NASEHAT SYAIKH UTSAIMIN TENTANG MENDATANGI
DUKUN
Oleh : Azwir B. Chaniago
Orang
orang yang mengaku dukun, mengetahui perkara yang ghaib ternyata saat ini
semakin laris dan banyak dikunjungi orang orang jahil untuk minta sesuatu. Bahkan
ada pula para dukun ini yang mengiklankan profesinya di beberapa media dengan
menyebutkan bahwa dia bisa membantu orang yang membutuhkan ini itu dan
sebagainya.
Perkara mendatangi dukun ini, Syaikh Muhammad
bin Shalih al Utsaimin memberi nasehat dan
menjelaskan sebagai berikut : Dukun adalah orang yang menceritakan
tentang perkara perkara ghaib dimasa yang akan datang. Sedangkan orang yang
mendatangi dukun itu terbagi menjadi tiga macam :
Pertama : Orang yang mendatangi dukun lalu bertanya
kepadanya dengan tanpa mempercayainya. Ini diharamkan. Hukuman bagi pelakunya
adalah tidak diterima shalatnya selama 40 malam. Rasulullah bersabda :
مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ
لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
Siapa yang mendatangi tukang ramal (dukun) dan
bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama empat
puluh malam. (H.R Imam Muslim)
Kedua : Orang yang mendatangi dukun lalu bertanya
kepadanya dan mempercayai apa yang diberitakannya maka ini merupakan kekafiran
kepada Allah Ta’ala. Karena ia mempercayai dukun tentang pangakuannya
mengetahui perkara ghaib adalah mendustakan firman Allah :
قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ ۚ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ
يُبْعَثُونَ
Katakanlah (Muhammad), Tidak ada sesuatupun di
langit dan di bumi yang mengetahui perkara ghaib, kecuali Allah. Dan mereka
tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan. (Q.S an Naml 65).
Dan disebutkan dalam suatu hadits shahih :
مَنْ أَتَى كَاهِنًا أَوْ
عَرَّافًا، فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ، فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَعَلَى
مُحَمَّد
Barangsiapa mendatangi dukun lalu mempercayai
apa yang dikatakannya maka ia telah kafir dengan apa yang diturunkan kepada
Muhammad. (H.R Imam Ahmad, Imam at Tirmidzi).
Ketiga : Orang yang mendatangi dukun lalu bertanya
kepadanya untuk menjelaskan ihwalnya (perdukunan) kepada manusia, dan
bahwasanya itu adalah perdukunan, pengelabuan dan penyesatan. Ini tidak
mengapa.
Dalilnya adalah bahwa Nabi Salallahu ‘alaihi
wasallam kedatangan Ibnu Shayad, lalu Nabi menyembunyikan sesuatu untuknya
dalam dirinya. Kemudian beliau
bertanya kepadanya, apa yang
beliau sembunyikan untuknya ?. Ia menjawab : asap. Nabi bersabda : “Pergilah dengan hina, kamu tidak akan
melampaui kemampuanmu” (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Jadi, kata beliau, inilah keadaan (kesimpulan) orang yang datang
kepada dukun.
Pertama : Dia datang kepada dukun lalu bertanya
kepadanya dengan tanpa mempercayainya dan bukan dengan tujuan menjelaskan keadaannya (kepada
manusia). Ini diharamkan dan hukuman bagi pelakunya adalah tidak diterima
shalatnya selama 40 hari atau 40 malam.
Kedua : Dia datang kepada dukun lalu bertanya
kepadanya dan mempercayainya. Ini kekafiran kepada Allah Ta’ala yang wajib
atasnya bertaubat darinya dan kembali kepada Allah. Jika tidak bertaubat maka
ia mati di atas kekafiran.
Ketiga : Dia datang kepada dukun dan bertanya
kepadanya untuk mengujinya dan menjelaskan keadaannya kepada manusia. Ini tidak
mengapa.
(Dari
al Majmu’ ats Tsamin min Fatawa asy Syaikh Utsaimin)
Insya
Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.416)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar