Jumat, 22 November 2024

NIKMAT YANG TELAH ADA PADA DIRI KITA BISA HILANG

 

NIKMAT YANG TELAH ADA PADA DIRI KITA BISA HILANG

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, semua nikmat yang ada diri kita  datang dari Allah Ta'ala yaitu sebagaimana firman-Nya :

وَمَا بِكُم مِّن نِّعْمَةٍ فَمِنَ ٱللَّهِ ۖ

Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya). Q.S an Nahal 53.

Dan nikmat dari Allah Ta'ala sangatlah banyak jumlah dan jenisnya, sehingga kita  tak akan pernah mampu menghitungnya. Allah Ta'ala berfirman :

وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ

Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. DAN JIKA KAMU MENGHITUNG NIKMAT ALLAH, NISCAYA KAMU TIDAK AKAN MAMPU MENGHITUNGNYA. Sungguh manusia itu sangat zhalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). Q.S Ibrahim 34.

Dan kewajiban hamba hamba Allah adalah bersyukur kepada-Nya. Al Imam Ibnu Rajab al Hambali memberi nasehat : Barangsiapa yang mendapat banyak nikmat hendaknya DIA IKAT NIKMAT ITU DENGAN SYUKUR. Kalau tidak, nikmat itu akan pergi. (Majmu' Rasail)

 Sungguh, bersyukur atas nikmat akan mendatangkan minimal dua manfaat bagi hamba hamba Allah, yaitu : 

(1) Untuk mempertahankan nikmat yang telah ada pada diirihamba hamba Allah.

(2) Untuk mengundang datangnya nikmat nikmat yang baru  sebagai tambahan. Tambahan yang dimaksud bisa berupa jumlahnya, jenisnya dan bisa juga berkahnya. Terkadang memang secara fisik nikmat itu tidak terlihat bertambah tetapi ketahuilah bahwa berkahnya bisa bertambah.  Allah Ta’ala  berfirman :

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ

Dan (ingatlah juga), tatkala Rabb-mu memaklumkan : Sesungguhnya, jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat-Ku) kepadamu. (Q.S Ibrahim ayat 7).

Tetapi saudaraku, ketahuilah bahwa sungguh nikmat dari Allah Ta'ala itu bisa hilang atau dicabut-Nya baik jumlah, jenis ataupun berkahnya tersebab TIDAK DIGUNAKAN SEBAGAI SARANA MENDEKATKAN DIRI KEPADA-NYA. TIDAK DIGUNAKAN SEBAGAI SARANA UNTUK BERTAKWA KEPADA-NYA.

Imam Ibnul Qayyim berkata : Tidaklah nikmat dicabut kecuali karena meninggalkan ketakwaan kepada Allah dan karena berbuat buruk kepada manusia. (Ahkam Ahli dzimmah).

Wallahu A'lam. (3.422).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar