Kamis, 21 November 2024

TIGA KESEMPATAN BERINFAK DAN BERSEDEKAH YANG UTAMA

 

TIGA KESEMPATAN BERINFAK DAN BERSEDEKAH YANG UTAMA

Disusun oleh : Azwir B.Chaniago

Sungguh, berinfak dan bersedekah adalah perbuatan mulia dan SANGAT DIANJURKAN DALAM SYARIAT ISLAM bahkan diperintahkan. Allah Ta'ala berfirman :

وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah dan janganlah kamu jatuhkan (dirimu sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan (mu) sendiri. Dan berbuat baiklah. Sungguh Allah menyukai orang orang yang berbuat baik.  (Q.S al Baqarah 195).

Ketahuilah bahwa infak dan sedekah  seorang hamba akan SEMAKIN TINGGI NILAINYA DAN SEMAKIN BESAR PAHALANYA dalam tiga perkara  :

Perkara pertama : Jika diberikan kepada orang tua dan karib kerabat. Allah Ta'ala berfirman : 

يَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَۗ قُلْ مَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ

Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, “Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi KEDUA ORANG TUA, KERABAT, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan (dan membutuhkan pertolongan).” Kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya. (Q.S al Baqarah 215)

Syaikh as Sa'di berkata : harta yang sedikit atau banyak, maka orang yang paling utama menerima harta itu dan yang paling berhak untuk didahulukan serta paling besar hak mereka atas semua doa kedua orang tua yang diwajibkan atasmu berbakti kepadanya dan haram bagimu durhaka kepadanya.

Diantara cara berbakti paling agung kepada mereka adalah memberi nafkah kepada keduanya. Karena itu, memberi nafkah kepada keduanya adalah wajib atas seorang anak yang berada dalam kondisi lapang.

Setelah kedua orang tua adalah sanak saudara menurut tingkatannya, yang terdekat lalu yang lebih dekat menurut kedekatannya dan kebutuhannya; karena memberi nafkah kepada mereka adalah sebuah sedekah dan silaturahim.

Sungguh, prioritas pertama dalam berinfak atau membelanjakan harta  adalah KEDUA ORANG TUA, kemudian karib kerabat. Dalam KBBI antara lain disebutkan bahwa karib kerabat adalah  orang yang dekat pertalian keluarga,  sedarah sedaging, keluarga dan sanak saudara.

Kita terkadang mendapat kabar bahwa ada sebagian orang yang memiliki banyak harta lalu berinfak atau bersedekah dalam jumlah yang lumayan besar untuk panti asuhan yatim. Ini tentu SANGAT BAIK BAHKAN BETUL BETUL DIANJURKAN DALAM SYARIAT ISLAM.

Tetapi terkadang lupa memberi untuk orang yang dekat pertalian saudara, sanak saudara sedarah sedaging padahal ini SANGAT UTAMA UNTUK DIDAHULUKAN ATAU DIPRIORITASKAN.    

Kedua : Bersedekah dalam keadaan sehat dan takut jadi miskin.

Dlam satu riwayat disebutkan bahwa seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :  

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الصَّدَقَةِ أَعْظَمُ أَجْرًا قَالَ « أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ ، تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى ، وَلاَ تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ قُلْتَ لِفُلاَنٍ كَذَا ، وَلِفُلاَنٍ كَذَا ، وَقَدْ كَانَ لِفُلاَنٍ

Wahai Rasulullah, sedekah yang mana yang LEBIH BESAR PAHALANYAl ?. Beliau menjawab : Engkau bersedekah pada saat kamu masih sehat, saat kamu takut menjadi fakir, dan saat kamu berangan-angan menjadi kaya.

Dan janganlah engkau menunda-nunda sedekah itu, hingga apabila nyawamu telah sampai di tenggorokan, kamu baru berkata, Untuk si fulan sekian dan untuk fulan sekian, dan harta itu sudah menjadi hak si fulan.” (Muttafaqun ‘alaih, dari Abu Hurairah).

Ketiga : Memberi sedekah secara sembunyi sembunyi.

Sungguh, Allah Ta'ala menyukai hamba-Nya yang suka menyembunyikan ibadah yang bisa disembunyikan termasuk dalam perkara menyedekahkan hartanya, yaitu tanpa diketahui orang lain. Allah Ta'ala  berfirman :

إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۖ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Jika kamu menampakkan sedekah sedekahmu  maka ITU BAIK. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang orang fakir,   maka ITU LEBIH BAIK BAGIMU. Dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan kesalahanmu. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan. (Q.S al Baqarah 271).

Syaikh as Sa'di berkata : Allah Ta'ala mengabarkan  bahwa sedekah yang ditampakkan oleh orang yang bersedekah itu adalah baik, dan bila dia menyembunyikannya dan menyerahkannya kepada orang yang fakir adalah lebih utama karena menyembunyikan sedekah kepada orang fakir adalah lebih utama. Menyembunyikan sedekah  adalah kebaikan lain dan juga hal itu menunjukkan kuatnya keikhlasan.

(Disebutkan dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim) Salah satu dari tujuh kelompok yang akan dinaungi oleh naungan Allah di Hari Kiamat nanti adalah orang yang bersedekah dengan sebuah pemberian , lalu dia menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.

Sungguh, bersedekah secara sembunyi sembunyi itu lebih baik, diantaranya karena punya potensi kuat untuk MENJAGA KEIKHLASAN DAN LEBIH UTAMA. Ketahuilah bahwa jika infak atau sedekah dilakukan dengan ikhlas maka akan mendatangkan pahala yang lebih besar sesuai dengan tingkat keikhlasannya.

Wallahu A'lam. (3.421) 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar