BERWUDHU SEBELUM TIDUR SANGAT DIANJURKAN
MESKIPUN TAK WAJIB
Oleh : Azwir B. Chaniago
Berwudhu sebelum shalat hukumnya wajib karena tak sah shalat tanpa wudhu.
Selain itu, ketahuilah bahwa Rasulullah
Salallahu ‘alaihi wasallam sangat menganjurkan kita untuk berwudhu sebelum
tidur meskipun tak diwajibkan. Diantara dalilnya adalah dari al
Baro’ bin ‘Azib, dia berkat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ،
ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ
Jika kamu mendatangi tempat
tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi
kanan badanmu. (HR. Bukhari no. 247 dan
Muslim no. 2710).
Ketahuilah bahwa berwudhu sebelum
tidur, secara normal di zaman ini tak akan mendatangkan kesulitan bagi yang mau
mengamalkannya. Apalagi pada umumnya orang orang terbiasa ke kamar mandi dulu sebelum tidur. Jadi tinggal melanjutkan dengan berwudhu.
Sungguh sangatlah banyak keutamaan
berwudhu sebelum tidur, diantaranya adalah :
Pertama : Mengikuti
sunnah.
Yaitu mencontoh apa yang dilakukan
dan diajarkan Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam. Tidaklah Rasulullah
menyuruh sesuatu pastilah ada manfaat dan hikmah yang sempurna yang akan
diperoleh seorang hamba jika mengamalkannya
dengan ikhlas.
Malaikat adalah makhluk yang
sangat taat dan tak pernah bermaksiat kepada Allah Ta’ala sehingga sangat besar
kemungkinan doanya diijabah.
Dari Abdullah bin Umar
radliyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ بَاتَ طَاهِرًا، بَاتَ
فِي شِعَارِهِ مَلَكٌ، فَلَمْ يَسْتَيْقِظْ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ: اللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فُلَانٍ، فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا
Barangsiapa yang tidur dalam
keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan
bangun hingga malaikat berdoa : Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena
(dia) tidur dalam keadaan suci. (H.R Ibnu Hibban dinilai shahih oleh Syaikh al
Albani dalam Shahih at Targhib wat Tarhib).
Ketiga : Menghapus kesalahan.
Wudhu dapat menghapus kesalahan seorang hamba. Ya memang benar,
karena Rasulullah yang mengabarkan melalui sabda beliau :
مَا مِنْكُمْ رَجُلٌ يُقَرِّبُ وَضُوءَهُ
فَيَتَمَضْمَضُ، وَيَسْتَنْشِقُ فَيَنْتَثِرُ إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا وَجْهِهِ،
وَفِيهِ وَخَيَاشِيمِهِ، ثُمَّ إِذَا غَسَلَ وَجْهَهُ كَمَا أَمَرَهُ اللهُ،
إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا وَجْهِهِ مِنْ أَطْرَافِ لِحْيَتِهِ مَعَ الْمَاءِ، ثُمَّ
يَغْسِلُ يَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا يَدَيْهِ مِنْ
أَنَامِلِهِ مَعَ الْمَاءِ، ثُمَّ يَمْسَحُ رَأْسَهُ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا
رَأْسِهِ مِنْ أَطْرَافِ شَعْرِهِ مَعَ الْمَاءِ، ثُمَّ يَغْسِلُ قَدَمَيْهِ إِلَى
الْكَعْبَيْنِ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا رِجْلَيْهِ مِنْ أَنَامِلِهِ مَعَ
الْمَاءِ، فَإِنْ هُوَ قَامَ فَصَلَّى، فَحَمِدَ اللهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ
وَمَجَّدَهُ بِالَّذِي هُوَ لَهُ أَهْلٌ، وَفَرَّغَ قَلْبَهُ لِلَّهِ، إِلَّا
انْصَرَفَ مِنْ خَطِيئَتِهِ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
Tidak ada seorang pun diantara yang mendekatkan air wudhunya lalu dia berkumur, memasukkan air ke hidungnya lalu mengeluarkannya kecuali akan berjatuhan kesalahan kesalahan wajahnya, kesalahan-kesalahan mulutnya dan kesalahan-kesalahan hidungnya. Jika dia mencuci wajahnya sebagaimana yang diperintahkan oleh Allâh, kesalahan-kesalahan wajahnya akan berjatuhan bersama tetesan air dari ujung jenggotnya.
Kemudian
mencuci kedua tangannya sampai siku, kecuali kesalahan-kesalahan tangannya akan
berjatuhan bersama air lewat jari-jemarinya. Kemudian jika ia mengusap kepala,
maka kesalahan-kesalahan kepalanya akan berjatuhan melalui ujung rambutnya
bersama air.
Lalu
jika dia mencuci kakinya sampai mata kaki, maka kesalahan kedua kakinya akan
berjatuhan melalui jari-jari kakinya bersama tetesan air. Jika kemudian, ia
berdiri lalu shalat, kemudian dia memuji Allâh menyanjung dan mengagungkan-Nya
dengan pujian dan sanjungan yang menjadi hak-Nya dan mengosongkan hatinya hanya
untuk Allâh kecuali dia terlepas dari kesalahankesalahannya seperti pada hari
ia dilahirkan dari perut ibunya. (Muttafaqun ’alaihi).
Dalam
hadits lain Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لَا يَتَوَضَّأُ رَجُلٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهُ ثُمَّ
يُصَلِّي الصَّلَاةَ إِلَّا غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الصَّلَاةِ الَّتِي
تَلِيهَا
Tidaklah
seorang muslim berwudhu lalu ia menyempurnakan wudhunya dan melaksanakan
shalat, kecuali Allâh akan mengampuni dosa-dosa yang dilakukannnya antara
shalat yang dia kerjakan itu sampai dengan shalat berikutnya. (Muttafaqun
’alaihi)
Al Hafizh Ibnu Hajar berkata : Tentang wudhu
yang mendatangkan ampunan, zahirnya mencakup dosa besar dan kecil, akan tetapi
para ulama mengkhususkannya dengan dosa dosa kecil, karena pada riwayat yang
lain tercantum pengecualian terhadap dosa dosa besar. (Fathul Baari).
Oleh karena itu seorang hamba akan senantiasa
berwudhu sebelum tidur, sehingga mendapat keutamaan yang banyak dari amalan
ini. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.285)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar