SANGAT BERUNTUNG JIKA ISTIQAMAH DALAM
BERIBADAH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh sangatlah
banyak dalil dari al Qur an dan as Sunnah yang memerintahkan dan
mengingatkan orang orang beriman agar senantiasa istiqamah dalam beribadah kepada Allah Ta’ala.
Diantaranya adalah :
Pertama : Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
وَاعْبُدْ
رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang
diyakini (kematian) Q.S al Hijr 99.
Syaikh as Sa’di
dalam Kitab Tafsir Taisir Karimur Rahman menjelaskan maksud ayat ini bahwa
kontinyulah engkau mendekatkan diri kepada Allah dengan segala macam ketaatan.
Kedua : Allah
subhanahu wa Ta’ala berfirman :
فَاسْتَقِمْ
كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا ۚ إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ
بَصِيرٌ
Maka istiqamahlah
(tetaplah) engkau (Muhammad di jalan yang benar) sebagaimana telah
diperintahkan kepadamu dan (juga) orang
yang bertaubat bersamamu. Dan janganlah kamu
melampaui batas. Sungguh Dia Mahamelihat apa yang kamu kerjakan (Q.S Hud
112).
Imam Ibnu Katsir berkata : Dalam ayat ini
Allah memerintahkan Rasul dan hamba hambaNya agar teguh dan selalu (tetap)
istiqamah karena yang demikian itu merupakan sebab mendapat pertolongan yang
besar dari Allah. Sungguh istiqamah itu memang berat. Ibnu Abbas berkata :
Tidaklah diturunkan kepada Rasulullah di dalam al Qur an sebuah ayat yang lebih
memberatkan dan menyulitkan daripada ayat ini.
Ketiga : Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
Sebuah hadits
dari A’isyah radhiallahu ‘anha, bahwa Rasulullah bersabda :
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ
تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala
adalah amalan yang kontinyu walaupun itu sedikit.
Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan
selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya. (H.R Imam Muslim).
Sungguh banyak keutamaan yang akan didapat
orang beriman yang istiqamah dalam beribadah. Mereka yang istiqamah dalam
ibadah sangatlah beruntung karena KETIKA TERHALANG MELAKUKAN SUATU IBADAH AKAN
TETAP DIHITUNG SEBAGAI TELAH MELAKUKAN IBADAH dan pahalanya tetap ditulis.
Ini merupakan karunia yang amat besar dari Allah
Subhanahu wa Ta’ala bagi seorang hamba
yang selalu istiqamah dalam beramal.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا
كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda : Apabila seorang hamba sakit atau bepergian (safar), dicatat
(amalannya) seperti apa yang dikerjakannya ketika dia bermukim dan sehat. (H.R Imam
Bukhari)
Imam Abu Dawud
meriwayatkan sebuah hadits yang dishahihkan oleh Syaikh Nashiruddin al Albani
bahwa Rasulullah bersabda :
مَا
مِنْ امْرِئٍ تَكُونُ لَهُ صَلَاةٌ بِلَيْلٍ يَغْلِبُهُ عَلَيْهَا نَوْمٌ إِلَّا
كُتِبَ لَهُ أَجْرُ صَلَاتِهِ وَكَانَ نَوْمُهُ عَلَيْهِ صَدَقَةً
Tidaklah
seseorang terbiasa mengerjakan shalat malam kemudian satu ketika dia tertidur,
melainkan akan tetap ditulis pahala shalatnya, sedangkan tidurnya adalah
sedekah baginya.
Berkenaan dengan hadits ini, al Hafidz Ibnu
Hajar, dalam Fathul Bari menjelaskan : Ini adalah untuk orang orang yang biasa
mengerjakan ketaatan, kemudian terhalangi sesuatu. Dan andaikan tidak ada
halangan, niatnya (untuk beribadah secara istiqamah, peny.) akan tetap dilakukannya.
Dengan bersandar kepada hadits ini maka sangatlah beruntung orang yang biasa atau istiqamah shalat berjamaah di masjid lalu datang udzur syar'i lalu tak bisa shalat ke masjid maka ditetapkan pahala baginya seperti orang yang shalat berjamaah di masjid tersebab keistiqamahannya. Begitu juga amal amal yang lain. Itulah sebabnya orang orang shalih selalu istiqamah dalam melakukan berbagai ibadah.
Oleh karena itu maka orang orang beriman hendaklah senantiasa menjaga ibadahnya kepada Allah Ta’ala agar tetap istiqamah sehingga
menjadi orang yang beruntung. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.414).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar