KETIKA MUSIBAH DATANG
Oleh : Azwir B. Chaniago
Muqaddimah.
Dalam menjalani hidup ini, tidak ada manusia yang tidak akan
diuji. Ujian itu bisa terjadi kepada dirinya, keluarganya, hartanya dan yang
lainnya. Allah berfirman : “Ahasibannaasu aiyutraku aiyaquuluu aamannaa
wahum laa yuftanun” Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja
mengatakan : Kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi. (Q.S al
Ankabut 2).
Sikap dalam menerima musibah.
Sungguh, musibah yang datang kepada seorang hamba adalah
ketetapan Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Maa ashaaba min
mushibatin illa bi-iznillah, waman yu’min billahi yahdi qalbahu, wallahu bi
kuli syai-in ‘aliim” Tidak ada sesuatu
musibahpun menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah, dan barang siapa
beriman kepada Allah niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan
Allah Mahamengetahui segala sesuatu. (Q.S at Taghaabun 11)
Ketahuilah bahwa setiap musibah atau ujian yang diturunkan Allah kepada seorang hamba
pastilah disitu ada hikmah yang sempurna. Oleh karena itu seseorang yang
menerima musibah mestilah menjaga sikap yang benar sehingga musibah menjadi
terasa tidak terlalu berat bahkan bisa memperoleh manfaat ataupun pahala dari
Allah.
Ketahuilah bahwa jika seseorang menerima musibah dengan sabar
ataupun tidak sabar musibah akan tetap mendatanginya. Allah berfirman : “Qul
lan yushiibanaa illa maa kataballahu lanaa”
Katakanlah, sekali kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah
bagi kami. (Q.S at Taubah 51)
Diantara sikap yang benar dan bermanfaat dalam menerima
musibah ataupun ujian adalah :
Pertama : Berbaik
sangka kepada Allah.
Inilah sikap pertama yang harus dikedepankan seorang yang mendapat musibah atau ujian. Tidaklah menjadi sempurna imam
seseorang jika tidak berbaik sangka kepada Allah dalam setiap keadaan.
Syaikh Muhammad Shalih al Utsaimin berkata : Engkau wajib
husnuzhan atau berbaik sangka kepada Allah terhadap perbuatan Allah di alam
ini. Engkau wajib meyakini bahwa apa yang Allah lakukan adalah untuk suatu
hikmah yang sempurna. Terkadang akal manusia memahaminya, terkadang tidak. Maka
janganlah ada yang menyangka bahwa jika Allah melakukan sesuatu di alam ini
karena kehendak-Nya yang buruk.
Kedua : Menjaga sikap sabar
Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah dalam Kitab Madaarijus
Saalikin, menjelaskan makna sabar ada empat, yaitu : (1) Menahan diri dari berputus asa. (2) Meredam amarah
jiwa. (3) Mencegah lisan untuk mengeluh, dan (4) Mencegah anggota badan untuk berbuat
kemungkaran.
Sungguh sangatlah banyak keutamaan sabar. Diantaranya seperti
yang dikatakan oleh Syaikh Sulaiman bin Qaashim : Setiap amalan dapat diketahui
ganjarannya kecuali kesabaran yaitu seperti air yang mengalir deras. Lalu
beliau membacakan al Qur an surat az Zumar 10 : “ Innamaa yuwaffash
shabiruna ajrahum bighairi hisaab” Sesungguhnya
hanyalah pahala orang-orang bersabarlah yang dicukupkan tanpa batas.
Syaikh Muhammad Shalih al Utsaimin dalam Kitab Syarah
Riyadush Shalihin menjelaskan : Adapun kesabaran pahalanya berlipat ganda tidak
terbatas. Ini menunjukkan bahwa ganjarannya sangat besar sekali hingga tidak
mungkin bagi seorang insan untuk membayangkan pahalanya karena tidak bisa
diukur dengan bilangan.
Bahkan, pahala sabar termasuk perkara yang maklum disisi
Allah tanpa bisa dibatasi. Tidak pula bisa disamakan dengan mengatakan satu
kebaikan dilipat gandakan pahalanya sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat.
Kesabaran itu pahalanya tanpa batas. Demikian penjelasan Syaikh Utsaimin.
Ketiga : Banyak beristighfar.
Seorang hamba yang mendapat musibah atau ujian dalam hidupnya
hendaklah banyak beristighfar.
Imam al Qurthubi dalam
Kitab Tafsirnya menjebutkan tentang seseorang yang datang kepada Imam Hasan al
Bashri mengadukan cobaan dirinya yaitu susah sekali mendapatkan rizki. Imam
Hasan al Bashri memberi nasehat agar banyak beristighfar.
Yang lain datang
mengadukan musibah tentang tanamannya yang kekeringan karena hujan sudah
lama tidak turun. Imam Hasan al Bashri
memberi nasehat agar banyak beristighfar.
Yang lain lagi datang mengadukan cobaan yang menimpa dirinya.
Dia sudah lama menikah tapi belum mendapatkan keturunan. Imam Hasan al Bashri memberi nasehat agar
banyak beristighfar.
Lalu ada seseorang yang bertanya kepada Imam Hasan al Bashri.
Ya syaikh kenapa setiap orang yang datang mengadukan keadaannya selalu engkau
beri nasehat agar banyak beristighfar.
Imam Hasan al Bashri menjelaskan : Aku mengatakan (agar banyak beristighfar) itu bukan dari
diriku. Lalu beliau membacakan surat Nuh 10 -12) : “ Faqultu astaghfiruu
rabbukum innahu kaana ghafaaraa. Yursilis
samaa-a ‘alaikum midraaraa. Wayumdidkum biamwaalin wa baniina wa yaj’allakum
jannaatin wayaj’allakum anhaaraa.” Maka aku katakan kepada mereka : Mohonlah
ampun kepada Rabb-mu, sesungguhnya Dia Mahapengampun. Niscaya Dia akan
menurunkan kepadamu hujan yang lebat dari langit. Dan Dia memberikan kepadamu
anak-anak dan harta yang banyak, diadakan-Nya bagimu kebun-kebun dan
sungai-sungai untukmu.
Keempat : Banyak berdoa.
Seorang hamba haruslah senantiasa berdoa kepada Allah agar
diberi kekuatan dan kesabaran dalam menerima musibah. Juga bermohon untuk
mendapatkan kemudahan dalam hidupnya di
dunia dan akhirat. Apalagi pada saat ada musibah atau ujian yang ringan maupun
berat.
Rasulullah bersabda : “Innad du’a-a yanfa’u mimma nazala
wa mimma lam yanzil, fa’alaikum ‘ibadallahi biddu’a-i” Doa itu bermanfaat terhadap apa yang sudah
maupun belum menimpa. Oleh karena itu wahai sekalian hamba Allah hendaklah
kalian berdoa (H.R Imam at Tarmidzi dan al Hakim dari Ibnu Umar).
Rasulullah bersabda : “Laisa syai’un akrama ‘alallahi Ta’ala minad dua’i” Tidak ada yang lebih
mulia disisi Allah daripada doa (H.R Imam Ahmad, Imam at Tirmidzi dari Abu
Hurairah)
Rasulullah bersabda : “Innad du’a-u huwal ibadah” Sesungguhnya doa itu ibadah. Suatu ibadah
tentulah mendatangkan pahala dan kebaikan. Andaikata seseorang merasa doanya belum dikabulkan maka
melakukan doa sebagai ibadah saja insya Allah sudah memberi manfaat bagi yang
berdoa tersebut.
Mudah mudahan ada manfaatnya bagi kita semua. Allahu a’lam.
(295)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar