ADAB KEPADA MANUSIA BERKAITAN DENGAN IMAN
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Sungguh akhlak memiliki cakupan yang amat luas. Diantara
pokoknya adalah akhlak kepada Allah Ta’ala, akhlak kepada Rasulullah, akhlak
kepada manusia dan akhlak kepada lingkungan.
Banyak orang yang sangat
memperhatikan akhlak kepada Allah dan Rasul-Nya. Berusaha konsisten di atas
kecintaan dan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Ini tentulah sangat baik dan
terpuji. Akan tetapi ada yang meremehkan
hak hak hamba secara keseluruhan atau melalaikan akhlak kepada manusia. Pada
hal seorang hamba wajiblah memelihara akhlaknya kepada Allah dan kepada manusia
atau dalam bahasa yang populer disebut hablum minallah dan hablum minannas.
Tentang makna akhlak terhadap
manusia adalah seperti disebutkan oleh Imam Ibnul Qayyim dalam Madarijus
Saalikin, yakni : (1) Berbuat baik kepada orang lain. (2) Menghindari
sesuatu yang menyakiti atau yang tidak disukai orang lain. (3) Menahan diri
jika disakiti atau diperlakukan tidak
baik oleh orang lain.
Rasulullah telah menyuruh kita untuk bergaul dengan manusia secara
baik, beliau bersabda : “Wa khaaliqin
naasa bi khuluqin hasan” Dan pergauilah manusia dengan akhlak yang baik. (H.R
Imam Ahmad dan at Tirmidzi, Hadits Hasan).
Ketahuilah saudaraku, akhlak terhadap
manusia bukanlah sekedar muamalah atau etika bergaul yang kita pahami secara
umum. Sungguh yang lebih penting dari itu adalah bahwa akhlak terhadap manusia
berkaitan dengan iman seorang hamba.
Syaikh
Prof. DR. Abdurrazaq bin Abdulmuhsin al Badr, seorang
Guru Besar pasca sarjana Universitas Islam Madinah, menjelaskan bahwa pengertian akhlak
terhadap manusia tercakup dalam sabda Rasulullah salallahu alaihi wassalam : “Laa yu’minu ahadukum hattaa yuhibba li akhiihi maa
yuhibbu linafsih” Tidaklah sempurna iman seorang diantara kalian hingga ia
mencintai untuk saudaranya segala apa yang dia cintai untuk dirinya (berupa
kebaikan)”. H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim.
Kemudian, Imam Ibnu Rajab al
Hambali menjelaskan bahwa : Maksud hadits ini adalah diantara sifat iman yang wajib yaitu seorang
mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya. Dan membenci
untuk saudaranya apa yang dia benci untuk dirinya. Jika sifat ini hilang dari diri seseorang maka imannya berkurang. (Jami’ul
ulum wal Hikam).
Rasulullah bersabda : “Akmalul mu’miniina iimaanan ahsanuhum
khuluqa” . Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling
baik akhlaknya. (H.R Imam Ahmad, Abu Dawud dan at Tirmidzi).
Rasulullah dalam hadits ini
menjadikan akhlak yang baik termasuk di antara perkara iman yang paling baik.
(Jami’ul ‘Ulum wal Hikam).
Oleh karena itu saudaraku, mari
kita pelihara dan kita jaga akhlak terhadap sesama, karena ini berkaitan dengan
iman dan takwa. Jangan biarkan iman kita rusak karena kita melalaikan akhlak
yang baik diantara kita.
Tulisan ini ditutup dengan doa yang diajarkan Rasulullah untuk memohon
agar diberi petunjuk tentang akhlak yang baik. : Allahummah diini li ahsanil akhlaaqi, la yahdi li ahsanika illa anta”
Ya Allah, tunjukkanlah kepadaku akhlak yang baik. Tidak ada yang dapat
menujukkan akhlak yang baik kecuali Engkau. (H.R Imam Muslim).
Dan juga Rasulullah
juga mengajarkan doa berlindung dari akhlak yang buruk. “Allahumma inni a’udzu bika min munkaratil akhlaaqi wal a’maali wal
ahwaa" Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari akhlak, amal dan hawa
nafsu yang buruk (H.R at Tirmidzi).
Wallahu A’lam. (424)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar