BERJIHAD DI JALAN ALLAH DENGAN BELAJAR ILMU
Oleh : Azwir B. Chaniago
Syaikhul Islam, Ibnu Taimiyah, berkata : Jihad itu hakikatnya
berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menghasilkan sesuatu yang diridhai Allah
berupa amal shalih, keimanan dan menolak sesuatu yang dimurkai Allah berupa
kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan.
Makna jihad sebenarnya lebih luas cakupannya
daripada aktivitas perang melawan musuh musuh Islam. Jihad meliputi pengertian
perang, membelanjakan harta, segala upaya dalam rangka mendukung agama Allah,
berjuang melawan hawa nafsu, dan menghadapi setan.
Jadi makna jihad adalah sangat luas. Jihad
adalah mencakup segala aspek kehidupan : (1)
Baik bersifat moral maupun yang bersifat
material. (2) Terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain di tengah
tengah masyarakat. Jihad seperti ini dilakukan dengan pengorbanan harta, jiwa,
tenaga, waktu dan ILMU YANG DIMILIKI.
Jihad
juga bersifat berkesinambungan, tanpa dibatasi ruang dan waktu. Bisa
dilakukan terhadap musuh musuh yang nyata yaitu syaithan dan hawa nafsu. Dan
pengertian musuh yang nyata disini DISAMPING PERANG, juga berarti semua
tantangan yang dihadapi umat Islam seperti KEMISKINAN, KEBODOHAN DAN
KETERBELAKANGAN. (Lihat Ensiklopedi Islam).
Diantara jihad yang PALING PENTING disetiap
waktu dan keadaan adalah BELAJAR ILMU TERUTAMA ILMU SYAR’I. Ketahuilah bahwa orang
yang belajar ilmu laksana mujahid di Jalan Allah Ta’ala
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ دَخَلَ مَسْجِدَنَا هَذَا
لِيَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ لِيُعَلِّمَهُ كَانَ كَالْـمُجَاهِدِ فِيْ سَبِيْلِ
اللهِ، وَمَنْ دَخَلَهُ لِغَيْرِ ذَلِكَ كَانَ كَالنَّاظِرِ إِلَى مَا لَيْسَ لَهُ.
Barangsiapa yang memasuki masjid kami ini
(masjid Nabawi) dengan tujuan mempelajari kebaikan atau mengajarkannya, maka ia
laksana orang yang berjihad di jalan Allah Ta’ala. Dan barangsiapa yang
memasukinya dengan tujuan selain itu, maka ia laksana orang yang sedang melihat
sesuatu yang bukan miliknya. (H.R Ibnu Hibban, Ibnu Majah, Imam Ahmad, Ibnu Abi
Syaibah dan al Hakim).
Jadi diantara makna jihad adalah (sungguh
sungguh) melawan hawa nafsu agar semangat belajar ilmu terutama ilmu syar’i dan
juga ilmu ilmu lainnya yang bermanfaat bagi kaum muslimin.
Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullaah mengatakan
: Jihad melawan hawa nafsu (dalam belajar ilmu, peny.) memiliki empat tingkatan:
Pertama
: Berjihad untuk mempelajari petunjuk (ilmu yang bermanfaat) dan agama yang
benar (amal shalih). Seseorang tidak akan mencapai keberhasilan dan kebahagiaan
di dunia dan akhirat kecuali dengannya.
Kedua:
berjihad untuk mengamalkan ilmu setelah mengetahuinya.
Ketiga
: Berjihad untuk mendakwahkan ilmu dan mengajarkannya kepada orang yang belum
mengetahuinya.
Keempat:
berjihad untuk sabar dalam berdakwah kepada Allah Ta’ala dan sabar terhadap
gangguan manusia. Dia menanggung kesulitan-kesulitan dakwah itu semata-mata
karena Allah.
Apabila keempat tingkatan ini telah terpenuhi
pada dirinya, maka ia termasuk orang-orang yang Rabbani. (Zaadul Ma’aad).
Abu Darda radhiyallaahu ‘anhu mengatakan : Barangsiapa
berpendapat bahwa pergi mencari ilmu tidak termasuk jihad, sungguh, ia kurang akalnya.
(Ibnul Qayyim al Jauziyah).
Sungguh salah satu tujuan dan keutamaan belajar
ilmu adalah agar bisa berjihad dengan hujjah (dalil). Ketahuilah bahwa
berjihad dengan hujjah, ilmu atau keterangan didahulukan atas jihad dengan
pedang dan tombak.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullaah berkata :
Jihad dengan hujjah (dalil) dan keterangan didahulukan atas jihad dengan pedang
dan tombak.
Allah Ta’ala berfirman kepada Rasul-Nya
shallallaahu ‘alaihi wa sallam agar berjihad dengan Al-Qur an melawan orang-orang kafir.
فَلَا تُطِعِ الْكَافِرِينَ
وَجَاهِدْهُم بِهِ جِهَادًا كَبِيرًا
Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang
kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al-Qur an dengan jihad yang
besar. (Q.S al Furqaan 52).
Dalam ayat ini, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam diperintahkan
berjihad melawan orang-orang kafir dan munafik dengan cara menyampaikan hujjah
(dalil) dan keterangan.
Semoga Allah Ta’ala memberi kekuatan dan
kemauan yang kuat kepada kita untuk selalu BERJIHAD YAITU DENGAN SELALU BELAJAR ILMU
YANG BERMANFAAT.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam.
(1.403)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar