RUMAH DI DUNIA
DAN RUMAH DI SURGA
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Ketika hidup di dunia semua orang butuh rumah sebagai
tempat tinggal. Allah
Ta’ala berfirman :
وَاللَّهُ
جَعَلَ لَكُمْ مِنْ بُيُوتِكُمْ سَكَنًا
Dan Allah menjadikan rumah rumah bagimu sebagai tempat tinggal. (Q.S an Nahal 80).
Diantara orang orang
beriman banyak yang mampu memiliki rumah sendiri dan ternyata banyak pula yang
punya rumah tempat tinggal dengan jalan sewa. Dan kita paham
betul bahwa rumah di dunia bagaimanapun keadaannya hanya untuk sementara.
Syaikh as
Sa’di, dalam menafsirkan surat an Nahal 80 tersebut diatas, beliau berkata
: Tapi itu semua hanya UNTUK SEMENTARA sampai kita diwafatkan Allah Ta’ala.
(Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Rumah di akhirat adalah untuk selama lamanya, abadi tak pernah berakhir karena hari akhirat itu kekal. Allah berfirman :
جَزَاؤُهُمْ
عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ
فِيهَا أَبَدًا ۖ
Balasan mereka di sisi Rabb mereka adalah surga ‘Adn yang mengalir dibawahnya sungai sungai. Mereka kekal di dalamnya selama lamanya. (Q.S al Baiyinah 8).
Tentang sifat atau keadaan rumah di surga pernah
ditanyakan Abu Hurairah kepada Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam, beliau
bersabda :
لبنه من فضّة لبنة من ذهب و ملاطها المسك الأذفر
وحصباؤها اللّؤلؤ والياقوت وتربتها الزّعفران
Surga itu bangunannya tersusun dari bata yang terbuat
dari emas dan perak. Adukan semennya adalah campuran misk al adzfar. Batu
kerikilnya adalah permata dan yaqut dan pasirnya za’faran. (H.R Imam Ahmad
dan at Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh al Albani)
Ketahuilah,
sungguh sangatlah banyak jalan untuk bisa membangun rumah di surga. Dua diantaranya
adalah :
Pertama : Mengamalkan shalat sunnah rawatib dengan
tertib.
Dari Ummu Habibah radhiyallahu ‘Anha, berkata : Aku
mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ
وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ
Siapa yang shalat 12 rakaat shalat sunnah (rawatib)
dalam sehari semalam niscaya dibangunkan untuknya rumah di surga. (H.R Imam
Muslim).
Shalat sunnah rawatib 12 raka’at yang dimaksud adalah empat rakaat
sebelum dzuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua raka’at sesudah maghrib, dua
rakaat setelah ‘isya, dan dua rakaat sebelum shubuh sebagaimana yang terdapat
dalam hadits Aisyah dalam Sunan at Tirmidzi dan Ibnu Majah.
Kedua : Meninggalkan perdebatan, meninggalkan dusta dan
berakhlak mulia.
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِى رَبَضِ
الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِى وَسَطِ
الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِى أَعْلَى
الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ
Aku memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan walaupun dia orang yang benar. Aku memberikan jaminan rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan kedustaan walaupun dalam bentuk candaan. Aku memberikan jaminan rumah di surga yang tinggi bagi orang yang bagus akhlaknya. (H.R Abu Daud)
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.793)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar