ABU KUHAFAH BERSYAHADAT KARENA MELIHAT
AKHLAK RASULULLAH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Rasulullah bersabda : “Innamal bu’itstu li utammima
makaarimal akhlaq” Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang
mulia (H.R Ibnu Abid Dun-ya dan al Hakim).
Sabda beliau ini terbukti dari praktek akhlak beliau yang
sangat mulia. Bahkan akhlak beliau mendapat pujian langsung dari
Allah Ta’ala dalam firmanNya : “Wa innaka la’ala khuluqin ‘azhiim” Sesungguhnya
engkau (Muhammad) benar-benar
berbudi pekerti yang luhur. (Q.S al Qalam 4).
Ketahuilah bahwa akhlak yang mulia adalah sarana utama
Rasulullah dalam berdakwah. Dakwah beliau sering
berhasil sebelum membacakan ayat-ayat Allah tapi dengan menunjukkan
akhlak yang terpuji.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad,
disebutkan suatu kisah ketika Fathul Makkah. Beberapa saat setelah Rasulullah
dan para sahabat memasuki kota Makkah, Abu Bakar ash Shiddiq memapah ayahnya
yang sudah tua dan lemah, bernama Abu Kuhafah, mendatangi Rasulullah salallahu
‘alaihi wasallam. Abu Kuhafah waktu itu masih musyrik, belum masuk Islam.
Pada saat bertemu Rasulullah, maka Rasulullah berkata :
“Wahai Abu Bakar, seandainya engkau biarkan ayahmu beristirahat saja dan jika
beliau ada keperluan maka akulah yang akan
mendatangi kerumahnya untuk memenuhi keperluannya.
Subhanallah, perkataan Rasulullah tersebut ternyata membuat
Abu Kuhafah sangat kagum kepada akhlak Rasulullah yang luar biasa mulianya. Kenapa
sangat kagum, karena Abu Kuhafah tahu betul bahwa Muhammad adalah Rasulullah, Kepala Negara Islam. Muhammad adalah Panglima
perang yang hebat. Pernah menghancurkan pasukan kafir Quraisy di Perang Badar.
Hari ini Muhammad bersama sahabatnya telah menaklukkan kota
Makkah bahkan tanpa perlawanan. Pada saat penaklukan Makkah hari ini pastilah
dia memiliki urusan dan kesibukan yang banyak.
Dengan keadaan yang demikian itu, ternyata Muhammad masih
berniat datang kerumahku bila aku ada keperluan dengannya. Bukan aku yang harus
datang menemuinya. Sungguh, kata Abu
Kuhafah ia sangat menghargaiku sebagai orang tua yang sudah lemah dan disuruh
untuk beristirahat saja di rumah. Alangkah mulianya akhlak Rasulullah ini.
Seketika itu juga, dalam keadaan kagum yang luar biasa, tanpa ada yang
menyuruh, Abu Kuhafah lalu mengucapkan
dua kalimat syahadat, masuk Islam.
Ketahuilah, bahwa dalam peristiwa ini, Rasulullah belum
membacakan satu ayat pun untuk mengajak apalagi memaksa Abu Kuhafah masuk
Islam. Beliau hanya mengucapkan
perkataan yang terpuji karena
menghormati orang tua yang sudah lemah. Dan inilah akhlak mulia yang bermanfaat
dalam dakwah.
Jadi ternyata bahwa
keberhasilan dakwah haruslah ditopang dengan akhlak yang mulia karena
inti dari dakwah adalah merebut hati manusia agar mau taat kepada Allah. Dalam
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ya’la dan Aba Dzar, Rasulullah
bersabda : “Kalian tidak bisa merebut hati manusia
dengan harta kalian, tapi kalian bisa
merebut hati manusia dengan wajah berseri-seri
dan akhlak yang mulia”.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam.
(784)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar