Jumat, 01 November 2024

SHALAT MENDATANGKAN CAHAYA BAGI YANG MENGAMALKANNYA

 

SHALAT MENDATANGKAN CAHAYA BAGI YANG MENGAMALKANNYA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Orang orang beriman  sangatlah memahami bahwa  shalat adalah tiang agama. Shalat adalah sarana pemelihara keyakinan. Bukti keimanan. Induk segala bentuk pendekatan diri kepada Allah. Amal yang pertama kali akan dihisab sebagaimana disebutkan dalam sabda Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam : 

إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا

Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba di hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi.

Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman : Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah. Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya. (H.R at Tirmidzi dan an Nasa’i).

Sungguh shalat adalah urusan besar yang sangat besar bagi seorang hamba. Imam Ibnul Qayyim dalam kitabnya ash Shalah mengatakan: 

Pertama : Umat Islam tidaklah berselisih pendapat bahwa siapa yang meninggalkan shalat dengan sengaja adalah termasuk dosa besar yang paling besar.

Kedua : Bahwa dosanya (menginggalkan shalat) lebih besar disisi Allah dari pada membunuh jiwa, mengambil harta (tanpa hak), dosa zina, mencuri dan minum khamar.

Ketiga : Dan sesungguhnya dia (orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja) akan berhadapan dengan siksa Allah dan kemurkaan-Nya serta kehinaan di dunia dan di akhirat. 

Juga penting untuk diketahui bahwa shalat adalah cahaya bagi yang mengamalkannya. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam menjelaskan perkara ini dAlam sabda beliau yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar :

مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا، وَبُرْهَانًا، وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ، وَلَا بُرْهَانٌ، وَلَا نَجَاةٌ ، وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ، وَفِرْعَوْنَ، وَهَامَانَ، وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ

Barangsiapa  yang menjaga shalat maka dia akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan pada hari kiamat. Sedangkan, siapa saja yang tidak menjaga shalat, dia tidak akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan. Dan pada hari kiamat nanti, dia akan dikumpulkan bersama dengan Qarun, Firaun, Haman, dan Ubay bin Khalaf. (H.R Imam Ahmad).

Kemudian dalam hadits dari Abu Malik al-Asy’ari, disebutkan bahwa :

وَالصَّلاَةُ نُورٌ

Shalat itu adalah cahaya. (H.R Imam Muslim)

Juga dalam hadits Burairah Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

بَشِّرِ الْمَشَّائِينَ فِى الظُّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Berilah kabar gembira bagi orang yang berjalan ke masjid dalam keadaan gelap, bahwa ia akan mendapatkan cahaya yang sempurna pada hari kiamat. (H.R Abu Dawud dan at Tirmidzi).

Tentang makna shalat adalah cahaya dalam hal ini disebutkan oleh Ibnu Rajab al Hambali, beliau berkata : Shalat bagi orang-orang mukmin di dunia adalah cahaya untuk hati mereka dan mata bathin mereka. Dengan shalat hati mereka akan bersinar dan teranglah mata bathin mereka. (Jami’ul ‘Ulūm wal Ḥikam).

Dan juga Imam an Nawawi menjelaskan tentang makna shalat adalah cahaya, beliau berkata : Shalat adalah cahaya. Maknanya, shalat bisa mencegah kemaksiatan, mencegah kekejian, mencegah kemungkaran dan memberi petunjuk pada kebenaran sebagaimana cahaya digunakan untuk menerangi.  (Syarhu an Nawawi ‘ala Muslim).

Syaikh Muhammad Shalih al Utsaimin berkata : Shalat itu adalah cahaya, cahaya bagi seseorang di dalam hatinya, di wajahnya, di dalam kuburnya dan di hari kebangkitan di kahirat kelak. (Syarah Riyadush Shalihin).

Wallahu A'lam. (3.397)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar