BERBUAT BAIK JANGAN DIIKUTI DENGAN SIKAP BURUK
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Banyak orang telah melakukan berbagai kebaikan kepada orang
lain. Kebaikan itu bisa berupa harta, perlindungan, nasehat, ilmu dan yang
lainnya. Ketahuilah bahwa ada satu hal
penting yang harus dijaga oleh seorang hamba yang telah melakukan suatu kebaikan terhadap orang
lain, yaitu menjaga kebaikan itu agar
tetap langgeng dan terus ada sampai dibawa ke negeri akhirat yaitu sebagai amal
shalih. Salah satu cara untuk menyelamatkan kebaikan yang telah dilakukan
adalah tidak mengiringinya dengan
perbuatan buruk.
Sungguh Allah Ta’ala telah memperingatkan
hamba hamba-Nya agar tidak berlaku buruk kepada seseorang yang telah diberi
kebaikan. Allah berfirman : “Yaa aiyuhal
ladziina aamaanu laa tubthiluu shadaqaatikum bil manni wal adzaa” . Wahai
orang orang yang beriman !. Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut
nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima). Q.S al Baqarah 264.
Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata
: Sekiranya ada seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain, jika berupa
sedekah maka ikhlaskanlah karena Allah dan jika bentuknya kebaikan maka
kebaikan adalah memang sesuatu yang harus dilakukan.
Kalau demikian adanya maka ia tidak boleh
menyebut nyebut sedekahnya seperti dengan mengatakan : Aku telah memberimu
sesuatu. Aku telah memberimu suatu barang. Diucapkan secara langsung di
depannya maupun tidak secara langsung. Contohnya dia mengatakan didepan orang
lain : Aku telah memberi si Fulan itu sebuah barang, yaitu dengan maksud untuk
menyebut nyebut pemberian atau sedekahnya.
Ayat dalam surat al Baqarah 264 menjelaskan
bahwa jika seseorang suka menyebut nyebut sedekahnya maka pahala sedekah itu
akan hancur. Ia tidak akan memperoleh pahala dari sedekahnya dan perbuatannya
(mengungkit ungkit sedekahnya itu) termasuk
dosa besar. (Syarah Riyadush Shalihin).
Ketahuilah bahwa
mengikuti perbuatan baik dengan sikap yang buruk seperti mengungkit ungkit pemberian atau kebaikan
bukanlah sekedar menghilangkan pahalanya tetapi akan mendatangkan dosa besar
karena dengan mengungkit ungkit itu berarti seseorang telah menyakiti perasaan
sipenerima sehingga bisa membuatnya merasa terhina.
Imam
adz Dzahabi mengatakan bahwa mengungkit ungkit kebaikan termasuk salah satu
dosa besar (Lihat Kitab al Kaba-ir).
Sungguh setiap kebaikan yang dilakukan
seseorang dengan ikhlas dan tidak diikuti dengan sikap buruk, pastilah kebaikan itu, sekecil apapun akan
kembali kepadanya dalam kebaikan pula.
Allah berfirman : “Faman ya’mal mitsqaala dzarratin khairan yarah”. Maka barangsiapa
yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)
nya. (Q.S al Zilzaal 7).
Allah
berfirman : “Hal jazaa-ul ihsan illal ihsaan” Tidak ada balasan
kebaikan kecuali kebaikan pula (Q.S ar Rahmaan 60).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita
semua. Wallu A’lam. (812).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar