MENGAPA MANUSIA SUKA MENGKHIANATI AMANAH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Dalam surat an Anfal ayat 27, Allah Ta’ala
mengingatkan orang orang yang beriman agar tidak mengkhianati amanah yang
dipercayakan kepadanya. Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ
وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Wahai orang orang yang beriman !. Janganlah
kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan
(juga) janganlah kamu mengkhianati amanah amanah yang dipercayakan kepadamu
sedang kamu mengetahui.
Syaikh as Sa’di berkata : Barangsiapa
menunaikan amanat, maka dia berhak mendapatkan pahala yang besar dari Allah.
Dan barangsiapa mengkhianatinya dan tidak menunaikannya, maka dia berhak
mendapatkan adzab yang keras dan dia menjadi pengkhianat Allah, Rasulullah dan
amanatnya itu sendiri. Dia menodai dirinya sendiri karena dia telah mengambil sifat
terburuk yaitu khianat serta mengabaikan
sifat yang paling baik dan sempurna yaitu (menunaikan) amanat.
Ketahuilah bahwa seseorang yang mengabaikan
amanah yang dibebankan kepadanya berarti dia telah mencederai keimanannya dan
dia telah merugi karena memelihara amanah adalah merupakan salah satu indikasi orang beriman yang
beruntung. Allah berfirman :
وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ
(Dan sungguh beruntung orang orang yang
beriman) orang orang yang memelihara amanat
amanat dan janjinya (Q.S al
Mu’minuun 8).
Syaikh as Sa’di berkata : Maksud (ayat
ini) adalah mereka memperhatikan,
menjaga lagi memelihara amanah. Sangat bersemangat untuk menjalankan dan
menegakkan (amanah). Lihat Tafsir
Karimir Rahman.
Kalau kita perhatikan ternyata dari waktu ke
waktu ternyata semakin banyak manusia yang mengabaikan dan mengkhianati amanah
yang dipercayakan kepadanya. Pada hal Rasulullah telah mengingatkan bahwa
mengabaikan amanah adalah salah satu dari TANDA MANUSIA MUNAFIK. Beliau
bersabda :
آيَةُ
الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا
اؤْتُمِنَ خَانَ
Tanda tanda orang munafik
itu ada tiga, jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia ingkar dan jika
dipercaya (diberi amanah) ia berkhianat (Mutafaq ‘alaihi).
Dari waktu ke waktu ternyata semakin banyak
manusia yang mengabaikan dan mengkhianati amanah yang dipercayakan kepadanya. Perhatikanlah betapa banyak manusia diberi
jabatan sebagai amanah. Namun mereka mengkhianatinya sampai sampai
merugikan pemberi amanah. Bahkan mereka tidak malu dengan perbuatan buruknya
yang dipertonton di berbagai media.
Ketahuilah
bahwa paling tidak ada tiga penyebab kenapa manusia mengkhianati amanah yang
dipercayakan kepadanya, yaitu :
Pertama : Berlebihan mencintai dunia.
Orang yang mencintai dunia, apalagi dengan
berlebihan, maka dia akan berusaha sekuatnya untuk mendapatkan harta dunia dan
segala perhiasannya. Lalu mereka menghalalkan segala cara bahkan termasuk
mengkhianati amanah yang dipercayakan kepadanya.
Padahal dunia ini adalah kehidupan sementara
fana dan fatamorgana. Bahkan dalam sebuah hadits disebutkan bahwa dunia ini
bukan saja tidak berharga bahkan dilaknat. Rasulullah bersabda :
إِنَّ الدُّنْيَا
مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلَّا ذِكْرُ اللَّهِ وَمَا وَالَاهُ وَعَالِمٌ
أَوْ مُتَعَلِّمٌ
Sesungguhnya dunia itu dilaknat dan dilaknat
apa yang ada didalamnya, kecuali (1) Dzikir kepada Allah dan (2) Ketaatan
kepada-Nya, (3) Orang orang yang berilmu atau (4) Orang yang mempelajari ilmu.
(H.R Imam at Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Abdil Barr. Hadits ini Hasan).
Oleh karena itu tidaklah pantas bagi seseorang
untuk mengejar dunia yang rendah, tidak berharga dan
dilaknat. Apalagi mengejar dan mencintai dunia dengan cara berbuat zhalim
kepada diri dan orang lain, yaitu melalaikan amanah.
Kedua : Tidak merasa diawasi.
Orang yang mengkhianati amanah mungkin merasa
perbuatan buruknya akan dibiarkan saja dan tidak diawasi dan dicatat. Sungguh
apapun yang kita lakukan di dunia ini terus menerus dibawah pengawasan dan
pencatatan oleh malaikat yang ditugaskan Allah Ta’ala. Allah
berfirman :
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا
لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
Tidak ada satu kata yang diucapkannya
melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap
(mencatat). Q.S Qaaf 18.
Dan juga firman Allah Ta’ala :
وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحٰفِظِيْنَ
كِرَامًا كٰتِبِيْنَ يَعْلَمُوْنَ مَا تَفْعَلُوْنَ
Dan sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat
malaikat) yang mengawasi (perbuatanmu). Yang mulia (di sisi Allah) dan yang
mencatat (perbuatanmu). Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S al
Infithar).
Ketiga : Lupa bahwa manusia akan
diminta pertanggungan jawab.
Bisa jadi orang tidak amanah atau mengabaikan
amanah lupa bahwa setelah kehidupan di dunia berakhir maka semuanya akan
dibangkitkan. Lalu semuanya diminta pertanggung jawaban tentang perbuatan baik
dan buruknya di dunia termasuk melalaikan amanah yang dipercayakan kepadanya.
Allah Ta’ala berfirman :
أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ
سُدًى
Apakah manusia mengira dia akan dibiarkan
begitu saja (tanpa pertanggung jawaban) ?. Q.S al Qiyaamah 36.
Imam Ibnu Katsir berkata : Barangsiapa yang
tidak menunaikan (amanah) di dunia ini maka akan dimintai pertanggung
jawabannya di hari Kiamat. (Tafsir Ibnu Katsir).
Itulah sebagian penyebab kenapa ada diantara
manusia yang mengabaikan atau mengkhianati amanah yang dipercayakan kepadanya. Wallahu
A’lam. (1.426)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar