DUA PERTANYAAN
PENTING KETIKA MELAKUKAN KEBAIKAN
Disusun oleh : Azwir
B.Chaniago
Ketika seseorang
melakukan suatu kebaikan terutama dalam PERKARA IBADAH munculkanlah dua pertanyaan sangat penting yaitu :
(1) Sebab apa engkau
melakukannya. Ini berkaitan dengan ikhlas dalam ibadah. Allah Ta'ala berfirman
:
وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ
مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ
ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ
Pada hal mereka tidak disuruh kecuali
supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama yang lurus. (Q.S al Baiyyinah 5).
Rasulullah Salallahu 'alaih Wasallam bersabda :
إِنَّ اللهَ لاَ
يَقْبَلُ مِنَ الْعَمَلِ إِلاَّ مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَاْبتُغِيَ بِهِ
وَجْهُهُ
Sesungguhnya Allah tidak akan menerima dari semua jenis
amalan kecuali yang murni (ikhlas) untuk-Nya. (H.R an Nasa’i, lihat Silsilah
ash Shahihah).
(2) Siapa yang engkau ikuti dalam cara melakukannya. Ini berkaitan dengan ittiba' kepada Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam dalam melakukannya. Allah Ta'ala berfirman :
قُلۡ إِن كُنتُمۡ
تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِي يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ
ذُنُوبَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Katakanlah
(wahai Muhammad) : Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (yakni
Nabi Muhammad salallahu 'alaihi Wasallam) niscaya Allah mencintai dan
mengampuni dosa-dosa kalian. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (Q.S Ali
Imran 31)
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ أَحْدَثَ فِي
أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
Barang
siapa mengada-ada sesuatu yang baru dalam urusan (agama) kami, padahal kami
tidak memerintahkannya, maka hal itu tertolak. (H.R Imam
Bukahri dan Imam Muslim, dari 'Aisyah radhiallahu amha).
Rasulullah Salallahu 'aaihi
Wasallam bersabda :
مَنْ أَحْدَثَ فِي
أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
Barangsiapa beramal
yang tidak ada perintahnya dari kami maka amalannya tertolak. (H.R Imam
Muslim).
Tentang dua pertanyaan
penting ini (yaitu tentang ikhlas dan mutaba'ah, peny.) Imam Ibnul Qayyim
berkata :
Pertama : Merupakan pertanyaan
tentang sebab kenapa dilakukannya (suatu) perbuatan. Apakah untuk tujuan dunia.
Atau untuk tujuan diri karena suka dipuji dan takut dicela ?. Ataukah untuk
mendapatkan duniawi yang disenangi atau menolak hal duniawi yang dibenci ?.
Ataukah tujuan menunaikan ibadah hanya untuk Allah, mencari
kecintaan-Nya dan mendekatkan diri kepada-Nya serta mencari sarana untuk
mendekat kepada-Nya (dengan ketaatan).
Kedua : Merupakan pertanyaan
tentang mutaba'ah (mengikut) kepada Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam dalam
peribatanmu ?. Artinya apakah amalan tersebut merupakan amalan yang
disyariatkan Allah Ta'ala melalui lisan Rasul-Nya ?. Ataukah amalan itu tidak
Allah syariatkan dan tidak Allah ridhai ?.
Pertanyaan pertama adalah tentang
ikhlas dan pertanyaan kedua merupakan pertanyaan tentang mutaba'ah.
Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak akan menerima amalan kecuali dengan
terpenuhinya dua hal tersebut, IKHLAS DAN MUTABA'AH. (Ighatsatu al Lahfaan).
Oleh karena itu orang
orang beriman akan selalu bersandar kepada dua pertayaan ini sebelum melakukan
sesuatu ibadah. Wallahu A'lam. (2.788).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar