ALLAH MENYEBUT DIRI-NYA ANAA
DAN NAHNU
Oleh : Azwir B. Chaniago
Kita mengetahui bahwa dalam banyak ayat Allah Ta’ala menyebut diri-Nya dengan menggunakan dhamir
atau kata ganti Anaa (Aku) dan
terkadang menyebut diri-Nya dengan
menggunakan dhamir atau kata ganti Nahnu (Kami). Diantaranya adalah
sebagaimana disebutkan sebagai berikut :
Pertama : Allah menyebut diri-Nya dengan dhamir Anaa.
Allah berfirman : “Innani
anallahu laa ilaaha illaa ana fa’budnii wa aqimish shalaata lidzikrii” Sesungguhnya
Aku ini adalah Allah, tidak ada Ilah (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku
dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku (Q.S Thaahaa 14)
Kedua : Allah menyebut diri-Nya dengan dhamir Nahnu.
Allah berfirman : “Innaa nahnu nazzalnaadz dzikra wa innaa
lahu lahaafizhuun” Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al Qur an, dan
sesungguhnya kami benar benar memeliharanya. (Q.S al Hijr 9)
Allah berfirman : “Innaa nahnu nazzalnaa ‘alaikal qur-aana
tanziila” Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al Qur an kepadamu (Muhammad)
secara berangsur angsur. (Q.S al Insaan 23).
Lalu mungkin ada yang bertanya kenapa Allah terkadang
menggunakan dhamir Anaa dan terkadang menggunakan dhamir Nahnu. Kenapa tidak
dengan kata ganti Anaa saja karena Allah adalah Ahad (tungal) dan Allah Mahaesa.
Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin, dalam Kitab Tafsir
Juz ‘Amma antara lain menjelaskan :
Pertama : Yang demikian itu karena Allah itu Mahaesa dan Mahaagung.
Kedua : Jika untuk menunjukkan ke-Mahaesaan-Nya maka Allah menggunakan dhamir Anaa
(Aku) bagi diri-Nya.
Ketiga : Jika untuk menunjukkan sifat-Nya yang Mahaagung maka Allah menggunakan
dhamir Nahnu (Kami) bagi diri-Nya.
Insya Allah bermanfaat. Wallahu A’lam. (297)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar