RASA TAKUT AKAN MENDATANGKAN TAKWA
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Kata ittaqi atau bertakwalah
bermakna kasyyatullah wan-titsaalu awaamirihi wajtinaabu nawaa hiihi. Yaitu
takut kepada Allah dengan melaksanakan perintah perintah-Nya dan menghindari
larangan larangan-Nya.
Adapun makna taqwa dalam pengertian
bahasa berarti batasan atau penghalang yang mencegah seseorang dari hal yang
ditakutinya. Jadi takwa kepada Allah bermakna membuat penghalang antara diri
pribadi dengan siksa-Nya. Untuk memperoleh takwa itu maka seorang hamba
haruslah mentaati perintah dan larangan Rabb-nya. (Tahdzibul Atsar, Imam ath
Thabari).
Thalq
bin habib, seorang tabi’in berkata : Apabila
terjadi fitnah, padamkanlah fitnah itu dengan takwa. Orang-orang bertanya : Apa makna takwa itu. Dia menjawab : Takwa adalah engkau melakukan
ketaatan kepada Allah berdasarkan cahaya dari Allah karena mengharap pahala
dari-Nya. Dan engkau meninggalkan segala bentuk kemaksiatan kepada-Nya
berdasarkan cahaya dari-Nya karena takut terhadap siksa-Nya. (Dikeluarkan oleh Ibnul Mubarak, dalam az Zuhd).
Para ulama mengatakan : Ini adalah sebaik-baik makna atau definisi tentang takwa. Cahaya
Allah adalah Iman dan Islam yang bersumber dari al-Qur’an dan as Sunnah yang shahih, berdasarkan
pemahaman salafush shalih.
Teruslah berusaha untuk menjadi
orang orang yang takut kepada Allah sehingga bisa mencapai takwa. Ketahuilah
bahwa surga hanya disediakan untuk orang
orang yang bertakwa. Allah berfirman : “Wa
saari’uu ilaa maghfiratin min rabbikum wa jannatin ’ardhuhas samaawaatu wal
ardhu u’iddat lil muttaqiin” Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari
Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan
untuk orang orang yang bertakwa (Q.S Ali Imran 133).
Salah satu cara yang diajarkan oleh
Rasulullah untuk memelihara kadar takwa dalam diri adalah dengan selalu
melakukan kebaikan. Rasulullah bersabda : “Ittaqillah
haitsuma kunta wa atbi’is saiyiatal hasanata tamhuhaa”. Bertakwalah kepada
Allah di manapun kamu berada. Iringilah setiap keburukan dengan kebaikan.
Niscaya kebaikan itu akan menghapus keburukan. (H.R Imam at Tirmidzi)
Ketahuilah bahwa ketakwaan
seseorang antara lain akan terbentuk
oleh rasa takutnya kepada Allah Ta’ala.
Semakin besar rasa takutnya kepada Allah maka akan semakin tinggi pula derajat
ketakwaannya, begitupun sebaliknya.
Orang bijak bekata bahwa segala
bentuk kejahatan dan keburukan yang
dilakukan manusia dari dahulu hingga sekarang, kejahatan besar ataupun kecil,
tidaklah akan pernah terjadi kecuali karena tidak ada rasa takut kepada Allah.
Rasa takut seseorang kepada Rabbnya
juga akan mendatangkan kemuliaan derajat
baginya disisi Allah meskipun dia terlihat hina di mata manusia. Imam Ibnu
Katsir berkata : Allah mengetahui eseorang yang memiliki perasaan takut kepada
Allah dan juga mengetahui seberapa besar kadar takutnya kepada Allah. Perasaan
takut ini akan membuat pemiliknya selalu menjauhi larangan larangan Allah dan
melaksanakan perintahNya. Bagi mereka disediakan ampunan dan pahala yang besar.
Rasulullah bercerita tentang
seseorang yang sangat besar rasa takutnya kepada Allah Ta’ala. Beliau bersabda
: “Ada seorang dari umat sebelum kalian
yang berprasangka buruk terhadap amal perbuatannya sendiri. Ketika tiba
ajalnya, dia berpesan kepada keluarganya : Jika aku mati bakarlah jasadku
hingga menjadi abu. Kemudian buanglah ke laut. Sungguh jika Allah mendapatiku
Dia tidak akan mengampuniku.
Lalu Allah menyuruh malaikat untuk mendatangkan ruhnya dan bertanya : Apa
yang membuatmu melakukan hal demikian ?. Orang itu menjawab : Wahai Rabbku, aku
tidak melakukannya kecuali karena aku takut terhadap-Mu. Kemudian Allah
mengampuni dosanya. (H.R an Nasa’i).
Inilah salah satu gambaran
bagaimana besar takutnya seseorang kepada Allah Ta’ala dan akhirnya Allah mengampuni dosanya. Wallahu A’lam. (323)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar