MENGHARAPKAN KELUARGA SAKINAH
MAWADDAH WA RAHMAH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Judul tulisan ini adalah doa yang sangat
masyhur yang disampaikan kepada penganten baru sebagai bagian dari ucapan
selamat kepada mereka. Terkadang PULAyang meringkas saja : Semoga menjadi
keluarga SAMARA.
Ketahuilah saudaraku, bahwa sesungguhnya
memberikan doa kepada pengantin adalah termasuk dalam sunnah Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasallam. Apabila Rasulullah menghadiri acara pernikahan maka
beliau mendoakan pasangan yang baru menikah dengan mengucapkan :
بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ
وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ
Semoga Allah
memberikan berkah kepadamu dan mencurahkan berkah-Nya atasmu dan mengumpulkan
kalian berdua di dalam kebaikan. (H.R Imam Ahmad, Abu Dawud, at Tirmidzi dan
Ibnu Majah).
Tentang doa ini, Syaikh Abdul Aziz bin Fathi as Sayyid Nada berkata :
Inilah doa yang sangat agung dan penuh berkah. Merangkum makna makna kebaikan.
Seharusnya tidak ditinggalkan atau berpaling darinya dengan mengucapkan doa
selainnya.
Namun demikian, kata beliau : Apabila
seseorang menggabungkan doa yang diajarkan Rasulullah tersebut dengan doa doa
lainnya dari ucapan ucapan selamat dan doa kepada penganten yang semakna
dengannya maka hal itu tidaklah mengapa. (Dari Kitab Ensiklopedi Adab Islam).
Jadi tidak mengapa kalau kita mendoakan
penganten baru dengan doa : SEMOGA MENJADI KELUARGA SAKINAH MAWADDAH WA RAHMAH.
Dan sebaiknya doa ini diucapkan setelah lebih dahulu mengucapkan doa yang di
ajarkan Rasulullah sebagaimana tersebut dalam hadits diatas karena doa yang
diajarkan Nabi tentu lebih
utama untuk kita amalkan.
Lalu datang pertanyaan : Apa makna sakinah,
mawaddah wa rahmah ?. Secara bahasa : (1) Sakinah bermakna, saling merasa
tenteram dan nyaman dengan pasangannya. (2) Mawaddah bermakna, saling memiliki
perasaan bersama dan bersatu dengan pasangannya. (3) Wa rahmah bermakna,
kelembutan dan kasih sayang karena ikatan pernikahan.
Ini adalah lafazh doa yang bermohon agar
dikabulkan Allah tentulah penganten baru tersebut sangat beruntung. Apalagi
yang mendoakan biasanya sangatlah banyak
bisa sampai ratusan orang. Tetapi ketahuilah bahwa ketika seseorang ingin
mendapatkan sesuatu kebaikan tentu tidaklah cukup dengan berdoa saja. Harus
diikuti dengan usaha dan selanjutnya adalah berserah diri kepada Allah.
Oleh karena itu penganten baru ataupun
penganten lama harus berusaha untuk mendapatkan KEADAAN KELUARGA YANG SAKINAH,
MAWADDAH WA RAHMAH ini. Ada cara dan upaya yang bisa dilakukan oleh setiap
pasangan dalam mengharungi bahtera rumah tangganya, diantaranya adalah :
Pertama : Selalu sama sama bersyukur dengan
kelebihan pasangannya.
Kelebihan pasangan berupa kebaikan adalah
nikmat Allah Ta’ala bagi keluarga dan harus disyukuri. Dan Allah telah berjanji
akan menambah nikmatnya bagi hamba hamba-Nya yang bersyukur, yaitu sebagaimana
firman-Nya.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ
شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Rabb-mu
memaklumkan : Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya
adzab-Ku sangat pedih". (Q.S Ibrahim
7)
Kedua
: Selalu bersabar dengan kekurangan pasangannya.
Kekurangan
kekurangan itu adalah semacam ujian sehingga diperlukan kesabaran. Sungguh
amatlah tinggi kedudukan orang yang bersabar karena dia dijanjikan Allah Ta’ala
untuk mendapat pahala yang tidak
terbatas.
Sulaiman bin Qashim berkata : Setiap amalan dapat
diketahui ganjarannya kecuali kesabaran yang ganjarannya seperti air mengalir.
Kemudian beliau membacakan firman Allah Ta’ala :
إِنَّمَا
يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Sesungguhnya hanya orang-orang
yang bersabarlah yang disempurnakan
pahala mereka tanpa batas (Q.S az Zumar
10)
Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata
: Adapun kesabaran, pahalanya berlipat ganda tidak terbatas.
Hal ini menunjukkan bahwa ganjarannya sangat besar sekali hingga tak mungkin
bagi seorang insan untuk membayangkan pahalanya karena tidak bisa dihitung
dengan bilangan. Bahkan juga, pahala sabar
termasuk pahala yang maklum diisi Allah tanpa bisa dibatasi. Tidak pula dapat
disamakan dengan mengatakan satu kebaikan dilipat gandakan sepuluh kali sampai
tujuh ratus kali lipat. Kesabaran itu pahalanya
tanpa batas. (Syarah Riyadush Shalihin).
Ketiga : Menerima kelebihan dan kekurangan pasangan
dengan lapang hati.
Orang
bijak berkata : Tak ada manusia yang sempurna kebaikannya dan sebaliknya tak
ada pula manusia yang sempurna kekurangannya.
Seseorang bisa jadi akan melihat
kekurangan dari pasangannya. Ada
kekurangan yang serius dan ada pula yang tidak terlalu berat. Tapi bagaimanapun
kekurangan kekurangan itu bisa diperbaiki menjadi lebih baik. Bahkan bisa jadi
kekurangan itu merupakan ladang pahala
jika disikapi dengan sabar dan
sama sama ingin memperbaiki.
Janganlah seseorang yang hanya
melihat kekurangan pasangannya bahkan tak mau pula melihat kekurangan dirinya,
egois, Biasanya ini menjadi landasan pertama terjadinya kericuhan rumah tangga.
Allah Ta’ala berfirman :
وَعَاشِرُوهُنَّ بِٱلۡمَعۡرُوفِۚ فَإِن كَرِهۡتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰٓ أَن تَكۡرَهُواْ شَيۡٔٗا وَيَجۡعَلَ ٱللَّهُ فِيهِ خَيۡرٗا كَثِيرٗا
Dan
bergaullah kalian dengan mereka (para istri) secara patut. Kemudian bila kalian
tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kalian tidak menyukai
sesuatu, padahal Allah menjadikan pada dirinya kebaikan yang banyak. (Q.S an
Nisa’ 19).
Al-Hafizh
Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang ayat ini : Yakni mudah-mudahan kesabaran kalian
dengan tetap menahan mereka (para istri dalam ikatan pernikahan), sementara
kalian tidak menyukai mereka, akan menjadi kebaikan yang banyak bagi kalian di
dunia dan di akhirat sebagaimana perkataan Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma tentang ayat ini, “Si suami mengasihani (menaruh iba) istri (yang
tidak disukainya) hingga Allah subhanahu wa
ta’ala berikan rezeki padanya berupa
anak dari istri tersebut dan pada anak itu ada kebaikan yang banyak. (Tafsir Ibnu Katsir).
Sungguh Rasulullah juga telah
mengajarkan bagaimana sikap seseorang dalam menghadapi kekurangan pasangannya.
Beliau bersabda :
لاَ
يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ
Janganlah seorang mukmin membenci seorang
mukminah. Jika ia tidak suka satu tabiat/perangainya maka (bisa jadi) ia ridha
(senang) dengan tabiat/perangainya yang lain. (H.R Imam Muslim)
Imam an Nawawi
berkata : Hendaknya seorang laki laki jangan membenci wanita, Jika dia
mendapati pada wanita ada perangai yang tidak disukai maka pasti dia akan
mendapati perangai lain yang dia sukai, seperti misalnya parasnya kurang cantik
tetapi dia taat dalam beragama. Atau
bagus akhlaknya, penyayang, selalu menjaga diri dan sebagainya. (Syarh
Shahih Muslim).
Keempat : Saling
mengingatkan dan menasehati dengan lemah lembut.
Diantara cara
untuk mendapatkan keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah adalah saling berlemah
lembut. Hindari perkataan kasar dan kalimat yang buruk. Berlemah lembutlah.
Sungguh sikap lemah lembut itu semuanya kebaikan.
Rasulullah bersabda
: “Innallaha
yuhibbu rifqa fii amri kullih” Sesungguhnya
Allah mencintai lemah lembut di segala perkara (H.R Imam Bukhari dan Imam
Muslim).
Imam Muslim juga meriwayatkan, dari Jabir bin Abdullah bahwa Nabi Salallahu
‘alaihi wasallam bersabda :
مَنْ يُحْرَمِ الرِّفْقَ
يُحْرَمِ الْخَيْرَ
Barangsiapa yang tidak memiliki
sifat lembut, maka tidak akan mendapatkan kebaikan.
Ketahuilah
bahwa dalam memberi nasehat kita bermaksud menarik hati manusia untuk melakukan
kebaikan. Dan tidaklah kita bisa menarik hati manusia dengan cara yang kasar
bahkan dengan harta sekalipun kecuali
dengan lemah lembut.
Pasangan
yang suka berbicara atau berlaku kasar biasanya dia sering menyesalinya.
Merasa terlanjur dan menyesal.
Syaikh Shalih bin Abdul Aziz berkata : Maka
wajib bagi kalian untuk berlemah lembut dan berhati hati. Jangan cepat marah
dan berlaku kasar. Kalian tidak akan menyesal selama lamanya bila berlemah
lembut.
Kelima : Saling mendoakan dalam kebaikan.
Sangatlah dianjurkan untuk saling mendoakan
diantara pasangan suami istri. Diantara doa yang disebutkan dalam al Qur an
adalah :
رَبَّنَا هَب
لَنَا مِنْ أَزْوَجِنَا وَ ذُرِّيَّتِنَا قُرَّةَ أَعْينٍ وَ اجْعَلْنَا
لِلْمُتَّقِينَ إِمَاماً
Ya
Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyejuk
hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa. (Q.S
al Furqan 74).
Lazimkanlah
membaca doa ini dan doa doa lainnya untuk saling memohon kebaikan dari Allah
Ta’ala.
Demikianlah
sebagian dari upaya yang bisa dilakukan untuk menggapai keluarga sakinah,
mawaddah wa rahmah yang diidamkan oleh setiap keluarga. Insya Allah cara dan upaya
ini bermanfaat bagi penganten baru
maupun penganten lama. Wallahu A’lam. (1.280).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar