LARANGAN
MENYEMBUNYIKAN CACAT BARANG YANG DIJUAL
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Salah satu untuk
mendapatkan rizki yang halal adalah berdagang dengan jujur. Ketahuilah bahwa
Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam memberi kabar gembira kepada pedagang
yang jujur, sebagaimana sabda beliau :
عن عبد الله بن عمر رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى
الله عليه و سلم: «التاجر الأمين الصدوق المسلم مع الشهداء - وفي رواية: مع
النبيين و الصديقين و الشهداء - يوم القيامة
Dari Abdullah bin Umar radhiallahu 'anhu
itu Rasulullah Shallallahu' alaihi wa
Sallam bersabda : Seorang pedagang muslim yang jujur dan
amanah (percaya) akan (dikumpulkan) bersama para Nabi, orang-orang shiddiq dan
orang-orang yang mati syahid pada hari kiamat. (H.R Ibnu Majah, al Hakim dan ad
Daraquthni. Dinyatakan baik sanadnya oleh Imam adz Dzahabi dan Syaikh al
Albani).
Namun demikian, ada juga sebagian saudara kita yang
berdagang tetapi suka menyembunyikan cacat barang yang dijual. Tujuan adalah
agar bisa menjual barang cacat dengan harga barang tidak cacat. Bisa menjual
arang kw 2 dengan harga kw 1. Ini adalah salah satu penipuan yang diharamkan dalam syariat Islam.
Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah mengingatkan perkara ini dalam satu hadits yang diriwayatkan dari Uqbah bin Amir radhiyallahu ‘anhu :
الْمُسْلِمُ
أَخُو الْمُسْلِمِ، وَلَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ بَاعَ مِنْ أَخِيهِ بَيْعًا فِيهِ
عَيْبٌ إِلَّا بَيَّنَهُ لَهُ
Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak halal bagi seorang muslim untuk menjual barang yang ada cacatnya kepada temannya, kecuali jika dia jelaskan. (H.R Ibnu Majah dan al Hakim dalam Mustadrak).
Ada sebuah kisah yaitu pada suatu hari Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam lewat di samping sebuah gundukan makanan (sejenis gandum). Lalu beliau memasukkan tangannya ke dalam gundukan makanan tersebut sehingga jari-jarinya basah. Beliau bertanya : Apa ini wahai pemilik makanan ?. Ia menjawab : Kehujanan, wahai Rasulullah !. Rasulullah bersabda : “Kenapa tidak engkau letakkan di (bagian) atas makanan sehingga orang-orang dapat melihatnya ?. Barangsiapa menipu maka dia tidak termasuk golongan kami." ( HR. Imam Muslim).
Oleh karena itu hamba hamba Allah ketika berdagang hendaklah memperhatikan dengan sungguh peringatan suri tauladan kita yaitu Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam. Jadilah pedagang jujur. Jangan merusak diri dan harta dengan berlaku curang dalam berdagang. Wallahu A'lam. (2.773)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar