NIKMAT YANG TELAH ADA
PADA DIRI KITA BISA HILANG
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh, semua nikmat yang ada diri kita datang dari Allah Ta'ala yaitu sebagaimana
firman-Nya :
وَمَا بِكُم مِّن
نِّعْمَةٍ فَمِنَ ٱللَّهِ ۖ
Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari
Allah-lah (datangnya). Q.S an Nahal 53.
Dan nikmat dari Allah Ta'ala sangatlah banyak jumlah
dan jenisnya, sehingga kita tak akan pernah mampu menghitungnya. Allah
Ta'ala berfirman :
وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِنْ
تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ
كَفَّارٌ
Dan
Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. DAN
JIKA KAMU MENGHITUNG NIKMAT ALLAH, NISCAYA KAMU TIDAK AKAN MAMPU MENGHITUNGNYA.
Sungguh manusia itu sangat zhalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). Q.S
Ibrahim 34.
Dan
kewajiban hamba hamba Allah adalah bersyukur kepada-Nya. Al Imam Ibnu Rajab al Hambali memberi
nasehat : Barangsiapa yang mendapat banyak nikmat hendaknya DIA IKAT NIKMAT ITU
DENGAN SYUKUR. Kalau tidak, nikmat itu akan pergi. (Majmu' Rasail)
Sungguh,
bersyukur atas nikmat akan mendatangkan minimal dua manfaat bagi hamba hamba
Allah, yaitu :
(1) Untuk
mempertahankan nikmat yang telah ada pada diirihamba hamba Allah.
(2) Untuk
mengundang datangnya nikmat nikmat yang baru sebagai tambahan.
Tambahan yang dimaksud bisa berupa jumlahnya, jenisnya dan bisa juga berkahnya.
Terkadang memang secara fisik nikmat itu tidak terlihat bertambah tetapi
ketahuilah bahwa berkahnya bisa bertambah. Allah
Ta’ala berfirman :
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن
شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ
Dan
(ingatlah juga), tatkala Rabb-mu memaklumkan : Sesungguhnya, jika kamu
bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat-Ku) kepadamu. (Q.S Ibrahim ayat
7).
Tetapi
saudaraku, ketahuilah bahwa sungguh nikmat dari Allah Ta'ala itu bisa hilang
atau dicabut-Nya baik jumlah, jenis ataupun berkahnya tersebab TIDAK DIGUNAKAN
SEBAGAI SARANA MENDEKATKAN DIRI KEPADA-NYA. TIDAK DIGUNAKAN SEBAGAI SARANA
UNTUK BERTAKWA KEPADA-NYA.
Imam
Ibnul Qayyim berkata : Tidaklah nikmat dicabut kecuali karena meninggalkan
ketakwaan kepada Allah dan karena berbuat buruk kepada manusia. (Ahkam Ahli
dzimmah).
Wallahu
A'lam. (3.422).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar