JANGAN
MENGHARAPKAN YANG ADA DI TANGAN ORANG LAIN
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Meminta minta atau
mengharapkan sesuatu yang ada di tangan orang lain sangat tidak dianjurkan
dalam syariat Islam bahkan dalam hal tertentu bisa menjadi haram. Oleh karena
itu ketika seseorang membutuhkan sesuatu mintalah kepada Allah Ta'ala Yang
Mahakaya.
Ketahuilah bahwa orang
yang tidak mengharapkan segala sesuatu yang ada di tangan orang lain maka
hidupnya mulia dan penuh wibawa. Sebaliknya orang yang selalu tergantung pada
yang dimilki orang lain maka akan jatuhlah harga dirinya. Selain itu,
ketahuilah bahwa ketika seseorang jika mengharapkan segala sesuatu dari orang
lain maka bersiap siaplah untuk kecewa.
Oleh karena itu, hamba hamba Allah hendaklah berusaha
dan bekerja mencari rizki yang halal. Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam SANGAT
MENDORONG UMATNYA UNTUK BEKERJA ATAU BERUSAHA guna memenuhi kebutuhan dirinya,
keluarganya dan orang orang yang menjadi tanggungannya. Tak ada pekerjaan yang
hina, kecuali yang memang diharamkan. Beliau bersabda :
لَأَنْ يَغْدُوَ أَحَدُكُمْ، فَيَحْطِبَ عَلَى ظَهْرِهِ،
فَيَتَصَدَّقَ بِهِ وَيَسْتَغْنِيَ بِهِ مِنَ النَّاسِ، خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ
يَسْأَلَ رَجُلًا، أَعْطَاهُ أَوْ مَنَعَهُ ذَلِكَ، فَإِنَّ الْيَدَ الْعُلْيَا
أَفْضَلُ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى، وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ
Jika salah seorang di antara kalian pergi di pagi hari
lalu mencari kayu bakar yang di panggul di punggungnya (lalu menjualnya),
kemudian bersedekah dengan hasilnya dan merasa cukup dari apa yang ada di
tangan orang lain, maka ITU LEBIIH BAIK DARIPADA MEMINTA MINTA kepada orang
lain. Baik mereka memberi ataupun tidak, karena tangan di atas lebih
baik daripada tangan di bawah. Dan mulailah dengan menafkahi orang yang engkau
tanggung. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Diriwayatkan bahwa ada seorang laki laki medatangi Nabi Salallahu
'alaihi Wasallam lalu berkata : Berilah aku nasehat yang ringkas !. Lalu
Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
إِذَا قُمْتَ فِي صَلَاتِكَ
فَصَلِّ صَلَاةَ مُوَدِّعٍ وَلَا تَكَلَّمْ بِكَلَامِ تَعْتَذِرُ مِنْهُ غَدًا
وَاجْمَعِ الْيَأْسَ مِمَّا فِيش أَيْدِي النَّاسِ
Jika kamu berdiri hendak menunaikan shalatmu maka shalatlah sebagaimana
shalatnya orang yang akan pergi (shalat terakhir). Janganlah kamu mengucapkan
satu ucapan yang karenanya kamu akan meminta maaf besok harinya. KUMPULKANLAH
KEPUTUS ASAAN dari semua yang ada pada
tangan manusia. (H.R Imam Ahmad dan Ibnu Majah, hadits Hasan dengan banyak
syawahidnya).
Syaikh Abdurrazaq bin
Abdul Muhsin al Badr berkata : Maksudnya, satukanlah hatimu, kuatkan dan
teguhkan hatimu untuk tidak mengharapkan segala yang ada pada tangan orang
lain. Janganlah kamu mengharapkannya dari mereka. Hendaklah kamu berharap hanya
kepada Allah 'Azza Wajalla.
Kamu berputus asa dari
semua makhluk, kecuali dari Allah Ta'ala kita tidak boleh berputus asa dari
rahmat-Nya. Hendaklah kita memupus harapan dari semua manusia dan
mengharapkan semua harapan hanya kepada Allah Ta'ala. (Dari Ta'zhimush
Shalaati).
Insya Allah ada manfaatnya
bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.782)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar