KERUGIAN MENCINTAI DUNIA
Oleh : Azwir B. Chaniago
Prof.
DR. Hamka, dalam Kitab Tafsir al Azhar mengatakan bahwa tidak ada kegunaan manusia ini diciptakan Allah kecuali hanya
untuk beribadah kepada-Nya. Allah berfirman : Wa maa khalaqtul jinna wal insa illaa li ya’buduun” Aku tidak
menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepada-Ku. (Q.S adz
Dzaariat 56).
Oleh
karena itu manusia wajib menghabiskan waktunya untuk beribadah kepada Allah
Ta’ala. Janganlah seorang muslim mau ditipu oleh dunia sehingga lalai dalam
beribadah kepada Allah sehingga menjadi manusia yang merugi.
Pertama :
Memang manusia memiliki kesibukan mengurus usaha, pekerjaan, harta, keluarga
dan yang lainnya, tetapi jangan berlebihan. Jangan dijadikan tujuan, sehingga
membuat lalai dalam mengingat Allah dan
beribadah kepada-Nya.
Allah
berfirman : “Yaa aiyuhal ladziina aamanuu laa tulhikum
amwaalukum walaa aulaadukum ‘an dzikrillahi wa man yaf’al dzaalika faulaa-ika
humul khaasiruun” Wahai orang orang yang beriman. Janganlah harta bendamu
dan anak anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barangsiapa yang
berbuat demikian maka mereka itulah orang orang yang rugi. (Q.S al Munaafiquun 9).
Kedua : Diantara kerugian bagi orang yang mencintai
kehidupan dunia adalah di cap sebagai orang berada dalam kesesatan yang amat
sangat. Allah berfirman : “Alladziina yastahibbunal hayaaad dun-yaa
‘alal aakhirati wa yashudduuna ‘an sabilllahi
wa yabghunaha ‘iwajaa, ulaaaika fii dhalaalin ba’iidaa”. (Yaitu) orang yang lebih mencintai
kehidupan dunia daripada (kehidupan) akhirat, dan menghalang halangi manusia
(manusia) dari jalan Allah dan menginginkan (jalan yang) bengkok.
Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh. (Q.S Ibrahim ayat 3).
Ketiga :
Mencintai dunia berarti mengagungkannya.
Mengagungkan sesuatu yang hina dimata Allah adalah termasuk dosa besar.
Dosa besar pasti mendatangkan kerugian yang besar pula. Pada hal dunia sangat
hina di mata Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasulullah telah mengingatkan dalam
sabdanya tentang kehinaan dunia. “Fa
wallahi laddun-yaa ahwanu ‘alallahi min hadzaa ‘alaikum” Demi Allah,
sungguh dunia itu lebih hina bagi Allah dari pada (bangkai anak kambing) ini
bagi kalian (H.R Imam Muslim).
Keempat : Allah akan mencerai beraikan urusan dan
akan memenuhi dengan kesibukan dunia. Ketahuilah saudaraku, bahwa manusia yang
mencintai dunia menjadikan dunia sebagai cita cita yang ingin dikejarnya. Sungguh, seseorang
yang menjadikan dunia sebagai tujuan hidupnya maka Allah akan mencerai beraikan
urusannya dan kedua tangannya akan dipenuhi dengan kesibukan.
Rasulullah
bersabda : “Barangsiapa yang tujuan
hidupnya adalah dunia maka Allah akan mencerai beraikan urusannya. Menjadikan
kefakiran di kedua pelupuk matanya dan dia mendapat dunia menurut apa yang
telah ditetapkan baginya. Dan barangsiapa yang tujuan hidupnya adalah negeri
akhirat, Allah Ta’ala akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan dihatinya
dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina” (H.R Imam Ahmad, Ibnu
Majah dan Ibnu Hibban, dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Silsilah Hadits
ash Shahihah).
Rasulullah
bersabda : “Wahai anak keturunan Adam.
Curahkanlah waktumu untuk beribadah kepadaKu, niscaya akan Aku penuhi dadamu
dengan kekayaan (kecukupan) dan Aku tutup kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukannya
maka Aku penuhi kedua tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak akan tutup
kefakiranmu” (H.R Imam at Tirmidzi dan Imam Ahmad, Lihat Silsilah Hadits
Shahih Syaikh al Albani).
Oleh karena itu jagalah diri agar kita tidak mendapat kerugian yang besar
karena mengejar dunia pada hal akhirat jauh lebih baik. Allah berfirman : “Walal aakhiratu khairul laka mina uula” Dan
sungguh yang kemudian itu lebih baik bagimu dari pada yang permulaan (Q.S ad
Duhaa 4).
Wallahu
A’lam. (327)