MENDAPAT
PAHALA HAJI DAN UMRAH SEMPURNA
Oleh : Azwir B. Chaniago
Adalah merupakan cita cita yang agung
setiap mukmin untuk bisa
melaksanakan kewajiban berhaji dan melaksanakan ibadah sunnah berumrah. Cita cita ini adalah terutama sekali
dalam rangka mewujudkan perintah Allah. Disamping itu karena kerinduan yang besar untuk dapat kesempatan
beribadah di tanah suci dan tentu juga karena keinginan untuk meraih pahala
yang besar dari ibadah haji dan umrah.
Namun
demikian tidaklah semua orang mukmin bisa memenuhi cita citanya yang agung itu.
Berbagai hambatan bisa ada padanya.
Diantaranya adalah ketiadaan biaya, kondisi kesehatan, keamanan dan yang lainnya. Tapi yang paling
utama adalah karena Allah belum mentakdirkan langkahnya pergi ke tanah suci.
Sungguh Allah Ta’ala Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya memberi
kemudahan untuk mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah dengan
sempurna meskipun belum bisa pergi ke tanah suci, yaitu melalui suatu ibadah
yang diajarkan Rasulullah.
Beliau bersabda : “Barangsiapa
yang shalat subuh berjamaah lalu berdzikir kepada Allah Ta’ala hingga terbit
matahari, kemudian dia shalat dua rakaat, maka dia mendapatkan pahala seperti
pahala haji dan umrah, Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam mengatakan :
Pahalanya sempurna, sempurna, sempurna.” (H.R at Tirmidzi dari Anas bin
Malik, dihasankan oleh Syaikh al Albani)
Dari hadits
tersebut dapat diketahui bahwa untuk memperoleh pahala yang besar dari shalat
sunat tersebut ada tiga syaratnya
yaitu (1) Sholat shubuh
berjama’ah, di masjid. (2) Duduk
berdzikir kepada Allah Ta’ala di masjid sampai matahari terbit. Berdzikir
tersebut antara lain dzikir muqayyad yaitu dzikir setelah shalat fardhu, dzikir
pagi dan kemudian dzikir yang lain. Termasuk juga di dalamnya membaca al
Qur-an, mendengar tausiah dan yang lainnya. (3) Sholat sunnah dua raka’at.
Shalat sunnah ini disebut shalat sunnah isyraq
atau shalat sunnah syuruq yaitu shalat sunnah
setelah matahari terbit (syuruq) setombak. Waktunya adalah kira kira 15 menit
setelah matahari terbit yaitu saat telah
berakhirnya waktu dilarang mengerjakan shalat.
Para ulama menjelaskan bahwa
shalat isyraq atau shalat syuruq ini sebenarnya adalah shalat dhuha yang
dilakukan lebih awal.
Perlu diketahui
bahwa dengan melaksanakan shalat sunnah syuruq ini ada pahala seperti pahala
haji dan umrah sempurna, tapi ini tidaklah menggugurkan kewajiban melaksanakan
haji bagi yang mampu. Jadi tidak boleh salah paham dengan ibadah ini .
Dalam pelaksanaan shalat syuruq atau shalat
isyraq atau shalat dhuha di awal waktu ini, terkadang sulit dilakukan terutama
bagi orang orang yang bekerja dan harus berangkat pagi pagi. Bekerja tentu wajib
dan jangan dilalaikan karena ingin melakukan shalat sunnah.
Lalu bagaimana jalan keluarnya ? Ada suatu
ungkapan bahwa : Kalau tidak bisa dapat
semua maka jangan tinggalkan semua. Jadi kalau tidak bisa melakukannya
setiap hari karena berbagai tugas dan pekerjaan ataupun urusan maka usahakanlah
melakukan semampunya. Bisa dilakukan setiap hari libur saja. Jika tidak bisa
setiap hari libur lakukanlah satu atau dua kali sebulan karena ibadah ini
memiliki nilai yang sangat besar disisi Allah sebagaimana disebutkan dalam
hadits diatas.
Oleh karena itu sangatlah dianjurkan untuk berusaha
melakukan semampunya. Fastabiqul khairaat. Berlombalah dalam mendapatkan kebaikan.
Wallahu A’lam. (435)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar