HARUS
DIJAGA AGAR SIFAT TAKWA SELALU ADA DALAM DIRI
Disusun
oleh : Azwir B. Chaniago
Kenapa takwa harus menjadi target paling utama bagi orang beriman ?, karena hari esok atau hari akhirat itu memiliki tempat yang paling diidamkan oleh orang beriman yaitu surga. Dan ketahuilah bahwa surga itu hanya disediakan untuk orang yang bertakwa tidak untuk yang selainnya.
Sungguh, Allah Ta'ala menyuruh hamba hamba-Nya untuk berbekal dengan bekal terbaik, yaitu sebagaimana firman-Nya :
وَتَزَوَّدُوا
فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ ۚ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ
Dan bawalah bekal, sesungguhnya
sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang orang
yang berakal sehat. (Q.S al Baqarah 197).
Lalu apa makna takwa. ? Adapun makna takwa dalam pengertian bahasa berarti batasan atau penghalang yang mencegah seseorang dari hal yang ditakutinya. Jadi takwa kepada Allah bermakna membuat penghalang antara diri pribadi dengan siksa-Nya. Untuk memperoleh takwa itu maka seorang hamba haruslah mentaati perintah dan larangan Rabb-nya. (Tahdzibul Atsar, Imam ath Thabari).
Syaikh Abdul Muhsin al ‘Abbad berkata : Makna takwa
dalam syariat adalah seseorang melindungi dirinya dari murka Allah. Yaitu
dengan : (1) Menjalankan perintah dan menjauhi larangan. (2) Membenarkan semua
berita dari Allah. (3) Beribadah kepada Allah sesuai dengan yang
disyariatkan-Nya, bukan dengan cara yang mengada ada dan muhdats. (Syarah
Hadits Arba’in an Nawawiyah).
Selanjutnya, ketika sifat atau predikat takwa telah ada dalam seorang hamba maka usaha berikutnya adalah MENJAGA ATAU MEMELIHARANYA SAMPAI AKHIR HAYAT. Sungguh dalam perkara ini ada beberapa jalan atau cara, diantaranya adalah :
Pertama
: Selalu merasa diawasi Allah Ta’ala.
Sungguh
kita sakksikan banyak orang yang melalaikan kewajibannya terhadap hak hak Allah
atas dirinya utama sekali karena merasa Allah tidak mengetahui apa yang mereka
lakukan. Pada hal sungguh Allah Ta’ala dengan ilmu-Nya yang Mahaluas,
mengetahui segala sesuatu yang mereka lakukan. Allah Ta'ala berfirman :
وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا
تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
“...
Dan dia bersama kamu dimana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang
kamu kerjakan” (Q.S. al Hadid:4)
Al
Hafizh Ibnu Katsir berkata: “Maksudnya adalah Allah senantiasa menyaksikan
kalian dan menyaksikan amal kalian. Bagaimanapun keadaan kalian dan dimana saja
kalian berada didaratan atau dilautan, siang ataupun malam dirumah ataupun
dipadang pasir. Semua itu berada dalam pengetahuan, pengawasan dan pendengaran-Nya. (Tafsir Ibnu Katsir)
Seorang
yang merasa yakin selalu dilihat
dan diawasi Rabb-nya, tentu
akan selalu mendorongnya untuk terus bertakwa baik dalam keramaian
dan juga dalam kesendirian.
Kedua : Belajar ilmu syar’i dan mengamalkannya.
Bahwa salah
satu makna takwa secara
istilah adalah sebagaimana dikatakan Ibnu Mas’ud : Hendaklah
Allah ditaati tidak dimaksiati, diingat tidak dilupakan, disyukuri tidak
diingkari.
Ketahuilah bahwa tidaklah
seorang hamba : (1) Bisa
mentaati Allah secara benar kecuali dengan ilmu. (2) Bisa
mengingat Allah secara benar kecuali dengan ilmu. (3) Bisa
mensyukuri nikmat Allah secara benar
kecuali dengan ilmu.
Sufyan ats
Tsauri berkata : Bahwa sungguh ilmu dipelajari untuk dijadikan
sarana bertakwa kepada Allah.
Ketahuilah
bahwa ilmu yang benar di dapat dengan belajar. Dan belajar adalah kewajiban
setiap muslim. Rasulullah Salallahu
'alaihi Wasallam bersabda :
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Menuntut
ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. (H.R Imam Ahmad
dan Ibnu Majah).
Ketiga
: Terus menerus melaksanakan
perintah dan menjauhi larangan Allah
Ini
adalah aplikasi dari takwa. Tidaklah dikatakan bertakwa jika menyelisihi perintah Allah dan mengabaikan larangannya. Allah
berfirman:
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللَّهَ
وَيَتَّقْهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ
Dan
barangsiapa taat kepada Allah dan Rasulnya, serta takut kepada Allah dan
bertakwa kepadanya, maka itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. (Q.S. an
Nur 52).
Keempat
: Bergaul dengan orang orang yang selalu
menjaga ketakwaan.
Termasuk
cara yang sangat dianjurkan dalam menjaga ketakwaan adalah berteman dengan
orang orang yang selalu menjaga ketakwaan.
Rasulullah Salallahu
'alaihi Wasallam bersabda :
المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل
Seseorang
sesuai dengan agama teman akrabnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang
menjadi teman akrabnya. (H.R Abu Daud dan at Tirmidzi,
dishahihkan oleh Syaikh Al Albani)
Kelima
: Selalu berdoa agar diberi sifat takwa.
Salah
satu jalan untuk meraih ketakwaan adalah dengan banyak berdoa kepada Allah Ta'ala.
Diantara doa yang diajarkan Rasulullah Salallahu ‘alahi Wasallam adalah :
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى
وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى
Ya
Allah sesungguhnya aku memohon engkau agar diberi petunjuk, ketakwaan, kesucian
diri dan kecukupan (H.R Imam Muslim)
Wallahu A'lam. (3.416)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar