Senin, 11 November 2024

DIANTARA PENGHALANG DIKABULKANNYA DOA SESEORANG

 

DIANTARA PENGHALANG DIKABULKANNYA DOA SESEORANG

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Hamba hamba Allah adalah fakir, tidak memiliki apa apa. Lalu Allah Ta'ala berikan berbagai nikmat. Ketika nikmat yang ada pada diri seorang hamba masih merasa perlu tambahan minta lagi kepada Allah Ta'ala dengan berdoa. Allah Ta'ala berfirman :

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Dan Rabb-mu berfirman : Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina. (Q.S al Ghafir 60).

Ketahuilah bahwa ada beberapa bentuk atau cara Allah Ta’ala mengabulkan doa hamba hamba-Nya. Ini sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah Salallahu ‘alaihi wa Sallam dalam sabda beliau :

Dalam sebuah hadits tentang pengabulan doa, disebutkan : 

 ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا ». قَالُوا إِذاً نُكْثِرُقَالَ اللَّهُ أَكْثَرُ

Tidaklah seorang muslim memanjatkan doa pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal : (1) Allah akan segera mengabulkan doanya, (2) Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan (3)  Allah akan menghindarkan darinya keburukan yang semisal.

Para sahabat lalu mengatakan : Kalau begitu kami akan memperbanyak berdoa. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda : Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan doa doa kalian.” (H.R Imam Ahmad dari Abu Sa’id, Hadits Hasan)

Dari hadits ini dapatlah kita mengetahui bahwa Allah Ta’ala memang benar benar akan mengabulkan doa hamba hamba-Nya meskipun dalam berbagai macam bentuk. Oleh karena itu kita menjadi semakin yakin dan semakin bersemangat dalam berdoa kepada Allah Ta’ala.

Tetapi di zaman ini ada sebagian orang yang merasa doanya belum dikabulkan padahal sering berdoa. Ketahuilah bahwa ketika doa terasa sudah dikabulkan ataupun belum dikalbulkan maka setiap hamba hendaklah JANGAN BOSAN BERDOA. Teruslah berdoa dengan sungguh sungguh.

Ketahuilah bahwa terkadang ada orang yang berdoa diberi cobaan yaitu tidak atau belum dikabulkan doanya. Dalam perkara ini Dr. Sulaiman an Najran memberi nasehat : Diantara bentuk cobaan adalah tidak atau belum dikabulkan doa seseorang.

Tujuan cobaan tersebut adalah untuk mengetahui seberapa tulus dan tunduknya hamba tersebut dalam berdoa. Jika dia tetap berdoa maka Allah Ta'ala akan berikan kepadanya sesuatu yang lebih baik dari permintaan dalam doanya. Jika dia berpaling rugilah ia dalam doanya. (@twitulama).

Selain itu, ketahuilah bahwa memang ada beberapa penghalang terhadap pengabulan doa. Imam Ibnul Qayyim menyebutkan : Salah satu kesalahan yang dapat menghalangi terkabulnya doa adalah ketergesa gesaan seorang hamba. Ia menganggap doanya lambat dikabulkan, lantas dia merasa jenuh dan letih (lalu berhenti berdoa).  

Ibarat seorang petani yang menanam tanaman, kemudian ia menjaga dan menyiraminya. Namun karena terlalu lama menunggu hasilnya, orang itu pun membiarkan dan mengabaikan tanaman tersebut. (Kitab Ad Daa’ wa ad Dawaa’)

Selanjutnya dinukilkan nasehat ulama terdahulu tentang doa yang belum atau tidak dikabulkan, diantaranya :

(1) Ibnu Rajab al Hambali berkata  : Sebagian ulama terdahulu mengatakan bahwa tidaklah doa itu tertunda untuk dikabulkan kecuali karena engkau telah menutup pintunya dengan maksiat (Jami’ul Ulum wal Hikam).

Imam Ibnul Jauzi  berkata : Bisa jadi belum terkabulnya doa ialah karena ada beberapa penghalang dalam dirimu, mungkin makanan yang engkau makan mengandung syubhat atau hatimu ketika berdoa dalam keadaan lalai atau karena maksiat  yang engkau lakukan dan engkau  tidak sungguh sungguh bertaubat atasnya. (Shaidul Khatir).

Wallahu A'lam. (3.408)

 



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar