SARANA INVESTASI UNTUK AKHIRAT
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh Allah Ta’ala Mahapengasih dan Mahapenyayang. Allah
menginginkan keselamatan bagi hamba hamba-Nya dalam hidup di dunia dan di
akhirat kelak. Ketahuilah bahwa pada saat nenek
moyang manusia yaitu Adam dan Hawa diturunkan ke bumi, dengan kasih sayang-Nya,
Allah Ta’ala telah terlebih dahulu
menyediakan berbagai fasilitas atau kebutuhan agar Adam dan Hawa beserta
keturunannya bisa hidup nyaman di dunia.
Diantaranya adalah telah tersedia di
dunia oksigen untuk bernafas, tempratur air yang cukup serta udara yang cocok
bagi kehidupan dan ditambah lagi dengan tumbuhan dan hewan untuk memenuhi
kebutuhan dan yang lainnya.
Satu hal yang paling
penting adalah bahwa Allah juga
memberikan petunjuk agar selamat hidup
di dunia dan di akhirat. Allah utus Nabi dan Rasul-nya untuk menjelaskan
petunjuk petunjuk itu. Allah berfirman : “Huwal ladzii arsala rasuulahuu bil
hudaa wa diinil haqqi, liyuzh-hirahuu ‘aladdini kullihii, walau karihal
musyrikun” Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk (al Qur an)
dan agama yang benar untuk diunggulkan atas segala agama, walaupun orang orang
musyrik tidak menyukainya. (Q.S as Saff 9).
Allah juga menjelaskan bahwa manusia hidup di dunia hanya
sementara dan akan kembali ke negeri akhirat. Lalu Allah mengingatkan pula agar
kita berbekal. Siapkan investasi atau tabungan untuk akhirat. Allah Subhanahu
wa Ta’ala telah mengingatkan orang orang yang beriman sebagaimana firman-Nya : “Ya aiyuhal ladziina aamanuut taqullaha
wal tanzhur nafsun maa qaddamat lighad, wattaqullah, innallaha khabiirun bimaa
ta’maluun” Wahai orang orang yang beriman. Bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat). Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah Mahateliti terhadap apa
yang kamu kerjakan. (Q.S al Hasyr 18).
Sungguh Allah telah memberikan nikmat yang banyak macam dan
bentuknya yang kalau kita mau menghitungnya sudah pasti kita tidak akan
sanggup. Allah berfirman : “Wain ta’udduu ni’matallahi laa tuhshuuhaa” Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya
kamu tidak akan mampu menghitungnya. (Q.S
Ibrahim 34).
Untuk mempersiapkan bekal itu Allah telah memberikan
kenikmatan berupa fasilitas untuk menuju akhirat dengan selamat. Diantaranya
adalah asset berupa waktu atau masa yang bisa digunakan sebagai sarana
investasi di akhirat kelak.
Rasulullah bersabda : “Ighnanim
khamsaan qabla khamsin, sabaabaka qabla haramaka, washihataka qabla saqamika wa
ghinaa-aka qabla faqrika wa faraaghaka qabla syughlika wa habaataka qabla
mautika. Ingatlah lima perkara sebelum lima perkara; masa mudamu sebelum
masa tuamu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, waktu luangmu sebelum waktu
sempitmu, waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu dan waktu hidupmu sebelum
datang matimu. (H.R Imam al Hakim, dari Ibnu Abbas).
Kelima nikmat masa atau waktu tersebut wajiblah dikelola
dengan bijak dan cerdas sehingga betul betul bisa menjadi investasi atau tabungan untuk
akhirat.
Pertama : Masa muda.
Masa muda adalah salah satu modal yang diberikan Allah untuk
diinvestasikan sebagai tabungan akhirat yaitu dengan mengisinya dengan banyak belajar
ilmu terutama ilmu syar’i dan ilmu yang lainnya yang bermanfaat bagi kaum
muslimin. Lalu dengan sungguh sungguh mengamalkannya. Selain itu, masa muda juga bisa investasi akhirat melalui perbuatan
perbuatan baik dengan menolong orang lain yang kena musibah seperti banjir atau
gempa dan yang lainnya karena memiliki semangat yang tinggi dan tenaga yang masih
kuat.
Kedua : Masa sehat.
Jika anda memperoleh nikmat kesehatan, jangan sia siakan ini.
Sungguh seorang yang sehat akan mudah bergerak untuk melakukan kegiatan
kegiatan yang bermanfaat untuk investasi akhirat. Bersyukurlah. Jangan pernah
lupa bahwa masa sehat tidak akan selalu ada, karena pada satu saat akan
digantikan masa sakit. Jangan tunggu sakit dulu berangan angan untuk melakukan
kebaikan ibadah ini dan itu.
Rasulullah bersabda : “Ni’mataani maghbunun fihima
kasyirum minannasish shihatu wal faragh”
Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah
kesehatan dan waktu luang (H.R Imam Bukhari).
Ketiga : Masa luang.
Masa luang termasuk nikmat Allah yang banyak dilupakan orang,
pada hal setelah masa luang akan ada masa sempit. Oleh karena itu, kebaikan
apapun yang ada di depan anda saat ini segeralah kerjakan, jangan menunggu masa
sempit. Jika selesai mengerjakan suatu kebaikan maka kejarlah kebaikan
berikutnya. Allah berfirman : “Fa idza faraghta fanshab” Maka apabila
engkau telah selesai (dari suatu urusan) tetaplah bekerja keras (untuk urusan
yang lain).
Jangan menunda amal shalih yang bisa engkau kerjakan sekarang
ini, segera kerjakan dengan sungguh sungguh.
Abdullah bin Umar bin Khaththab berkata : “Jika engkau berada di sore
hari, janganlah menunggu pagi hari. Dan jika engkau berada di pagi hari
janganlah menunggu sore hari”.
Keempat : Masa kaya.
Selagi kaya maka investasikan kekayaan anda untuk akhirat.
Diantaranya adalah dengan berzakat, berinfak dan sedekah, menyantuni anak
yatim. Juga dengan melaksanakan ibadah haji dan umrah. Jangan gunakan harta
untuk sesuatu yang tidak bermanfaat
apalagi untuk kemaksiatan, na’udzubillah.
Ada diantara manusia yang menyesal setelah masa kayanya
berakhir dan berganti dengan masa miskin. Tapi penyesalan ini tentulah sudah
tidak bermanfaat.
Kelima : Masa hidup.
Sungguh masa hidup kita di dunia ini hanya
sebentar. Bersiaplah untuk menghadapi akhirat yang kekal. Jangan sia-siakan. Jangan melalaikan masa
hidup atau umur yang diberikan Allah. Gunakan dengan sungguh sungguh untuk melakukan segala yang bermanfaat bagi investasi akhirat. Jangan gunakan masa hidup
ini untuk yang sia sia atau untuk segala sesuatu yang tak bermanfaat
Rasulullah
bersabda : “Min husni islamil mar’i tarkuhu ma laya’niih” Paling baiknya Islam
seseorang (ialah) meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya. (H.R Ibnu Majah, dalam shahihul Jami’).
Ketahuilah
bahwa orang yang tidak mempersiapkan
investasinya atau bekal untuk akhiratnya
pasti akan menyesal bahkan setelah mati minta dikembalikan ke dunia untuk satu
tujuan yaitu melakukan amal shalih.
Tentang hal ini difirmankan Allah dalam surat as Sajdah ayat 12 : “Rabbanaa
absharnaa wa sami’na, farji’naa na’mal shaalihan, innaa muuqinuun” Wahai
Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar maka kembalikanlah kami (ke dunia),
niscaya kami akan melakukan amal shalih. Sungguh, kami (sekarang) adalah orang
orang yang yakin.
Oleh
karena itu manfaatkan hidup ini untuk mempersiapkan investasi akhirat. Jangan tunggu mati dulu, lalu menyesal
dan minta dikembalikan kedunia agar bisa melakukan amal shalih. Sungguh sesal
kemudian tidak berguna.
Semoga
ada manfaatnya. Wallahu A’lam. (318)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar