TIGA
KESEMPATAN BERINFAK DAN BERSEDEKAH YANG UTAMA
Disusun
oleh : Azwir B.Chaniago
Sungguh,
berinfak dan bersedekah adalah perbuatan mulia dan SANGAT DIANJURKAN DALAM
SYARIAT ISLAM bahkan diperintahkan. Allah Ta'ala berfirman :
وَأَنْفِقُوا
فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ
وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Dan infakkanlah
(hartamu) di jalan Allah dan janganlah kamu jatuhkan (dirimu sendiri) ke dalam
kebinasaan dengan tangan (mu) sendiri. Dan berbuat baiklah. Sungguh Allah
menyukai orang orang yang berbuat baik. (Q.S al Baqarah 195).
Ketahuilah
bahwa infak dan sedekah seorang hamba
akan SEMAKIN TINGGI NILAINYA DAN SEMAKIN BESAR PAHALANYA dalam tiga perkara :
Perkara
pertama : Jika diberikan kepada orang tua dan karib kerabat. Allah Ta'ala
berfirman :
يَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا
يُنْفِقُوْنَۗ قُلْ مَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ
وَالْاَقْرَبِيْنَ وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِۗ وَمَا
تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ
Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, “Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi KEDUA ORANG TUA, KERABAT, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan (dan membutuhkan pertolongan).” Kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya. (Q.S al Baqarah 215)
Syaikh as Sa'di berkata : harta
yang sedikit atau banyak, maka orang yang paling utama menerima harta itu dan
yang paling berhak untuk didahulukan serta paling besar hak mereka atas semua
doa kedua orang tua yang diwajibkan atasmu berbakti kepadanya dan haram bagimu
durhaka kepadanya.
Diantara cara berbakti paling agung
kepada mereka adalah memberi nafkah kepada keduanya. Karena itu, memberi nafkah
kepada keduanya adalah wajib atas seorang anak yang berada dalam kondisi
lapang.
Setelah kedua orang tua adalah
sanak saudara menurut tingkatannya, yang terdekat lalu yang lebih dekat menurut
kedekatannya dan kebutuhannya; karena memberi nafkah kepada mereka adalah
sebuah sedekah dan silaturahim.
Sungguh,
prioritas pertama dalam berinfak atau membelanjakan harta adalah KEDUA ORANG TUA, kemudian karib
kerabat. Dalam KBBI antara lain disebutkan bahwa karib kerabat adalah orang yang dekat pertalian keluarga, sedarah sedaging, keluarga dan sanak
saudara.
Kita terkadang mendapat kabar bahwa
ada sebagian orang yang memiliki banyak harta lalu berinfak atau bersedekah
dalam jumlah yang lumayan besar untuk panti asuhan yatim. Ini tentu SANGAT BAIK
BAHKAN BETUL BETUL DIANJURKAN DALAM SYARIAT ISLAM.
Tetapi terkadang lupa memberi untuk
orang yang dekat pertalian saudara, sanak saudara sedarah sedaging padahal ini
SANGAT UTAMA UNTUK DIDAHULUKAN ATAU DIPRIORITASKAN.
Kedua :
Bersedekah dalam keadaan sehat dan takut jadi miskin.
Dlam satu riwayat disebutkan bahwa seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الصَّدَقَةِ أَعْظَمُ أَجْرًا
قَالَ « أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ ، تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ
الْغِنَى ، وَلاَ تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ قُلْتَ لِفُلاَنٍ
كَذَا ، وَلِفُلاَنٍ كَذَا ، وَقَدْ كَانَ لِفُلاَنٍ
Wahai Rasulullah, sedekah yang mana yang LEBIH BESAR PAHALANYAl ?. Beliau menjawab : Engkau bersedekah pada saat kamu masih sehat, saat kamu takut menjadi fakir, dan saat kamu berangan-angan menjadi kaya.
Dan janganlah engkau menunda-nunda sedekah itu, hingga apabila nyawamu telah sampai di tenggorokan, kamu baru berkata, Untuk si fulan sekian dan untuk fulan sekian, dan harta itu sudah menjadi hak si fulan.” (Muttafaqun ‘alaih, dari Abu Hurairah).
Ketiga : Memberi sedekah secara sembunyi sembunyi.
Sungguh, Allah Ta'ala menyukai hamba-Nya yang suka menyembunyikan ibadah yang bisa disembunyikan termasuk dalam perkara menyedekahkan hartanya, yaitu tanpa diketahui orang lain. Allah Ta'ala berfirman :
إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۖ وَإِنْ
تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ وَيُكَفِّرُ
عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Jika
kamu menampakkan sedekah sedekahmu maka ITU BAIK. Dan jika kamu
menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang orang
fakir, maka ITU LEBIH BAIK BAGIMU. Dan Allah akan menghapus
sebagian kesalahan kesalahanmu. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.
(Q.S al Baqarah 271).
Syaikh
as Sa'di berkata : Allah Ta'ala mengabarkan
bahwa sedekah yang ditampakkan oleh orang yang bersedekah itu adalah
baik, dan bila dia menyembunyikannya dan menyerahkannya kepada orang yang fakir
adalah lebih utama karena menyembunyikan sedekah kepada orang fakir adalah
lebih utama. Menyembunyikan sedekah
adalah kebaikan lain dan juga hal itu menunjukkan kuatnya keikhlasan.
(Disebutkan
dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim) Salah satu dari tujuh
kelompok yang akan dinaungi oleh naungan Allah di Hari Kiamat nanti adalah
orang yang bersedekah dengan sebuah pemberian , lalu dia menyembunyikannya
hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan
kanannya.
Sungguh,
bersedekah secara sembunyi sembunyi itu lebih baik, diantaranya karena punya
potensi kuat untuk MENJAGA KEIKHLASAN DAN LEBIH UTAMA. Ketahuilah bahwa jika
infak atau sedekah dilakukan dengan ikhlas maka akan mendatangkan pahala yang
lebih besar sesuai dengan tingkat keikhlasannya.
Wallahu A'lam. (3.421)