TAKWA MENDATANGKAN RIZKI
Oleh : Azwir B. Chaniago
Setiap orang tentu merasa senang mendapatkan
rizki yang lebih. Dengan rizki yang lebih orang orang beriman bisa mendapatkan
tambahan pahala sebagai tabungan akhirat baginya yaitu dengan berzakat,
berinfak dan bersedekah. Dan juga bisa melakukan ibadah yang membutuhkan biaya
seperti haji, umrah dan yang lainnya.
Ketahuilah
bahwa salah satu cara untuk mendatangkan rizki adalah dengan senantiasa menjaga
ketakwaan kepada Allah Ta’ala. Diantara buah dari bertakwa kepada Allah adalah
Dia akan memberi jalan keluar dan
membukakan pintu rizki. Allah Ta’ala berfirman :
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan Dia memberi rezki dari arah yang tidak disangkanya. (Q.S ath Thalaq 2-3).
Lalu ada yang bertanya : Kalau ketakwaan bisa
melancarkan rizki mengapa orang yang jauh dari Allah terkadang rizkinya
melimpah.
Sungguh dalam perkara ini ada baiknya kita
memahami beberapa hal berikut ini :
Pertama : Allah melapangkan rizki bagi yang
Dia kehendaki.
Allah Ta’ala berfirman :
أَوَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ
يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ
يُؤْمِنُونَ
Dan tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah
melapangkan rizki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasinya (bagi siapa
yang Dia kehendaki) ?. Sesungguh pada yang demikian itu terdapat tanda tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman. (Q.S az Zumar 52).
Pertama : Limpahan rezki bagi orang yang jauh dari Allah bisa jadi berupa istidraj.
Apa itu
istidraj ?. Salah satu makna istidraj adalah semua perbuatan maksiat yang Allah balas untuk waktu tertentu
dengan nikmat, dan Allah membuat dia lupa untuk mengingat-Nya serta lupa
bertaubat dan beristighfar. Akibatnya dia semakin dekat dengan adzab,
selanjutnya Allah berikan hukuman yang
berat.
Tentang istidraj ini, Rasulullah bersabda : Dari
Uqbah bin Amir, dia berkata,
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
إِذَا رَأَيْتَ اللهَ تَعَالَى
يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيْهِ
فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنهُ اسْتِدْرَاجٌ
Bila kamu melihat Allah memberi
pada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada
dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj
(jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah.” (HR. Ahmad, di hasankan
oleh Syaikh Syu’aib al Arnauth).
Allah Ta’ala berfirman :
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ
كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا
هُمْ مُبْلِسُونَ
Maka tatkala mereka melupakan
peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu
kesenangan untuk mereka, sehingga
apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami
siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus
asa. (Q.S al An’am 44).
Ketiga : Rizki yang banyak tetapi jauh dari
berkah.
Memang mereka orang orang yang jauh dari Allah
ada yang diberikan rizki yang secara fisik kelihatan banyak bahkan berlimpah.
Tapi ketahuilah bahwa Allah tidak menurunkan berkah terhadap rizkinya tersebut.
Sementara itu, kita saksikan pula bahwa orang orang yang bertakwa ada yang mendapat rizki tidak banyak tetapi Allah turunkan berkah bagi
rizkinya itu. Ini tentu lebih baik daripada rizki yang banyak tapi berkahnya
tidak ada.
Sungguh orang orang yang bertakwa bukan hanya
sekedar mendapat rizki di dunia tetapi mereka akan mendapat kecintaan Allah
Ta’ala, sebagaimana firman-Nya :
بَلَىٰ مَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِ وَاتَّقَىٰ فَإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ
الْمُتَّقِينَ
Sebenarnya barangsiapa menepati janji dan
BERTAKWA maka sungguh Allah MENCINTAI orang orang yang bertakwa. (Q.S Ali Imran
76)
Oleh karena itu seorang beriman akan selalu
berusaha menjaga dan meningkatkan ketakwaan di semua waktu di semua tempat dan
di semua keadaan sehingga akan memperoleh banyak keutamaan karena ketakwaannya.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.408).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar