TANGAN DAN
KAKI MENJADI SAKSI DI PENGADILAN AKHIRAT
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Sungguh, ucapan dan perbuatan yang kita lakukan di
dunia ini pasti akan ditampilkan catatannya
secara sangat akurat di akhirat kelak dan pasti HARUS DIPERTANGGUNG JAWABKAN. Allah Ta’ala berfirman :
أَيَحْسَبُ
الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى
Apakah manusia mengira, bahwa dia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban) Q.S.al Qiyamah 36.
وَلَا
تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ
كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua akan diminta pertanggung jawabannya. (Q.S al Isra' 36).
Tentang ayat ini, Syaikh as Sa’di berkata : Maksudnya, janganlah kamu mengikuti apa yang tidak kamu ketahui. Namun TELITILAH SETIAP APA YANG HENDAK KAMU KATAKAN DAN KAMU KERJAKAN. Janganlah sekali kali kamu menyangka semua (yang kamu katakan dan kerjakan) itu akan pergi tanpa memberi manfaat bagimu dan (bahkan bisa) mencelakanmu. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Ketahuilah bahwa semua manusia akan menghadapi pengadilan akhirat sebagai pertanggung jawaban yaitu sebagaimana disebutkan dalam dua ayat diatas. Di pengadilan akhirat kelak akan ditampilkan saksi YANG LURUS, TERPERCAYA dan tidak akan pernah berbohong. Di akhirat tak ada istilah SAKSI YANG MEBERATKAN ATAU SAKSI YANG MERINGANKAN karena semua saksi akan berkata jujur, apa adanya.
Banyak saksi yang akan ditampilkan di akhirat kelak satu diantaranya adalah diri manusia itu sendiri yaitu anggota tubuh berupa tangan dan kaki dan yang lainnya yang tidak mungkin berbohong atau memberikan kesaksian palsu. Sungguh Allah Ta'ala berfirman :
الْيَوْمَ
نَخْتِمُ عَلَىٰ أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ
أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka. Tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dulu mereka kerjakan. (Q.S Yaasin 65).
Juga dalam firman-Nya :
حَتَّىٰ
إِذَا مَا جَاءُوهَا شَهِدَ عَلَيْهِمْ سَمْعُهُمْ وَأَبْصَارُهُمْ وَجُلُودُهُمْ
بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
وَقَالُوا
لِجُلُودِهِمْ لِمَ شَهِدْتُمْ عَلَيْنَا ۖ قَالُوا أَنْطَقَنَا اللَّهُ الَّذِي
أَنْطَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ خَلَقَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Sehingga setelah mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap apa yang telah mereka lakukan. Dan mereka berkata kepada kulit mereka : Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami ?. (Kulit) mereka menjawab : Yang menjadikan kami dapat berbicara adalah Allah, yang (juga) menjadikan segala sesuatu dapat berbicara dan Dia lah yang menciptakan kamu yang pertama kali dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan. (Q.S Fushilat 20-21).
Kemudian
semua amalan atau perbuatan baik dan perbuatan buruk akan ditampilkan dan lalu
ditimbang. Allah Ta’ala berfirman :
وَٱلْوَزْنُ
يَوْمَئِذٍ ٱلْحَقُّ ۚ فَمَن ثَقُلَتْ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ
ٱلْمُفْلِحُونَ
وَمَنْ
خَفَّتْ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓا۟ أَنفُسَهُم بِمَا
كَانُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا يَظْلِمُونَ
Timbangan
pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran. Maka barangsiapa berat timbangan
(kebaikan) nya, mereka itulah orang orang yang beruntung. Dan barangsiapa
ringan timbangan (kebaikan) nya maka mereka itulah orang yang telah merugikan
dirinya sendiri karena mereka mengingkari ayat ayat Kami. (Q.S al
A’raf 8-9)
Oleh
karena itu, ketika hamba hamba Allah masih berada di dunia SANGATLAH PENTING
DAN PALING UTAMA BAGINYA untuk menjaga perkataan dan perbuatannya agar selamat
di akhirat kelak. Wallahu A'lam. (2.777).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar