KEBERUNTUNGAN YANG SEBENAR BENARNYA
Oleh : Azwir B. Chaniago
Orang orang beriman berusaha mencari keberuntungan di dunia adalah sebagai sarana untuk mendapatkan
keberuntungan yang abadi yaitu keberuntungan
di akhirat. Jadi keberuntungan dunia bagi
orang beriman bukanlah dijadikan tujuan.
Oleh karena itu berapapun keberuntungan dunia selalu dianggap cukup meskipun dengan yang
sedikit. Orang beriman senantiasa berdoa
diantaranya sebagaimana kalimat doa yang disebut dalam surat al
Baqarah ayat 201 yakni :
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di
dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari adzab neraka.
Sungguh keberuntungan yang hakiki ATAU YANG SEBENAR BENARNYA
adalah DIMASUKKAN KE SURGA DAN DIJAUHKAN DARI NERAKA yaitu sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya :
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ
وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ
النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا
إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Tiap tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
Dan sesungguhnya pada hari Kiamat sajalah disempurnakan pahalamu.Barangsiapa
dijauhkan dari neraka dan dimasukkan kedalam surga, maka sungguh ia telah
beruntung. Kehidupan dunia itu hanyalah kesenangan yang memperdayakan (Q.S Ali
Imran 185).
Syaikh as Sa’di menjelaskan bahwa ayat yang
mulia ini mengandung penjelasan tentang zuhud dari dunia karena bersifat
sementara dan tidak kekal. Dan bahwa dunia itu adalah perhiasan yang menipu,
membuat fitnah dengan keindahannya, menipu dengan kecantikan dan kemolekannya.
Kemudian dunia itu akan berpindah dan
ditinggalkan menuju negeri yang abadi. Jiwa jiwa manusia akan dipenuhi dengan
dengan apa yang telah diperbuatnya di dunia ini berupa kebaikan maupun
keburukan.
Selanjutnya dijelaskan pula oleh beliau bahwa
: Maka barang siapa dijauhkan artinya dikeluarkan, dari neraka dan
dimasukkan kedalam surga, maka
sungguh dia telah beruntung, maksudnya dia telah memperoleh
kemenangan yang besar dan selamat dari yang siksa yang pedih dan sampai kepada
surga yang penuh nikmat. (Surga) yang berisikan segala keindahan yang tak
pernah dilihat oleh mata, tak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah
terlintas pada pikiran dan hati seseorang.
Pemahaman sebaliknya dari ayat ini adalah
bahwa barangsiapa yang tidak dikeluarkan dari neraka dan tidak masuk
kedalam surga maka ia tidaklah beruntung bahkan dia celaka dengan kesengsaraan
yang abadi dan disiksa dengan hukuman yang kekal. (Kitab Tafsir Kariimir
Rahman).
Demikianlah tentang makna orang yang beruntung secara
hakiki. Kita bermohon kepada Allah Ta’ala agar dikumpulkan bersama orang orang
yang beruntung. Untuk itu orang beriman akan terus menjaga imannya. Iman yang
melahirkan amal shalih sehingga meraih keuntungan yang hakiki di akhirat kelak.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.428)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar