفْ
بِهِمُ الْأَرْضَ أَوْ نُسْقِطْ عَلَيْهِمْ كِسَفًا مِنَ السَّمَاءِ ۚ إِنَّ فِي
ذَٰلِكَ لَآيَةً لِكُلِّ عَبْدٍ مُنِيبٍ
Maka apakah mereka tidak memperhatikan langit
dan bumi yang ada di hadapan dan di belakang mereka ?. Jika Kami menghendaki
niscaya KAMI BENAMKAN MEREKA DI BUMI ATAU KAMI JATUHKAN KEPADA MEREKA KEPINGAN
KEPINGAN DARI LANGIT. Sungguh yang demikian itu benar benar terdapat tanda
(kekuasaan Allah) bagi setiap hamba yang kembali (kepada-Nya) Q.S Saba’ 9.
Allah Ta’ala berfirman :
وَقَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ ۖ
وَلَقَدْ جَاءَهُمْ مُوسَىٰ بِالْبَيِّنَاتِ فَاسْتَكْبَرُوا فِي الْأَرْضِ وَمَا
كَانُوا سَابِقِينَ
فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ ۖ
فَمِنْهُمْ مَنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ
الصَّيْحَةُ وَمِنْهُمْ مَنْ خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُمْ مَنْ
أَغْرَقْنَا ۚ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَٰكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ
يَظْلِمُونَ
Dan dia (Fir’aun) dan bala tentaranya berlaku
sombong di bumi tanpa alasan yang benar dan mereka mengira bahwa mereka tidak
akan dikembalikan kepada Kami. Maka kami siksa dia (Fir’aun) dan bala
tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut. Maka perhatikanlah
bagaimana kesudahannya orang orang yang zhalim.
(Q.S an Ankabut 39-40)
Kemudian tentang Qarun yang dibenamkan kedalam
bumi, dijelaskan Allah Ta’ala dalam firman-Nya :
فَخَسَفْنَا بِهِ وَبِدَارِهِ الْأَرْضَ
فَمَا كَانَ لَهُ مِنْ فِئَةٍ يَنْصُرُونَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَمَا كَانَ مِنَ
الْمُنْتَصِرِينَ
Maka Kami benamkan dia (Qarun) bersama
rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya satu golongan pun yang akan
menolongnya selain Allah, dan dia termasuk orang orang yang dapat membela diri.
(Q.S al Qashash 81).
Nah, di sebagian wilayah negeri kita, Allah
Ta’ala telah mendatangkan musibah berlapis tiga di satu tempat dan satu waktu,
yaitu di Palu Sulawesi Utara pada tanggal 28 September 2018 yang lalu, yaitu :
(1) Gempa yang hebat. (2) Tsunami yang menakutkan, dan (3) Di beberapa tempat
penghuninya ditenggelamkan bersama rumah dan harta bendanya kedalam bumi.
Apakah musibah ini adalah ADZAB, PERINGATAN
ATAU UJIAN ?.
(1) Kalau ADZAB, umumnya adalah untuk orang
yang bermaksiat terus menerus lalu Allah turunkan adzab tersebab dosa dosa
mereka.
(2) Kalau PERINGATAN adalah untuk orang orang
yang terkadang berbuat kebaikan tapi terkadang berbuat keburukan lalu diberi
peringatan agar tetap dalam kebaikan dan berhenti dari keburukan.
(3) Kalau
bentuknya UJIAN adalah untuk orang orang yang beriman dan selalu menjaga
dirinya untuk berbuat baik lalu Allah uji mereka agar iman mereka bertambah
teguh. Sungguh Allah Yang Mahatahu.
Diantara kewajiban seorang hamba adalah terus
menerus : (1) Memperbaiki diri dan menjaga ketaatan kepada Allah Ta’ala. (2)
Selalu memohon ampun kepada Allah Ta’ala. (3) Dan berdoa agar dijauhkan dari
berbagai musibah dan marabahaya.
Seorang hamba, janganlah sekali kali merasa
aman dari musibah berupa adzab, peringatan atau ujian yang sewaktu waktu bisa
datang. Allah berfirman :
أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ ۚ فَلَا
يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ
Atau apakah mereka merasa aman dari adzab
Allah (yang tak terduga duga) ?. Tidak ada yang merasa aman dari adzab Allah
selain orang orang yang rugi. (Q.S al Araaf 99).
Diantara musibah yang paling mengerikan adalah DITENGGELAMKAN
KE DALAM BUMI. Kita bermohon agar dijauhkan dari musibah ini. Rasulullah
Salallahu telah mengajarkan doa untuk menghindarinya, yaitu :
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ
الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ
الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ
اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ
بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ
فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon
kebajikan dan keselamatan Di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku
memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya
Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan
tentramkan-lah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari depan,
belakang, kanan, kiri dan dari atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar
aku tidak disambar dari bawahku (aku berlindung dari dibenamkan ke dalam
bumi).
Doa ini biasa dibaca Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasallam setiap hari
yaitu dalam rangkaian dzikir pagi setelah shalat shubuh dan juga dalam
rangkaian dzikir petang setelah shalat ashar.
Mari kita biasakan membaca doa ini
dalam dzikir pagi dan dzikir petang. Insya Allah bemanfaat. Wallahu A’lam.
(1.435)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar