PUASA ARAFAH
PENGHAPUS DOSA
Oleh : Azwir B. Chaniago
Dengan
kasih sayang-Nya, setiap tahun Allah Ta’ala mendatangkan salah satu hari yang
istimewa bagi orang orang yang beriman yaitu 9 Dzulhijjah. Tahun ini insya Allah 9 Dzulhijjah 1437 Hijriah akan jatuh pada hari
Ahad yang akan datang (11 September 2016
Masehi).
Salah
satu ibadah yang disyariatkan pada hari
hari tersebut adalah melaksanakan shaum atau puasa Arafah. Puasa ini
disunnahkan bagi yang tidak sedang berhaji.
Dari
Abu Qatadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ
عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ
وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى
قَبْلَهُ
“Puasa
Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun
akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang
lalu.” (HR. Muslim no. 1162)
Lalu
ada yang bertanya : Kalau Allah menghapus dosa setahun yang lalu kami sudah
paham maknanya. Tapi apa pula makna puasa Arafah akan menghapus dosa yang akan
datang ?. Bukankah dosa itu belum dilakukan ?.
Ketahuilah
bahwa para ulama yang mumpuni ilmunya telah memberikan berbagai penjelasan,
diantaranya :
Pertama : Imam al
Mawardy berkata : Dan Allah menjaganya dari melakukan dosa setahun yang akan
datang (Kitab al Haawiy).
Kedua : Penjelasan
lain yakni bahwa orang yang berpuasa Arafah tersebut diberi taufik pada tahun
yang akan datang untuk tidak melakukan dosa. Dan itu dinamai dengan penghapusan
juga, untuk penyesuaian dengan istilah tahun lalu.
Atau
juga bahwa jika dia melakukan dosa tahun yang akan datang, maka ia diberi
petunjuk Allah untuk melakukan sesuatu yang akan menghapuskan dosa-dosa itu.
Demikian penjelasan Imam Ash-Shan’any dalam Kitab Subulus Salaam.
Ketiga : Juga bisa
diartikan dengan pengampunan terhadap dosa-dosa kecil, selain dosa besar.
Karena dosa besar hanya bisa dihapus dengan taubat nasuha atas rahmat Allah.
Demikian menurut Al-Qaadliy ‘Iyaadh dalam Kitab Al-Majmu’ Syarhul-Muhadzdzab.
Keempat : Mengenai dosa yang akan datang yang belum dikerjakan, dikutipkan pernyataan Imam asy-Syaukani : Bahwa
dosa itu akan diampuni apabila seandainya terjadi, atau bisa juga berarti bahwa
orang itu, karena puasa Arafahnya, akan terbimbing sehingga terhindar dan tidak
akan melakukan dosa. (Kitab Nailul Authar).
Dan kemungkinan kedua dari penjelasan Imam asy-Syaukani ini lebih dapat
diterima dan lebih logis.
Lalu
apakah yang diampuni semua dosa baik yang kecil maupun yang besar ?.Mengenai pengampunan dosa tersebab melakukan puasa
Arafah, terdapat perbedaan pendapat diantara para ulama.
Ada
yang mengatakan bahwa yang dimaksud diampuni adalah dosa kecil. Imam Nawawi rahimahullah mengatakan :
“Jika bukan dosa kecil yang diampuni, semoga dosa besar yang diperingan. Jika
tidak, semoga ditinggikan derajat. (Syarh
Shahih Muslim)
Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah
berkata : bukan hanya dosa kecil yang diampuni, dosa besar bisa terampuni
karena hadits di atas sifatnya umum. (Lihat Majmu’ Al Fatawa)
Seorang hamba tentulah tidak akan mau rugi dengan melalaikan puasa
Arafah ini karena keutamaannya yang banyak sebagaimana disebutkan dalam hadits
shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim tersebut diatas.
Ketahuilah bahwa dengan
mengacu kepada makna hadits ini maka sangat beruntunglah orang orang
yang istiqamah melaksanakan puasa Arafah setiap tahun, karena dosanya akan
mendapat pengampunan dari Allah dari tahun ke tahun. Itulah bagian dari kasih
sayang Allah Ta’ala kepada orang orang yang beriman.
Fastabiqul khairaat. Insya
Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (788)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar