WASIAT RASULULLAH
TENTANG MEMELIHARA DAN MENJAGA LISAN
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Dizaman ini
memang sangat banyak manusia yang tidak berusaha memelihara dan menjaga lisannya. Mereka
menggunakan lisannya termasuk tulisannya tanpa berfikir lebih
dahulu. Mereka seolah olah tak peduli apakah perkataan itu baik atau buruk.
Bahkan ada pula yang tak berfikir apakah
Allah Ta’ala ridha atau murka karena ucapannya.
Bisa jadi
seseorang yang berkata suatu perkataan yang tidak dia pikirkan akan berakibat
sangat buruk bagi dirinya. Perhatikanlah berapa banyak manusia yang jatuh
kepada kehinaan di dunia karena lisannya tak terjaga. Kehinaan dan kerugian di
akhirat yang akan dia rasakan tentu lebih besar lagi.
Ketahuilah bahwa
Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah memberi wasiat atau bimbingan
kepada orang orang beriman tentang memelihara dan menjaga lisan, diantaranya
adalah sabda beliau :
مَنْ
كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam. (Mutafaq ‘alaihi).
Dari hadits ini, pertama sekali ada faedah yang bisa diambil, diantaranya bahwa BERKATA YANG BAIK ATAU DIAM bukanlah sekedar masalah etika berbicara tapi terkait dengan iman. Lihatlah lafazh hadits ini : “Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir”, bukankah ini tentang iman ?.
Diriwayatkan pula bahwa ada seorang laki laki medatangi Nabi Salallahu 'alaihi Wasallam lalu berkata : Berilah aku nasehat yang ringkas !. Lalu Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
إِذَا قُمْتَ فِي صَلَاتِكَ فَصَلِّ صَلَاةَ مُوَدِّعٍ وَلَا تَكَلَّمْ
بِكَلَامِ تَعْتَذِرُ مِنْهُ غَدًا وَاجْمَعِ الْيَأْسَ مِمَّا فِيش أَيْدِي
النَّاسِ
Jika kamu berdiri hendak
menunaikan shalatmu maka shalatlah sebagaimana shalatnya orang yang akan pergi
(shalat terakhir). JANGANLH KAMU MENGUCAPKAN SATU UCAPAN yang karenanya kamu
akan meminta maaf besok harinya. Kumpulkanlah keputus asaan dari semua yang ada pada tangan manusia.
(H.R Imam Ahmad dan Ibnu Majah, hadits Hasan dengan banyak syawahidnya).
Berkenaan dengan wasiat Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam tentang MENGUCAPKAN SATU UCAPAN, sebagaimana disebutkan diatas, Syaikh Abdur Razaq bin Abdul Muhsin al Badr berkata : Lisan adalah anggota tubuh yang paling berbahaya bagi setiap orang.
Ucapan yang belum
keluar dari lisa seseorang maka itu artinya : UCAPAN ITU MASIH BERADA DLAM
KENDALINYA. BILA UCAPAN ITU SUDAH KELUAR DARI LISAN MAKA UCAPAN UCAPAN ITU YANG
JUSTRU MENGENDALIKAN DAN MENGUASAI MANUSIA serta dia akan menanggung efek atau
akibatnya. Oleh karena itu Nabi Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
وَلَا تَكَلَّمْ بِكَلَامِ تَعْتَذِرُ مِنْهُ غَدًا
Maksudnya, hendaklah engkau
bersungguh sungguh untuk menahan lisanmu agar tidak mengucapkan kalimat yang
dikhawatirkan engkau minta maaf karenanya. (Kitab Ta'zhimush Shalaati).
Selain itu ingatlah, bahwa suatu ucapan ternyata bisa
mengantarkan seorang hamba ke surga dan BISA PULA MELEMPARKANNYA KE NERAKA. Oleh
karena itu BERSUNGGUH SUNGGUHLAH menjaga lisan dari perkataan perkataan yang
buruk. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam telah mengingatkan dalam sabda beliau yang
diriwayatkan dari Abu Hurairah :
إن العبد ليتكلم بالكلمة من رضوان الله , لا يلقي لها
بالا , يرفعه الله بها درجات , و إن العبد ليتكلم بالكلمة من سخط الله , لا يلقي
لها بالا يهوي بها في جهنم
Sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang
mendatangkan keridhaan Allah, namun dia menganggapnya ringan, karena sebab
perkataan tersebut Allah meninggikan derajatnya.
Dan sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat
yang mendatangkan kemurkaan Allah, namun dia menganggapnya ringan, dan TERSEBAB
PERKATAAN TERSEBUT DIA DILEMPARKAN KE DALAM API NERAKA. (H.R Imam
Bukhari dan Imam Muslim.
Sebagai penutup tulisan ini, dinukil satu perkataan
Umar bin Khaththab yang memberi nasehat tentang memelihara dan menjaga lisan.
Beliau berkata : Semoga Allah merakhmati orang yang menahan diri dari banyak
berbicara dan lebih mengutamakan banyak beramal. (Uyun al Akhbar, Ibnu
Taimiyah).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu
A'lam. (2.783)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar