Kamis, 21 November 2024

HAMBA ALLAH MESTILAH RENDAH HATI ATAU TAWADHU

 

HAMBA ALLAH MESTILAH RENDAH HATI ATAU TAWADHU

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, rendah hati atau tawadhu adalah sikap terpuji dan mulia yang semestinya dipelihara oleh setiap hamba  dalam dirinya. Ketahuilah tentang makna tawadhu ada dijelaskan oleh ulama salaf, diantaranya :

Pertama : Imam Hasan al Bashri ditanya tentang tawadhu’ beliau menjawab : Tawadhu’ adalah engkau keluar rumahmu dan tidak berjumpa dengan seorang kecuali engkau menganggapnya lebih baik dari dirimu. (Madarijus Saalikin).

Kedua : Fudhail bin Iyadh ditanya tentang tawadhu’ beliau mejawab : (Tawadhu’ adalah) Tunduk dan patuh kepada kebenaran. Menerima kebenaran dari siapapun yang menyampaikannya, walaupun mendengarnya dari anak kecil. Dan seandainya menerima dari yang paling bodohpun (kalau itu kebenaran, pen.) dia menerimanya. (Al Ihya).

Sungguh, Allah Ta'ala mengingatkan bahwa orang orang beriman harus  BERENDAH DIRI (BUKAN RENDAH DIRI) TETAPI BERENDAH HATI ATAU TAWADHU kepada saudaranya sesama orang beriman yaitu sebagaimana firman-Nya :  

لَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ

Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman. (Q.S al Hijr 88).

Ketahuilah bahwa rendah hati berbeda dengan rendah diri atau minder.  Sungguh rendah hati adalah sikap yang terpuji sementara sikap minder adalah sebaliknya. Rendah hati adalah sikap terpuji yang   merupakan sikap yang dianjurkan untuk meraih kemuliaan dan keselamatan di dunia dan di akhirat.

Allah Ta'ala juga mengingatkan tentang sifat hamba hamba Allah yaitu senantiasa berjalan di bumi dengan rendah hati atau tawadhu. Allah Ta'ala berfirman :

وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا

Dan hamba-hamba Rabb Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka (dengan kalimat yang menghina), mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. (Q.S Al-Furqan 63).

Sungguh, sikap rendah hati atau tawadhu, hakikatnya adalah BENTENG YANG PALING KUAT DAN KOKOH UNTUK MENGAMBAT SIFAT SOMBONG. Sungguh sifat sombong adalah sesuatu yang sangat buruk bentuknya dan sangat buruk bahaya dan akibatnya.  Dalam satu hadits disebutkan bahwa  Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda :

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ

Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji (sawi) dari sifat kesombongan (H.R Imam Muslim).

Ketahuilah bahwa sikap sombong dan memalingkan wajah dari orang orang karena merasa lebih baik dari orang lain, SANGAT DILARANG dalam syariat Islam. Allah Ta'ala berfirman :

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Q.S Luqman18).

Oleh karena itu hamba hamba hendaklah selalu menjaga sifat rendah hati atau tawadhu dalam dirinya yaitu sebagai benteng dari sifat sombong.

Wallahu A'lam. (3.420)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar