BERSYUKUR DENGAN NIKMAT WAKTU
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Muqaddimah.
Sungguh waktu atau zaman adalah
salah satu dari demikian banyaknya rahmat dan nikmat yang diberikan Allah
kepada manusia agar dimanfaatkan untuk
beribadah kepada-Nya. Seorang hamba wajib untuk bersyukur dengan nikmat waktu sebagaimana juga nikmat nikmat yang lainnya.
Allah Ta’ala berfirman : “Wamin
rahmathii ja’ala lakumul laila wan nahara litaskunuu fiihi wa litabtaghu min
fadhlihi wa la’allakum tasykuruun.” Dan diantara rahmatNya, Dia jadikan
untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya
kamu mencari sebagian dari karuniaNya (pada siang hari) dan agar kamu
bersyukur. (Q.S al Qashas 73).
Tapi amat disayangkan banyak
diantara manusia mengabaikan dan melalaikan nikmat ini. Rasulullah bersabda : “Nikmataani maghbuunun fihi, katsirun
minannasi shihatu wal faragh” Dua
kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan
waktu luang (H.R Imam Bukhari)
Agar waktu bermanfaat.
Kita sangatlah meyakini bahwa waktu
yang diberikan Allah kepada manusia untuk
menjalani hidup di dunia ini adalah
sedikit. Oleh karena itu maka manusia yang cerdas akan memanfaatkan waktu
tersebut dengan sebaik baiknya untuk
sesuatu yang bermanfaat yaitu sebagai salah satu tanda bersyukur kepada Allah.
Paling tidak ada empat cara dalam
menggunakan waktu sehingga betul betul bermanfaat
yaitu :
Pertama :
Menyibukkan diri dengan thalibul ‘ilmi. Sungguh thalibul ‘ilmi adalah ibadah
yang agung dan merupakan kewajiban bagi setiap muslim.
Kedua :
Menyibukkan diri dengan ibadah. Sungguh tujuan penciptaan manusia adalah hanya
untuk beribadah kepadaNya.
Ketiga :
Mendahulukan amal yang utama. Seorang muslim
mengetahui bahwa waktunya berada di dunia tidaklah lama. Dia akan lebih
mendahulukan amal yang utama dari yang kurang utama sehingga mendapat nilai
lebih disisi Allah Ta’ala.
Keempat :
Bersegera melakukan amal shalih.
Rasulullah bersabda : “Gunakan waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu dan
hidupmu sebelum matimu. Sesungguhnya engkau tidak akan mengetahui namamu untuk
esok, wahai Abdullah. (H.R Imam at Tirmidzi).
Imam Hasan al Bashri berkata :
Jauhkan dirimu dari taswif, yaitu berkata nanti sajalah.
Pelit terhadap waktu untuk sesuatu yang sia sia.
Imam Ibnul Qayyim menyebutkan 10
tanda orang yang hatinya sehat. Satu diantaranya adalah dia sangat bakhil atau
pelit dengan waktu yang dimiliki. Bahkan lebih bakhil daripada orang yang
bakhil terhadap harta.
Oleh karena itu maka orang yang
hatinya sehat menggunakan waktu yang diberikan Allah hanya untuk sesuatu yang
bernilai ibadah dan ketaatan kepada Allah. Tidak ada waktu yang disia siakan. Sungguh
orang yang hatinya sehat sangatlah bakhil
menggunakan waktunya untuk yang tidak ada manfaat akhiratnya.
Ketahuilah bahwa masih banyak ayat
ayat al Qur an yang belum kita pelajari maknanya, masih banyak hadits yang
belum sempat kita baca, masih banyak taklim yang belum sempat kita hadiri.
Bahkan masih banyak jenis ibadah yang telah kita ketahui ilmunya tapi belum
kita amalkan. Kalau begitu keadaannya, masihkah kita akan menggunakan waktu
dengan sia sia.
Sejatinya jika hati kita sehat maka
tidaklah kita akan menyia nyiakan nikmat Allah yang bernama waktu. Jangan
tertipu dengan waktu. Bersyukurlah dengan waktu yang masih diberikan Allah
kepada kita dan isilah dengan amalan amalan yang paling utama dan paling
bermanfaat.
Imam Hasan al Bashri berkata :
Sungguh saya telah bertemu dengan beberapa kaum, mereka lebih bersungguh
sungguh menjaga waktu mereka dari pada kesungguhan kalian mendapatkan dinar dan
dirham.
Wallahu A’lam. (324)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar