JANGAN SEKALI
KALI MENGATAKAN DIRIMU SUCI
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Tentulah SANGAT BAIK
DAN SUNGGUH BERMANFAAT ketika seorang hamba Allah senantiasa banyak beribadah
dan menjauhi dosa dan maksiat. Tetapi
ketahuilah bahwa hamba hamba Allah yang telah banyak beribadah dan juga
menjauhi dosa, hendaklah tetap merasa
dirinya masih banyak kekurangan. Merasa diri banyak kekurangan adalah salah
satu motivator untuk terus terus bersemangat dan istiqamah dalam melakukan
kebaikan yang disyariatkan.
Selain itu, Allah
Ta'ala mengingatkan agar seorang hamba
janganlah sekali kali merasa dirinya suci, sebagaimana firman-Nya :
فَلَا
تُزَكُّوٓا۟ أَنفُسَكُمْ ۖ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ ٱتَّقَىٰٓ
Maka janganlah
menganggap DIRIMU SUCI. Dialah Yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa. (Q.S an Najm 32).
Syaikh as Sa'di
berkata : (Kamu mengatakan dirimu suci). Maksudnya kalian menceritakan
kesucian diri kalian kepada orang lain dengan maksud untuk memuji diri sendiri
di hadapan mereka. (Dialah Yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa). Karena takwa itu
tempatnya di hati dan hanya Allah Ta'ala yang mengetahuinya. Dan Dia membalas
kebaikan kebaikan dan ketakwaan yang ada dalam hati. (Tafsir Tasir Karimir
Rahman).
Rasulullah shalallahu
‘alaihi wasallam juga melarang umatnya merasa dirinya suci. Beliau bersabda :
لاَ
تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمُ اللَّهُ أَعْلَمُ بِأَهْلِ الْبِرِّ مِنْكُمْ
Janganlah kalian
merasa diri kalian suci, Allah lebih tahu akan orang-orang yang berbuat baik
diantara kalian. (H R Imam Muslim).
Tetapi ketahuilah
bahwa hamba hamba Allah MESTILAH SEKUATNYA melakukan segala sesuatu untuk bisa
mensucikan diri atau jiwanya agar menjadi orang yang beruntung. Allah Ta'ala
berfirman :
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا
Sesungguhnya
beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. (Q.S asy Syams 9).
Syaikh as Sa'di
berkata : (Mensucikan jiwa itu), maknanya : Menyucikan dirinya dari
berbagai dosa, membersihkannya dari berbagai aib dan meningkatkannya dengam
ketaatan dan ilmu yang bermanfaat serta amal shalih. (Tafsir Taisir Karimir
Rahman).
Syaikh Muhammad Shalih
al Utsaimin menjelaskan : قَدْ أَفْلَحَ maksudnya : Akan beruntung mendapatkan apa
yang dicita citakannya dan selamat dari apa yang ditakutinya. Firman Allah : مَنْ زَكَّاهَا maksudnya : Orang yang
mensucikan dirinya. Adapun maksud mensucikan diri di sini yaitu dia ensucikan
dirinya dengan cara mensucikan jiwanya dari perbuatan kemusyrikan dan
kemaksiatan sehingga jiwanya benar benar suci dan bersih dari dosa.
Kemudian Allah Ta'ala
berfirman :
وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا
Dan sesungguhnya
merugilah orang yang mengotorinya. (Q.S asy Syams 10)
Yakni, orang yang
menjerumuskan diri sendiri kedalam kebinasaan dan kemaksiatan. Oleh karena itu
untuk selamat dari hal yang satu ini maka setiap orang harus banyak berdoa
kepada Allah Ta'ala agar tetap tegar dalam ketaatan. Tegar diatas perkataan
yang haq di dalam kehidupan. Hendaklah engkau selalu memohon istiqamah, ilmu
yang bermanfaat dan amal shalih. (Tafsir Juz 'Amma).
Insya Allah ada
mafaatnya bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.796)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar