Jumat, 08 November 2024

KETIKA DIDATANGI RASA MALAS MEMBACA AL QUR AN

 

KETIKA DIDATANGI RASA MALAS MEMBACA AL QUR AN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Kita mengetahui sangatlah banyak hamba hamba Allah yang senantiasa membaca al Qur an dan mengkhatamkannya dalam waktu tertentu. Ada yang mengkhatamkan  sekali sebulan, dua bulan, tiga bulan ataupun lebih dari itu. Tetapi terkadang datang penghalang yang tidak jelas lalu timbul futur atau rasa malas untuk membaca al Qur an lalu terhenti meskipun sementara.

Ketahuilah bahwa ini kerugian yang nyata bagi hamba hamba Allah karena Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah mengingatkan dalam sabda beliau tentang al hal wal murtahal :

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ؟ قَالَ : الْحَالُّ الْمُرْتَحِلُ - قَالَ : وَمَا الْحَالُّ الْمُرْتَحِلُ؟ قَالَ الَّذِي يَضْرِبُ مِنْ أَوَّلِ الْقُرْآنِ إِلَى آخِرِهِ كُلَّمَا حَلَّ ارْتَحَلَ

Dari Ibnu Abbas, beliau mengatakan ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam : Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah ?. Beliau menjawab :  Al hal wal murtahal.

Orang ini bertanya lagi : Apa itu al hal wal murtahal, wahai Rasulullah ?. Beliau menjawab : Yaitu yang membaca al Qur’an dari awal hingga akhir. Setiap kali khatam ia mengulanginya lagi dari awal. (H.R at  Tirmidzi).

Selain itu, masih sangat banyak sebab yang semestinya bisa mendorong atau memotivasi setiap hamba sehingga  TIDAK FUTUR ATAU MALAS MEMBACA AL QUR AN, diantaranya :

Pertama : Ingatlah, dahulu, pada awal belajar membaca al Qur an terasa berat, terasa tidak mudah  tetapi tetap bersemangat dan akhirnya DENGAN PERTOLONGAN ALLAH sekarang kita mampu membaca dengan baik.

Ini adalah nikmat yang besar bahkan tidak semua orang mendapat nikmat mampu membaca al Qur an. Ketahuilah bahwa sifat suatu nikmat adalah disyukuri dengan perbuatan. Ketika sudah dapat nikmat mampu membaca al Qur an dengan baik maka salah satu tanda bersyukur adalah dengan selalu membacanya.

Kedua : Membaca al Qur an adalah salah satu ibadah atau perbuatan baik yang sangat dianjurkan dalam syariat Islam. Ketika seseorang melakukan suatu ibadah atau perbuatan baik akan kembali kembali kepada dirinya. Allah Ta'ala berfirman :

إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ

 

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik UNTUK DIRIMU SENDIRI. Dan jika kamu berbuat buruk maka (kerugian berbuat buruk) itu untuk dirimu sendiri. (Q.S al Isra’ 7).

Bahkan bacaan al Qur an akan kembali kepada diri seseorang yaitu berupa syafaat bagi di akhirat kelak, Ketahuilah bahwa ada suatu keadaan yang sangat berat dan akan dilalui oleh manusia yaitu ketika berada di padang Mahsyar. Saat itu semua orang membutuhkan  pertolongan.

Dan diantara syafaat atau pertolongan yang akan diperoleh seorang mukmin adalah dari bacaan  al Qur an nya ketika berada di dunia. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam menjelaskan hal ini dalam sabda beliau :

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ، فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ.

Bacalah Al-Qur’an karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat untuk memberi syafa’at kepada pembacanya. (H.R. Muslim, dari Abu Umamah).

Ketiga : Sungguh, hakikatnya seorang hamba tidak akan futur atau malas membaca al Qur an TERUS MENERUS  meskipun terkadang harus dengan memaksa diri. Ketahuilah bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi asallam   mengingatkan tentang amalan yang  dilakukan secara kontinyu, terus menerus akan MENDATANGKAN KECINTAAN ALLAH TA’ALA. Dari Aisyah radhiyallahu ’anha, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda : 

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinyu (terus  menerus dilakukan) walaupun itu sedikit. (H.R Imam Muslim).

Wallahu A'lam. (3.404)

 

 

    

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar