Senin, 04 November 2024

SALAH SATU TANDA ORANG CERDAS SENANTIASA MENGINGAT MATI

 

SALAH SATU TANDA ORANG CERDAS SENANTIASA MENGINGAT MATI

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Semua orang sangat yakin bahkan seyakin yakinnya bahwa pada waktunya dia akan mati. Dan Allah Ta'ala berfirman :

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ ۗ

Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kokoh. (Q.S an Nisa’ 78).

Dan memang hakikatnya setiap kita telah memegang nomor antrian untuk diwafatkan Allah Ta’ala tapi tak ada yang tahu berapa nomor antrian masing masingnya.

Tentang hal ini, Imam Ibnul Jauzi  : Wajib bagi orang orang yang tidak mengetahui kapan kematian menjemput untuk selalu siap. JANGAN TERPEDAYA OLEH UMUR YANG MASIH MUDA DAN TUBUH YANG SEHAT, karena sedikit orang mati tua. Kebanyakannya mati muda. Karena itu tidak banyak orang yang mencapai usia tua. Kewaspadaan yang penting yakni waspada terhadap perbuatan maksiat karena akibatnya sangat buruk. (Shaidul Khatir).

Sungguh, mati itu suatu keniscayaan yang pasti kita lalui. Tetapi ketahuilah masalah besar itu bukan kapan mati tetapi bagaimana hidup setelah mati karena semua kita aan dibangkitkan pada hari Kiamat dan pasti harus mempertanggung jawabkan apa yang telah kita lakukan ketika berada di dunia. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah mengingatkan perkara ini dalam sabda beliau :

لَا تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ جَسَدِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ مَاذَا عَمِلَ فِيْهِ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ

Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak dari tempat hisabnya pada hari Kiamat hingga ia ditanya mengenai empat perkara : (1) Umurnya, untuk apakah ia habiskan, (2) Jasadnya, untuk apakah ia gunakan, (3) Ilmunya, apakah telah ia amalkan, (4) Hartanya, dari mana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan. (H.R Ibnu Hibban dan at Tirmidz).

Al Imam Ibnu Qudamah berkata : Manfaatkanlah waktu hidupmu yang sangat berharga. Jagalah waktumu yang mulia. Ketahuilah bahwa masa hidupmu terbatas, nafasmu terbilang. Setiap nafas akan mengurangi bagian umurmu. Itu sangat singkat  dan tersisa hanya sedikit. Setiap bagian umurmu adalah mutiara yang sangat mahal. Tidak ada tandingan dan penggantinya. 

Sesungguhnya hidup yang singkat ini akan bermuara pada kenikmatan yang abadi atau atau adzab yang pedih. Maka janganlah engkau sia siakan mutiara umurmu yang berharga ini dalam perkara yang bukan ketaatan. (Ghidzaa-ul Albaab).

Oleh karena itu hamba hamba Allah harus menjadi muslim yang cerdas. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : 

أَفْضَلُ المُؤْمِنِينَ أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَ أَكْيَسُهُمْ أَكْثَرُهُم لِلمَوتِ ذِكْرًا وَ أَحْسَنُهُم لَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ

Orang mukmin yang paling utama adalah orang yang paling baik akhlaknya. Orang mukmin yang PALING CERDAS adalah orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling bagus persiapannya untuk menghadapi kematian. Mereka semua adalah orang-orang cerdas. (H.R at Tirmidzi).

Ketika seorang hamba menempatkan tentang datangnya kematian di pelupuk matanya maka datanglah rasa takut untuk melalaikan ibadah itulah orang yang cerdas. Oleh karena itu salah satu tanda orang dikatakan bodoh adalah tidak senantiasa mengingat mati.

Ad Daqaq berkata : Barangsiapa yang banyak mengingat kematian, dia akan dimuliakan dengan tiga perkara, yaitu: (1) Bersegera dalam bertaubat, (2) Hati yang qanaah, (3) BERSEMANGAT UNTUK MELAKUKAN IBADAH. Barangsiapa yang lupa mengingat kematian, dia akan dihukum dengan tiga perkara, yaitu: (1) Menunda-nunda taubat, (2) Tidak ridha terhadap pemberian (takdir) Allah, (3) Malas beribadah. (At Tadzkirah).

Wallahu A'lam. (3.400)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar