JANGAN
BERBICARA JIKA TAK ADA MANFAAT
Disusun
oleh : Azwir B. Chaniago
Lisan
adalah salah satu nikmat sangat besar
bagi hamba hamba Allah. Sungguh, manusia akan mengalami kesulitan yang berat
bahkan fatal jika tidak bisa berbicara atau berkomunikasi antar sesama.
Ketahuilah bahwa sifat atau hakikat dari suatu nikmat termasuk nikmat lisan,
bisa berbicara, ADALAH WAJIB UNTUK DISYUKURI.
Ketahuila
bahwa cara bersyukur paling utama
terhadap nikmat Allah Ta'ala adalah dengan menggunakan nikmat itu untuk sesuatu
yang bermanfaat yaitu sesuai peruntukannya.
Sungguh,
salah satu bentuk mensyukuri nikmat lisan yang dianugerahkan Allah Ta'ala dalam menggunakan lisan adalah MENYERU KEPADA KEBAIKAN. Allah Ta'ala
berfirman :
وَمَنْ أَحْسَنُ
قَوْلًا مِّمَّن دَعَآ إِلَى ٱللَّهِ وَعَمِلَ صَٰلِحًا وَقَالَ إِنَّنِى مِنَ
ٱلْمُسْلِمِينَ
Siapakah yang lebih baik perkataannya dari pada
orang-orang yang menyeru (orang lain) kepada (mentaati) Allah. Q.S Fussilat 33.
Sungguh,
tidak ada yang lebih baik perkataannya daripada seseorang yang mengajak kepada
tauhid Allah dan penyembahan kepada-Nya semata. Lalu dia melakukan amal shalih
dan dia berkata : “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang Muslim yang tunduk
kepada perintah dan syariat Allah.”
Dalam
Kitab Tafsir al Muyassar disebutkan : Ayat ini mengandung dorongan untuk
menyeru kepada kebaikan atau berdakwah, menjelaskan keutamaan para ulama yang
mengajak kepada Allah Ta'ala berdasarkan ilmu yang mantap (bashirah) sesuai
dengan apa yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad. (Departemen Agama Saudi
Arabia)
Sungguh
lisan yang tidak dijaga bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain. Demikian
pentingnya hal ini, maka Imam al Ghazali dalam Kitab Ihya membuka bab khusus
tentang bahaya lisan dengan menyebut
lebih dari selusin contoh lisan yang buruk seperti ghibah atau membicarakan aib
orang lain, adu domba, berbohong, memfitnah dan yang lainnya.
Imam
Ibnul Qayyim berkata : BAHAYA LISAN YANG PALING RINGAN ADALAH MEMBICARAKAN
SESUATU YANG TIDAK ADA MANFAATNYA. Dan Imam Sahl mengingatkan bahwa :
Barangsiapa berbicara sesuatu yang tidak bermanfaat maka ia tercegah untuk
berkata jujur.
Rasulullah
Salallahu 'alaihi Wasallam mengingatkan tentang kebaikan yang ada pada diri
seseorang yaitu sebagaimana sabda beliau
:
من حسن إسلام المرء ترك ما لا يعنيه
Termasuk
kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak berguna (H.R at
Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Sungguh Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasalam telah mengingatkan bahwa berbicara yang baik terkait dengan iman seseorang. Perkara ini disebutkan dalam sabda beliau :
مَنْ
كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam. (Mutafaqun ‘alaihi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar