DAHULUKAN TETANGGA YANG DEKAT
Oleh : Azwir B. Chaniago
Muqaddimah.
Sudah
masyhur maknanya bahwa tetangga adalah orang orang yang rumahnya berdekatan
dengan kita. Kalau kita mau sedikit
merenung, ternyata tetangga adalah orang orang yang sangat kita butuhkan dalam
kehidupan kita sehari hari. Kenapa demikian, ya begitulah kenyataannya.
Perhatikanlah bahwa andaikata pada satu saat
rumah saya dimasuki maling (semoga Allah menjauhkan kita dari ujian ini) maka
yang pertama kali akan membantu dan menyelamatkan saya dari maling tersebut adalah
tetangga. Mungkin saja saya punya saudara dekat seorang komandan pasukan keamanan, tapi dia tidak bisa segera
membantu karena tinggalnya jauh dari
saya.
Begitu
juga, dalam contoh lain, andaikata pada suatu malam anda mendadak terkena
serangan jantung (semoga Allah menjauhkan kita dari ujian ini) maka yang bisa
segera membantu anda mengantarkan ke rumah sakit adalah tetangga. Mungkin saja
anda punya saudara seorang dokter ahli
spesialis jantung tetapi tinggalnya jauh dari rumah anda maka dia tidak segera
bisa membantu anda. Paling paling saudara yang dokter spesialis ini baru bisa
membantu setelah anda berada di rumah sakit dengan bantuan tetangga.
Manusia
membutuhkan tetangga.
Jadi
ternyata kita sangat membutuhkan tetangga, begitupun sebaliknya. Untuk mendapatkan manfaat yang besar dari
tetangga adalah menjaga dan memelihara hubungan baik dengan mereka yaitu dengan
cara : (1) Selalu berbuat baik kepadanya (2) Tidak menyakiti atau
menzhaliminya. (3) Jika dizhalimi tetangga
bersabarlah sehingga hubungan tetap terpelihara.
Perintah
berbuat baik kepada tetangga.
Syariat
Islam yang sempurna ini telah mengajarkan kita untuk berbuat baik dan
menghormati tetangga. Allah Ta’ala berfirman : “Wa’budullaha
walaa tusyrikuu bihi syai-an wa bil waalidaini ihsaanan, wa bidzil qurbaa wal
yataamaa wal masaakiini wal jaari dzil qurbaa wal jaari junubi”. Beribadahlah kepada Allah dan
janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah
kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga yang dekat dan tetangga yang
jauh.” (Q.S an Nisaa’ 36).
Ketahuilah
bahwa berbuat baik dengan memuliakan tetangga adalah berkaitan dengan kesempurnaan iman seseorang.
Rasulullah bersabda : “Man kaana yu’minu billahi wal yaumil akhiri fal
yukrim jaarah”. Barangsiapa yang
beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya
(Muttafaq ‘alaih, dari Abu Hurairah)
Nabi
shallallahu ‘alaihi wassallam juga bersabda : “Maa zaala yushiinii
jibriilu bil jaari hatta zhanantu annahu sayuwarritsahu” Jibril senantiasa
bewasiat kepadaku agar memuliakan (berbuat baik) kepada tetangga, sampai-sampai
aku mengira seseorang akan menjadi ahli waris tetangganya” (H.R Imam Bukhari
no. 6014).
Mendahulukan tetangga dekat.
Sungguh
sangatlah banyak cara untuk berbuat baik dan menjaga hubungan hubungan yang
bermanfaat dengan tetangga. Diantaranya yang mungkin dianggap sederhana adalah
saling memberi oleh oleh, hadiah ataupun masakan.
Rasulullah
shallallahu ‘alahi wassalam bersabda kepada Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu ;“Yaa
abaa dzarri idza thabakhta maraqatan fa aktsir maa ahaa wa ta’aa hadjiraana”
Wahai Abu Dzar, apabila kamu memasak sayur (daging kuah) maka perbanyaklah
airnya dan berilah tetanggamu” (H.R Imam Muslim).
Ketahuilah
bahwa Rasulullah telah mengingatkan bahwa tetangga paling dekat memiliki
hak-hak yang tidak dimiliki oleh tetangga jauh. Hal ini dinukil dari pertanyaan
Ummul mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. Ia berkata : Aku bertanya, Wahai Rasulullah, aku memiliki
dua tetangga, manakah yang aku beri hadiah?’ Nabi bersabda : “Ilaa
aqrabihimaa minki baaban” Kepada tetangga yang pintu (rumahnya) paling
dekat denganmu. (H.R Imam Bukhari no. 6020)
Ketika
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam memerintahkan hal tersebut, maka
diketahuilah bahwa hak tetangga yang paling dekat lebih didahulukan daripada
hak tetangga yang jauh.
Diantara
hikmahnya adalah karena tetangga dekatlah yang melihat hadiah tersebut atau apa
saja yang ada di dalam rumahnya, dan bisa jadi menginginkannya. Lain halnya
dengan tetangga jauh. Selain itu, sesungguhnya tetangga yang dekat lebih cepat
memberi pertolongan ketika terjadi perkara-perkara penting, terlebih lagi pada
waktu-waktu lalai. Demikian penjelasan al Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Baari.
Mudah
mudahan bermanfaat bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (317)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar