FITNAH DARI LAWAN JENIS
Oleh : Azwir B. Chaniago
Muqaddimah
Adalah
merupakan fitrah bahwa manusia tercipta untuk saling tertarik dengan lawan
jenisnya. Allah berfirman : “Dijadikan indah dalam pandangan manusia cinta
terhadap apa yang diinginkan, berupa
perempuan perempuan, anak anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas
dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan dunia
dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik”. (Q.S Ali Imran 14).
Fitnah yang berbahaya.
Oleh
karena itu pula, Rasulullah mengingatkan
bahwa fitnah atau ujian bagi laki laki pada umat ini adalah fitnah wanita.
Rasulullah bersabda : “Maa taraktu ba’dii fitnata adharra ‘alar rijaali
minan nisaa’ Tidaklah aku tinggalkan
setelahku fitnah yang lebih berbahaya bagi laki laki dari pada wanita (H.R Imam
Bukhari dan Imam Muslim).
Dari Abu Said
Al-Khudri radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa beliau
bersabda : “Innad
dun-yaa hulwatun khadhiratun wa innallaha mustakhlifkum fiihaa fa yanzhuru
kaifa ta’maluun, fattaqud dun-yaa wataqun nisaa-a, fa inna auwala fitnati banii
israa-iila kaanat finnisaa’. Sesungguhnya dunia itu manis lagi hijau dan sesungguhnya Allah
menjadikan kalian penguasa di atasnya lalu Dia memperhatikan apa yang kalian
perbuat. Karenanya takutlah kalian kepada (fitnah) dunia dan takutlah kalian
dari (fitnah) wanita, karena sesungguhnya fitnah pertama (yang menghancurkan)
Bani Israil adalah dalam masalah wanita.”(H.R Imam Muslim no. 2742)
Jangan
pernah merasa aman dari fitnah lawan jenis.
Barangkali
diantara manusia ada yang berkata : Saya bisa menjaga diri, iman saya cukup
kuat. Kalau saya bergaul dekat dengan lawan jenis, insya Allah tidak akan
sampai melanggar norma agama. Saya sangat paham tentang dosa yang akan mendatangkan
murka Allah Ta’ala.
Sungguh
janganlah seorang hamba merasa mampu menjaga diri dari berbagai fitnah apalagi
fitnah wanita yang merupakan fitnah yang berbahaya sebagaimana disebutkan
Rasulullah dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam
Muslim diatas.
Ketahuilah
bahwa manusia mempunyai potensi untuk berhadapan dengan fitnah, karena :
Pertama : Manusia bukan malaikat. Manusia memiliki
hawa nafsu, Dan hawa nafsu itu cenderung
kepada keburukan. Allah berfirman : “Wa maa ubarri-u nafsii, innan nafsa
la-ammaa ratun bis suu-i illa maa rahima rabbi”. (Yusuf berkata) Dan
aku tidak (menyatakan) diriku bebas
(dari kesalahan) karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada
kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Rabb-ku (Q.S Yusuf 53)
Dalam
kitab Tafsir Kariimir Rahman di sebutkan bahwa : “Sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan” maknanya adalah seringkali (nafsu itu) memerintahkan pemiliknya untuk berbuat
keburukan yakni perbuatan keji dan segala dosa.
Kedua : Manusia mempunyai musuh yang nyata yaitu
syaithan yang selalu berusaha menggoda dan mendorongnya untuk melakukan
kemaksiatan dan dosa. Allah berfirman : “Innamaa ya’murukum bis suu-i wal
fahsyaa-i wa an taquuluu ‘alallahi maa laa ta’lamun”. Sesungguhnya (syaithan) itu hanya
menyuruh kamu agar berbuat jahat dan keji dan mengatakan apa yang tidak kamu
ketahui tentang Allah (Q.S al Baqarah 169)
Syaikh
as Sa’di berkata : Yang dimaksud adalah kejahatan yang merusak pelakunya.
Dengan demikian termasuk dalam hal ini adalah seluruh kemaksiatan.
Ketiga : Manusia itu diciptakan dalam keadaan lemah.
Syaikh as Sa’di berkata : Manusia itu adalah lemah dalam hal fisik, lemah dalam
berkehendak, lemah dalam bertekad dan lemah dalam iman dan
kesabaran (Lihat Tafsir Kariimir Rahman). Allah berfirman : “Wa
khuliqal insaanu dha’iifaa”. Dan manusia diciptakan dalam keadaan lemah.
(Q.S an Nisaa’ 28.)
Oleh sebab itu teruslah berusaha mencari jalan
agar bisa terhindar dari fitnah lawan jenis. Wallahu A’lam. (321).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar