MENJAGA TAKWA DENGAN
BELAJAR ILMU DAN MENGAMALKANNYA
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh, sangatlah banyak perintah bertakwa dalam al Qur an, diantaranya adalah firman Allah :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا
اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ
مُّسْلِمُوْنَ
Wahai orang orang yang beriman !. Bertakwalah kepada Allah sebenar benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim. (Q.S Ali Imran 102).
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam juga telah mengingatkan agar hamba hamba Allah bertakwa di manapun berada yaitu terus menerus bertakwa sebagaimana sabda beliau :
عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ جُنْدُبِ
بنِ جُنَادَةَ وَأَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُمَا عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: (اتَّقِ
اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ
النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ) رَوَاهُ التِّرْمِذِي وَقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ. وَفِي
بَعْضِ النُّسَخِ: حَسَنٌ صَحِيْحٌ.
Dari Abu Dzarr Jundub bin Junadah dan Abu ‘Abdirrahman Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhuma, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Bertakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada; iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, maka kebaikan akan menghapuskan keburukan itu; dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik. (H.R at Tirmidzi, dia mengatakan haditsnya itu hasan dalam sebagian naskah disebutkan hadits ini hasan shahih).
Syaikh Abdurrahman As Sa’di rahimahullah berkata : Hadits ini adalah hadits yang agung, di dalamnya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menyebutkan hak-hak Allah dan hak-hak hamba. Hak Allah yang disebutkan adalah bertaqwa kepada-Nya dengan taqwa yang sejati. Yaitu menjaga diri dari murka dan adzab Allah, dengan menjauhi larangan-Nya dan menjalankan perintah-Nya. (Kitab Bahjatul Qulubil Abrar)
Syaikh Abdul Muhsin al ‘Abbad berkata : Makna takwa dalam syariat adalah SESEORANG MELINDUNGI DIRINYA DARI MURKA ALLAH. Yaitu dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan. Membenarkan semua berita (dari Allah) dan beribadah kepada Allah Ta’ala sesuai dengan yang disyariatkan-Nya. Bukan dengan cara yang bid’ah atau muhdats (suatu perkara baru dan diada adakan dalam ibadah).
Ketahuilah bahwa tidaklah seorang hamba : (1) Bisa mentaati Allah secara benar kecuali dengan ilmu. (2) Bisa mengingat Allah secara benar kecuali dengan ilmu. (3) Bisa mensyukuri nikmat Allah secara benar kecuali dengan ilmu.
Dan sungguh, seorang hamba tidak mungkin bisa mendapat predikat takwa kecuali dengan ilmu dan pokok pangkal takwa adalah TAKUT KEPADA ALLAH TA'ALA. Lalu siapakah hamba hamba yang (sangat) takut kepada Allah Ta'ala. Mereka adalah orang orang berilmu. Allah Ta'ala menjelaskan dalam firman-Nya :
إِنَّمَا يَخْشَى ٱللَّهَ مِنْ
عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَٰٓؤُا۟ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ
Diantara hamba hamba Allah yang takut kepada-Nya
HANYALAH PARA ULAMA. Sungguh Allah Mahaperkasa, Maha Pengampun. (Q.S Fathir
28).
Pada catatan kaki terjemahan resmi al Qur an
oleh Departemen Agama, disebutkan : (Para ulama) adalah orang orang
yang mengetahui ILMU (TENTANG) KEBESARAN DAN KEKUASAAN ALLAH.
Tentang surat al Fathir 28 diatas, Syaikh as Sa'di
berkata bahwa seorang ulama (orang berilmu) yang makin banyak ilmunya tentang
Allah Subhanahu wa Ta'ala maka rasa takutnya kepada Allah Ta'ala pun semakin
besar.
Dengan rasa takut kepada Allah Ta'ala mendorong diri
seseorang untuk beramal shalih dan menjauhi dari perbuatan dosa atau maksiat
serta senantiasa mempersiapkan diri untuk berjumpa dengan Dzat yang
ditakutinya, yaitu Allah Azza wa Jalla. (Tafsir Taisir Karimir Rahman)
Sufyan ats
Tsauri berkata : Sesungguhnya
ilmu dipelajari agar (kita) bertaqwa kepada Allah dengannya (yakni
mengamalkannya). Dan sesungguhnya ilmu diutamakan atas selainnya karena
dengannya (tumbuh) ketaqwaan kepada Allah ‘Azza wa Jalla. (Jami’ Bayan al Ilm
Wa Fadhlih, Imam Ibnu Abdil Barr).
Ketahuilah bahwa belajar ilmu yang lurus akan
mendatangkan RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA'ALA dan berujung kepada sifat takwa.
Wallahu A'lam. (3.419).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar