Minggu, 17 November 2024

HARUS DIJAGA AGAR SIFAT TAKWA SELALU ADA DALAM DIRI

 

HARUS DIJAGA AGAR SIFAT TAKWA SELALU ADA DALAM DIRI

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Kenapa takwa harus menjadi target paling utama bagi orang beriman ?, karena hari esok atau hari akhirat itu memiliki tempat yang paling diidamkan oleh orang beriman yaitu surga. Dan ketahuilah bahwa surga itu hanya disediakan untuk orang yang bertakwa tidak untuk yang selainnya.

Sungguh, Allah Ta'ala menyuruh hamba hamba-Nya untuk berbekal dengan bekal terbaik, yaitu sebagaimana firman-Nya : 

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ ۚ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ

Dan bawalah bekal, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang orang yang berakal sehat. (Q.S al Baqarah 197).

Lalu apa makna takwa. ? Adapun makna takwa dalam pengertian bahasa berarti batasan atau penghalang yang mencegah seseorang dari hal yang ditakutinya. Jadi takwa kepada Allah bermakna membuat penghalang antara diri pribadi dengan siksa-Nya. Untuk memperoleh takwa itu maka seorang hamba haruslah mentaati perintah dan larangan Rabb-nya. (Tahdzibul Atsar, Imam ath Thabari).

Syaikh Abdul Muhsin al ‘Abbad berkata : Makna takwa dalam syariat adalah seseorang melindungi dirinya dari murka Allah. Yaitu dengan : (1) Menjalankan perintah dan menjauhi larangan. (2) Membenarkan semua berita dari Allah. (3) Beribadah kepada Allah sesuai dengan yang disyariatkan-Nya, bukan dengan cara yang mengada ada dan muhdats. (Syarah Hadits Arba’in an Nawawiyah).

Selanjutnya, ketika sifat atau predikat takwa telah ada dalam  seorang hamba  maka usaha berikutnya adalah MENJAGA ATAU MEMELIHARANYA SAMPAI AKHIR HAYAT. Sungguh dalam perkara ini ada beberapa jalan atau cara, diantaranya adalah :

Pertama : Selalu merasa diawasi Allah Ta’ala.

Sungguh kita sakksikan banyak orang yang melalaikan kewajibannya terhadap hak hak Allah atas dirinya utama sekali karena merasa Allah tidak mengetahui apa yang mereka lakukan. Pada hal sungguh Allah Ta’ala dengan ilmu-Nya yang Mahaluas, mengetahui segala sesuatu yang mereka lakukan. Allah Ta'ala berfirman :

وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

“... Dan dia bersama kamu dimana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan” (Q.S. al Hadid:4)

Al Hafizh Ibnu Katsir berkata: “Maksudnya adalah Allah senantiasa menyaksikan kalian dan menyaksikan amal kalian. Bagaimanapun keadaan kalian dan dimana saja kalian berada didaratan atau dilautan, siang ataupun malam dirumah ataupun dipadang pasir. Semua itu berada dalam pengetahuan, pengawasan dan pendengaran-Nya. (Tafsir Ibnu Katsir)

Seorang yang merasa yakin selalu dilihat dan diawasi Rabb-nya, tentu akan  selalu mendorongnya untuk terus bertakwa baik dalam keramaian dan juga dalam kesendirian.

Kedua : Belajar ilmu syar’i dan mengamalkannya.

Bahwa salah satu makna takwa secara istilah adalah sebagaimana dikatakan Ibnu Mas’ud  : Hendaklah Allah ditaati tidak dimaksiati, diingat tidak dilupakan, disyukuri tidak diingkari.

Ketahuilah bahwa tidaklah seorang hamba : (1) Bisa mentaati Allah secara benar kecuali dengan ilmu. (2) Bisa mengingat Allah secara benar kecuali dengan ilmu. (3) Bisa mensyukuri nikmat Allah secara benar kecuali dengan ilmu.

Sufyan ats Tsauri  berkata : Bahwa sungguh ilmu dipelajari untuk dijadikan sarana bertakwa kepada Allah.

Ketahuilah bahwa ilmu yang benar di dapat dengan belajar. Dan belajar adalah kewajiban setiap muslim. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam  bersabda :

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

 Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. (H.R Imam Ahmad dan Ibnu Majah).

Ketiga : Terus menerus melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah

Ini adalah aplikasi dari takwa. Tidaklah dikatakan bertakwa jika menyelisihi perintah Allah dan mengabaikan larangannya. Allah berfirman:

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللَّهَ وَيَتَّقْهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ

Dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasulnya, serta takut kepada Allah dan bertakwa kepadanya, maka itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. (Q.S. an Nur 52).

Keempat : Bergaul dengan orang orang yang selalu menjaga ketakwaan.

Termasuk cara yang sangat dianjurkan dalam menjaga ketakwaan adalah berteman dengan orang orang yang selalu menjaga ketakwaan.

Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :

المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل

Seseorang sesuai dengan agama teman akrabnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman akrabnya. (H.R Abu Daud dan at Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani)

Kelima : Selalu berdoa agar diberi sifat takwa.

Salah satu jalan untuk meraih ketakwaan adalah dengan banyak berdoa kepada Allah Ta'ala. Diantara doa yang diajarkan Rasulullah Salallahu ‘alahi Wasallam adalah :

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى

Ya Allah sesungguhnya aku memohon engkau agar diberi petunjuk, ketakwaan, kesucian diri dan kecukupan (H.R Imam Muslim)

Wallahu A'lam. (3.416)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar