MENDAPAT NAUNGAN ALLAH DENGAN SHALAT BERJAMAAH
Oleh Azwir B. Chaniago
Sungguh pada hari
Kiamat kelak semua manusia akan dikumpulkan Allah Ta’ala di suatu lapangan atau
padang yang luas dan datar yang disebut padang Mahsyar. Rasulullah Salallahu
‘alaihi wasallam bersabda : “Allah Ta’ala
mengumpulkan seluruh manusia dari pertama hingga yang terakhir diatas satu
dataran … dan matahari mendekat, maka orang orang pun dilanda kesedihan dan
kesulitan yang tidak mampu mereka hadapi dan tidak mampu mereka pikul. (H.R
Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلاً
Manusia akan dikumpulkan pada hari
Kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan. (H.R
Imam Muslim, dari ‘Aisyah)
Ketika itu hari
sangatlah panas sehingga keringat mereka bercucuran dengan derasnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
تُدْنَى الشَّمْسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْخَلْقِ حَتَّى
تَكُوْنَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيْلٍ، قَالَ سُلَيْمُ بْنُ عَامِرٍ : فَوَاللهِ،
مَا أَدْرِي مَا يَعْنِي بِالْمِيْلِ أَمَسَافَةَ اْلأَرْضِ أَمْ الْمِيْلَ
الَّذِي تُكْتَحَلُ بِهِ الْعَيْنُ، قَالَ : فَيَكُوْنُ النَّاسُ عَلَى قَدْرِ
أَعْمَالِهِمْ فِي الْعَرَقِ فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى كَعْبَيْهِ،
وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى
حَقْوَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ الْعَرَقُ إِلْجَامًا، وَأَشَارَ رَسُوْلُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ إِلَى فِيْهِ
Pada hari kiamat, matahari
didekatkan jaraknya terhadap makhluk hingga tinggal sejauh satu mil.” Sulaim bin Amir (perawi hadits ini) berkata: Demi Allah, aku tidak tahu apa
yang dimaksud dengan mil. Apakah ukuran jarak perjalanan, atau alat yang
dipakai untuk bercelak mata?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Sehingga manusia tersiksa dalam keringatnya sesuai dengan kadar
amal-amalnya (yakni dosa-dosanya). Di antara mereka ada yang keringatnya sampai
kedua mata kakinya. Ada yang sampai kedua lututnya, dan ada yang sampai
pinggangnya, serta ada yang tenggelam dalam keringatnya.” Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam memberikan isyarat dengan meletakkan tangan ke mulut beliau.”
(H.R Imam Muslim).
Dengan keadaan
yang demikian berat maka setiap orang
membutuhkan naungan dan saat itu tidak ada perlindungan atau naungan
kecuali dari Allah Ta’ala saja.
Ketahuilah bahwa
salah satu golongan yang sangat
beruntung mendapat naungan dari Allah Ta’ala pada saat itu adalah orang orang
yang HATINYA TERPAUT, TERIKAT ATAU SENANTIASA TERGANTUNG DENGAN MASJID.
Rasulullah
bersabda : “Sab’atun yuzhilluhumullahi fii zhillihi yauma laa zhilla
illa zhillahu … wa rajulun qalbuhu mu’allaqun fiil masaajid.” Tujuh
golongan manusia yang Allah akan menaunginya pada hari Kiamat saat tiada lagi
naungan kecuali naunganNya …laki-laki yang hatinya senantiasa bergantung kepada
masjid-masjid. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Lalu siapakah
laki laki yang disebut sebagai orang yang hatinya terpaut atau bergantung kepada masjid. Mereka adalah orang
beriman yang senantiasa melakukan
shalat berjamaah maka hatinya akan terpaut dengan masjid. Di setiap saat dia keluar dari masjid setelah
shalat berjamaah maka dia ingin kembali
lagi ke masjid untuk melaksanakan shalat berjamaah berikutnya.
Ketika panggilan
adzan terdengar bahkan beberapa saat sebelum panggilan adzan dia sudah bersegera ke masjid. Orang inilah yang hatinya terpaut
atau tergantung di masjid Dan
sebagaimana dijelaskan oleh Rasullah, dialah yang termasuk diantara tujuh golongan yang beruntung mendapat naungan Allah di hari Kiamat.
Oleh karena itu
orang orang beriman akan terus berusaha
melaksanakan shalat berjamaah di masjid untuk mendapatkan keutamaannya yang banyak. Dan salah satu
keutamaan atau nikmat yang akan didapat oleh orang orang yang senantiasa
istiqamah melaksanakan shalat berjamaah di masjid adalah hatinya akan terkait dengan masjid. Lalu dia akan
mendapatkan naungan Allah Ta’ala di akhirat kelak.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.405)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar