KEWAJIBAN
BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA SAJA
Disusun oleh : Azwir B
Chaniago
Sangatlah banyak
perintah Allah Ta'ala dalam al Qur an supaya manusia beribadah kepada Allah
Ta'ala. Diantaranya adalah firman-Nya :
Pertama : Dalam surat
al Baqarah 21. Ketahuilah bahwa perintah pertama dalam al Qur an kepada manusia adalah
agar mereka beribadah kepada Allah Ta'ala saja. Allah Ta'ala berfirman :
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلنَّاسُ ٱعْبُدُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُمْ وَٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Wahai manusia !.
Sembahlah Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dan orang orang sebelum kamu agar
kamu bertakwa.
Kedua : Dalam surat an
Nahal 36. Allah Ta'ala
berfirman :
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ
وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ ۖ
Dan sungguh Kami telah
mengutus seorang Rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan) : Sembahlah Allah
dan jauhilah thaghut.
Ketiga : Dalam surat
adz Dzariyat 56. Allah Ta'ala berfirman :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا
لِيَعْبُدُونِ
Aku tidak menjadikan jin dan manusia melainkan agar
mereka beribadah kepada-Ku.
Ketahuilah bahwa para
ulama yang mumpuni ilmunya telah menjelaskan tentang makna ibadah :
(1) Syaikhul Islam
Ibnu Taimiyah berkata : Ibadah adalah satu istilah yang menghimpun seluruh apa
yang DICINTAI DAN DIRIDHAI oleh Allah Ta'ala berupa perkataan dan perbuatan
yang lahir dan yang bathin. (Al 'Ubudiyah).
(2) Imam Ibnu Katsir
berkata : Di dalam (istilah) syariat (ibadah) adalah suatu ungkapan dari apa
yang menggabungkan kesempurnaan atau puncak kecintaan, ketundukan dan rasa
takut. (Tafsir Ibnu Katsir).
Hakikatnya beribadah kepada Allah Ta'ala adalah dengan
menjalankan perintah perintah-Nya dan menjauhi larangan larangan-Nya. Dan sungguh
kita tidak mengetahui perintah Allah
Ta'ala untuk dilakukan dan larangan-Nya yang mesti ditinggalkan kecuali dengan belajar
ilmu syar'i.
Imam Bukhari dalam Kitab Shahihnya memberi nasehat
agar berilmu sebelum beramal. Beliau menulis : BAB ILMU SEBELUM BERKATA
DAN BERAMAL.
Mu’adz bin Jabal radhiyallaahu ‘anhu berkata: Ilmu
adalah pemimpin amal, dan amal adalah pengikut ilmu. (Al Amru bil Ma’ruf wan
Nahyu anil Munkar, Ibnu Taimiyyah).
Oleh karena itu sebelum beribadah maka seseorang harus
mempelajari ilmu agama yaitu berdasarkan
keterangan dari al Qur an dan as Sunnah dengan pemahaman salafush shalih.
Selain itu ketahuilah
saudaraku, bahwa ibadah kepada Allah BUKAN HANYA masalah masjid, urusan dzikir,
membaca al Qur an, shalat dan puasa saja
tetapi MENCAKUP SELURUH KEHIDUPAN SEORANG HAMBA. Allah Ta'ala telah menjelaskan
hal ini dalam firman-Nya :
قُلۡ اِنَّ صَلَاتِىۡ وَنُسُكِىۡ وَ مَحۡيَاىَ وَمَمَاتِىۡ لِلّٰهِ رَبِّ
الۡعٰلَمِيۡنَۙ
لَا شَرِيْكَ لَهٗ ۚوَبِذٰلِكَ اُمِرْتُ
وَاَنَا۠ اَوَّلُ الْمُسْلِمِيْنَ
Katakanlah
(Muhammad) : Sesungguhnya shalatku, ibadahku, HIDUPKU DAN MATIKU HANYA UNTUK
ALLAH, RABB SELURUH ALAM. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah yang
diperintahkan kepadaku. Dan aku adalah orang yang pertama tama berserah diri
(kepada Allah). Q.S al An'am 162-163).
Semoga
Allah Ta'ala selalu memberi kita kekuatan untuk terus menerus beribadah HANYA
KEPADA-NYA. Insya Allah ada manfaatnya
bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.771).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar