MENASEHATI ANAK LEBIH UTAMA DENGAN
PERBUATAN DARIPADA UCAPAN
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Allah
Ta'ala membebankan tanggung jawab mendidik anak paling utama adalah kepada orang
tuanya.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا
أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
Wahai orang orang yang beriman !. Peliharalah
dirimu dan KELUARGAMU dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu. (Q.S
at Tahrim 6).
Imam Ibnu Katsir menukil
perkataan Qatadah, seorang tabi’in,
ketika menafsirkan ayat ini : Yakni, hendaklah engkau
memerintahkan mereka (keluargamu) untuk
berbuat taat kepada Allah dan melarang mereka dari berbuat durhaka kepada-Nya.
Dan hendaklah engkau menerapkan perintah Allah kepada mereka dan perintahkan
dan bantulah mereka untuk menjalankannya. Apabila engkau melihat mereka berbuat
maksiat kepada Allah, maka peringatkan dan cegahlah mereka.” (Tafsir Ibnu Katsir)
Seorang sahabat, Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma berkata : Didiklah anakmu, karena sesungguhnya engkau akan dimintai pertanggungjawaban mengenai pendidikan dan pengajaran yang telah engkau berikan kepadanya. Dan dia juga akan ditanya mengenai kebaikan dirimu kepadanya serta ketaatannya kepada dirimu. (Tuhfah al Maudud).
Ketahuilah bahwa ada banyak cara memberi nasehat kepada anak, diantaranya adalah :
(1) Memberi nasehat dengan
ucapan yaitu berupa nasehat tentang perkara baik dan buruk, tentang boleh dan
tidak boleh dan yang lainnya.
(2) Memberi nasehat dengan
perbuatan. Pada intinya, jika orang tua ingin anaknya berlaku baik maka orang
tua harus memberi contoh untuk berlaku baik. Ingin anak selalu beribadah maka
orang tua harus memperlihatkan kepada anak anaknya bahwa dia adalah seorang
ahli ibadah.
Bahwa
memberi nasehat kepada anak dengan ucapan sangatlah baik dan lebih baik lagi
dengan contoh teladan perbuatan orang tua karena lebih berkesan. Ada satu
pepatah Arab menyebutkan : Bagaimana bisa bayangan itu
lurus sementara bendanya bengkok ?.
Orang bijak zaman dahulu ada yang berkata : "Tidak peduli berapa banyak nasihat yang engkau berikan kepada anakmu, dia hanya akan mengambil sedikit perkataanmu, Yang diambil banyak adalah prilaku atau perbuatanmu". Memang demikianlah realitanya, bahwa hakikatnya anak akan cenderung mencontoh kebiasaan atau tingkah laku orang tuanya dari pada sekedar nasehat berupa ucapan.
Oleh karena hendaknya sebagai orang tua tidak
hanya mencukupkan dengan memberi perintah dan memberi nasihat saja kepada
anaknya, namun ia juga harus bisa memberikan contoh dalam perbuatan dan tingkah
lakunya sehari hari. Dalam bahasa gaul dikatakan : Jangan ngomong doang.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A'lam. (2.798).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar