BACAAN SHALAT TAHAJJUD APAKAH SIRR ATAU JAHR
Oleh : Azwir B. Chaniago
Shalat tahajjud atau disebut juga
qiyamul lail adalah amal utama di malam hari. Ketahuilah bahwa qiyamul lail
adalah seutama utama shalat setelah shalat fardhu. Dalam
sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim disebutkan
bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi Wassalam
bersabda :
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: سئل رسول الله صلى الله عليه وسلم:
أي الصلاة أفضل بعد المكتوبة؟ قال: الصلاة في جوف الليل
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata : Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam pernah ditanya, Shalat apakah yang paling utama
setelah shalat fardhu ?. Beliau
menjawab : Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah
shalat (sunnah) di tengah malam.
Diantara syarat shalat malam ini
adalah tidur terlebih dahulu meskipun sebentar. Waktunya yang paling baik
adalah di sepertiga malam terakhir.
Bagi sebagian orang, shalat malam ini
mungkin terasa agak berat karena waktunya adalah saat tidur lagi enak enaknya. Tapi orang orang
shalih yang selalu menginginkan kebaikan dan keutamaan yang banyak tentu akan
berusaha melakukannya.
Sangatlah banyak keutamaan yang akan
diperoleh seseorang yang senantiasa melaksanakannya. Diantara adalah bahwa kemuliaan seorang mukmin itu
ada pada shalat malamnya. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ ، قَالَ : جَاءَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَقَالَ : يَا مُحَمَّدُ ، عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ ، وَأَحْبِبْ
مَنْ أَحْبَبْتَ فَإِنَّكَ مَفَارِقُهُ ، وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ
مَجْزِيٌّ بِهِ ثُمَّ قَالَ : يَا مُحَمَّدُ شَرَفُ
الْمُؤْمِنِ قِيَامُ اللَّيْلِ وَعِزُّهُ اسْتِغْنَاؤُهُ عَنِ النَّاسِ.
Dari Sahl bin Sa’d
berkata, Jibril ‘alaihissalam
datang kepada Nabi Salallahu ‘alaihi
wa Sallam lalu berkata : Wahai Muhammad, hiduplah engkau semaumu sebab engkau akan mati. Cintailah siapapun yang engkau cintai
karena engkau akan meninggalkannya. Kerjakanlah apapun yang engkau mau sebab engkau
akan dibalas dengannya. Kemudian dia (Jibril) memberi nasehat : Wahai Muhammad,
Kemuliaan orang beriman adalah dengan qiyamullail, dan
‘izzahnya (kehormatan, kekuatan) adalah jika ia menahan diri dari meminta minta
kepada orang. (H.R al Hakim).
Bagaimana bacaannya, apakah sir atau jahr. Dalam shalat tahajjud seseorang
boleh memilih antara melirihkan bacaan (sirr) atau mengeraskan bacaan (jahr).
Hanya saja, kata Imam Ibnu Qudamah, dalam al Mughni :
Pertama : Jika membaca secara jahr itu lebih
memberi semangat atau di dekatnya ada orang yang menyimak atau memanfaatkan
bacaannya (misalnya untuk murajaah dan meperhatikan bacaan yang baik, pen.)
maka mengeraskan bacaan lebih utama.
Kedua : Jika ada orang yang terganggu
dengan bacaan yang keras (misalnya sedang tidur, sedang shalat atau sedang
belajar ataupun sedang membaca al Qur an, pen.) maka melirihkan suara lebih
utama.
Ketiga : Jika kedua kemungkinan itu tidak
ada maka ia boleh melakukan bacaan dengan sirr ataupun jahr.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita
semua. Wallahu A’lam. (1.436)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar