Jumat, 01 November 2024

DITINGGIKAN DERAJATNYA ORANG YANG MENJAGA LISAN

DITINGGIKAN DERAJATNYA ORANG YANG MENJAGA LISAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Lisan adalah salah satu bentuk nikmat besar yang dianugerahkan Allah Ta'ala bagi hamba hamba-Nya sehingga bisa berbicara dan berkomunikasi antar sesama. Dan memang sulit dibayangkan bagaimana kalau kita memilki lidah tetapi tidak fasih untuk berbicara.

Ketahuilah bahwa sifat suatu nikmat adalah wajib untuk disyukuri diantaranya adalah dengan menggunakan nikmat itu secara baik terutama sekali untuk berbadah dan mendekatkan diri dan mencari ridha-Nya dan mendapatkan surga.

Sungguh Rasulullah Salallahu alaihi Wassalam telah mengingatkan kita semua agar senantiasa menjaga lisan. Dalam hal ini beliau bersabda :

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت

Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam. (Mutafaq ‘alaihi).

Tentang hadits ini, Ibnu Hajar Ashqalani antara lain menjelaskan : Perkataan itu jika tidak baik pasti buruk, atau bermuara kepada kepada salah satunya. Termasuk perkataan yang baik adalah segala perkataan yang dianjurkan dalam syari’at baik yang wajib maupun yang sunnah. Begitu pula semua perkataan yang mengarah kepadanya. Adapun perkataan yang buruk dan segala yang mengarah kepada keburukan, maka diperintahkan untuk diam. (Fathul Bari).

Imam an Nawawi berkata : Apabila salah seorang dari kalian hendak berbicara dan pembicaraan tersebut benar-benar baik dan berpahala, baik dalam membicarakan yang wajib maupun sunnah, silahkan ia mengatakannya. Jika belum jelas baginya, apakah perkataan itu baik dan berpahala atau perkataan itu tampak samar baginya antara haram, makruh dan mubah, hendaknya dia tidak mengucapkannya.

Berdasarkan hal ini, maka perkataan yang mubah tetap dianjurkan untuk ditingggalkan dan disunnahkan menahan diri untuk tidak mengatakannya, karena khawatir akan terjerumus kepada perkataan yang haram dan makruh. Inilah yang sering terjadi (Syarah Shahih Muslim)

Satu hadits dari Abu Hurairah menyebutkan  Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda :  

إن العبد ليتكلم بالكلمة من رضوان الله , لا يلقي لها بالا , يرفعه الله بها درجات , و إن العبد ليتكلم بالكلمة من سخط الله , لا يلقي لها بالا يهوي بها في جهنم

Sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan keridhaan Allah, namun dia menganggapnya ringan, karena sebab perkataan tersebut ALLAH TA'ALA MENINGGIKAN DERAJATNYA. 

Dan sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan kemurkaan Allah, namun dia menganggapnya ringan, dan tersebab perataan tersebut dia dilemparkan ke dalam api neraka. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Selanjutnya, sebagai penutup tulisan ini,  dinukil nasehat dari dua orang sahabat tentang menjaga lisan :

Pertama : Umar bin Khaththab berkata : Semoga Allah merakhmati orang yang menahan diri dari banyak berbicara dan lebih mengutamakan banyak beramal. (Uyun al Akhbar, Ibnu Taimiyah).

Kedua : Ibnu Mas’ud berkata : Jauhilah oleh kalian sikap berlebihan dalam berbicara. Cukuplah bagi seseorang untuk berbicara seperlunya(Jami’ul Ulum wal Hikam, Ibnu Rajab al Hambali).

Wallahu A'lam. (3.396)

 

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar