TIGA TINGKATAN UMMAT RASULULLAH
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Orang yang telah menerima Islam ini adalah ummat Muhammad
Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam. Mereka mewarisi al Qur an dan mereka
adalah orang orang yang dipilih oleh Allah Ta’ala diantara hamba hamba-Nya.
Tetapi tingkatan mereka disisi Allah tidaklah sama. Ini
dijelaskan dalam firman Allah beserta sabda Rasulullah.
Pada suatu ketika, seorang sahabat yaitu Abu Darda’ berkata
bahwa ia pernah mendengar Rasulullah bersabda : “Allah berfirman : Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang orang
yang Kami pilih di antara hamba hamba Kami. Lalu ada di antara mereka yang menzhalimi
diri mereka sendiri dan ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula)
yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah”. (Q.S Fathir 32). “Sedangkan mereka yang lebih dahulu berbuat kebaikan, mereka itulah yang akan
masuk surga tanpa hisab dan mereka yang pertengahan adalah mereka yang akan
dimudahkan hisabnya. Adapun yang menzhalimi (menganiaya) diri mereka sendiri,
mereka akan ditahan selama di Mahsyar, Allah menyelamatkan mereka dengan
rahmat-Nya dan ketika itu mereka berkata; Segala puji bagi Allah yang telah
menghilangkan kesedihan kami. Sungguh Rabb kami Maha Pengampun dan Dzat yang
patut di syukuri. Sampai firman-Nya
: “Orang yang lemah serta lesu” surat
Fathir 34-35. (H.R Imam Ahmad).
Dari ayat dan hadits di atas dapat diambil manfaat bahwa
ummat Muhammad Rasulullah adalah hamba hamba pilihan Allah dan diwariskan
kepada mereka al Kitab (al Qur-an). Mereka berada pada tingkatan :
Pertama : Zhaalimun linafsihi, yang
menganiaya diri mereka sendiri. Mereka ditahan di Mahsyar dan Allah
menyelamatkan mereka dengan rahmat-Nya.
Kedua : Muqtashid, yang pertengahan dan
mereka dimudahkan hisabnya.
Ketiga : Sabiquu bil khairaat, yang lebih
dahulu berbuat kebaikan dan mereka akan masuk surga tanpa hisab.
Para ulama menjelaskan
makna yang sangatlah banyak dari tiga tingkatan umat ini. Diantaranya adalah
sebagaimana dinukilkan dalam Kitab Tafsir al Azhar, Prof. DR Hamka, yaitu :
Pertama : Sahal bin Abdillah berkata : (1)
Orang yang menzhalimi dirinya adalah orang orang yang jahil atau bodoh. (2)
Orang yang pertengahan adalah orang yang menuntut ilmu. (3) Orang yang lebih
dahulu berbuat kebaikan adalah orang orang yang ‘alim atau orang orang yang
berilmu.
Kedua : Dzunnun al Mishri berkata : (1)
Orang yang menzhalimi dirinya adalah orang orang yang mengingat Allah dengan
lisannya saja. (2) Orang yang pertengahan adalah orang orang yang mengingat
Allah dengan hatinya. (3) Orang yang lebih dahulu berbuat kebaikan adalah orang
orang yang tidak pernah melupakan Allah.
Ketiga : Al Anthaki berkata : (1) Orang
yang menzhalimi dirinya adalah orang orang yang banyak berbicara. (2)
Orang yang pertengahan adalah orang
orang yang banyak berbuat. (3) Orang yang lebih dahulu berbuat kebaikan adalah
orang orang yang menyesuaikan antara keduanya.
Keempat : Ibnu Athaillah al Iskandari
berkata : (1) Orang yang menzhalimi dirinya adalah orang orang yang cinta
kepada Allah karena dunia. (2) Orang yang pertengahan adalah orang orang yang cinta
kepada Allah karena memikirkan hari kemudian. (3) Orang yang lebih dahulu
berbuat kebaikan adalah orang orang yang gugur keinginan dirinya karena
mengikuti kehendak Rabb-nya.
Kelima : Ar Razi menyebutkan 10 penjelasan
tentang tingkatan ummat Rasulullah, satu diantaranya adalah : (1) Orang yang
menzhalimi dirinya adalah orang orang yang tak mau berhenti berbuat maksiat.
(2) Orang yang pertengahan adalah orang orang yang merasa menyesal dan
bertaubat. (3) Orang yang lebih dahulu berbuat kebaikan adalah orang orang yang
menyesal dan bertaubat yang taubatnya diterima.
Prof. DR Hamka berkata : Dengan semua keterangan ini jelaslah
bahwa ketiga golongan ini adalah sifat
ummat Muhammad. Ummat yang mengaku bertuhan kepada Allah Yang Mahaesa.
Bagaimanapun ada yang kurang mutunya namun mereka adalah ummat Muhammad jua
adanya.
Beliau melanjutkan, ujung ayat surat Fathir 32 ini berbunyi :
“Itulah dia karunia yang amat besar”, yaitu
bahwa :
Pertama : Orang orang yang merasa dirinya sudah
berlaku zhalim dibukakan Allah baginya pintu untuk memohon ampun.
Kedua : Orang yang pertengahan dibukakan
Allah baginya kesempatan untuk mempertinggi mutu amalnya.
Ketiga : Orang yang lebih dahulu berbuat kebaikan tampil
kedepan dengan tidak merasa ragu lagi, sampai kadang kadang mencapai syahid di
medan juang, akan dimasukkan Allah dengan serba kemuliaaan ke dalam surga.
Demikian juga yang berlaku zhalim dan yang pertengahan itu.
Memang itulah karunia yang amat besar dari Allah kepada umat terpilih (yaitu
ummat Muhammad).
Semoga Allah memberi kita semua kekuatan untuk senantiasa
menjadi ummat Rasulullah sampai akhir hayat kita dan kita bermohon kepada Allah
agar diberi tingkatan yang terbaik dalam memegang Islam ini.
Wallahu A’lam. (417)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar