SIAPAKAH ORANG ZHALIM MENURUT AL QUR AN
Oleh : Azwir B. Chaniago
Rasulullah
Sallallahu ‘alaihi Wasallam telah
menjelaskan tentang keburukan yang akan menimpa orang zhalim, yaitu
sebagaimana sabda beliau :
وَإِيَّاكُمْ وَالظُّلْمَ فَإِنَّهُ
عِنْدَ اللَّهِ ظُلْمَةٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Kezaliman
adalah kegelapan pada hari kiamat. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Ulama kita
menerangkan dengan berpatokan pada hadits di atas bahwa kezaliman merupakan
sebab kegelapan bagi pelakunya hingga ia tidak mendapatkan arah atau jalan yang
akan dituju pada hari kiamat atau menjadi sebab kesempitan dan kesulitan bagi
pelakunya. (Syarhu Shahih Muslim).
Sekarang mari
kita lihat bagaimana al Qur an menjelaskan sifat atau kelakuan orang orang
zhalim. Diantaranya adalah :
Pertama :
Mempersekutukan Allah.
Sangatlah
tercela ketika seorang hamba mempersekutukan Allah dengan selain-Nya. Sungguh
tak ada sekutu bagi Allah Ta’ala. Allah berfirman :
لَا شَرِيكَ لَهُ ۖ وَبِذَٰلِكَ
أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah
yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan
diri (kepada Allah). Q.S al An'am 163.
Ketahuilah bahwa MEMPERSEKUTUKAN ALLAH TA’ALA
adalah kezhaliman yang besar.
Allah berfirman :
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا
تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Dan
(ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran
kepadanya : Wahai anakku !. Janganlah engkau mempersekutukan Allah.
Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar benar kezhaliman yang besar. (Q.S
Lukman 13)
Kedua :
Mengingkari dan mengadakan kebohongan terhadap ayat ayat Allah.
Termasuk
dalam kezhaliman atau kelakuan buruk orang zhalim adalah mengingkari dan
membuat kebohongan terhadap ayat ayat Allah. Allah Ta’ala berfirman :
فَمَنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ
الْكَذِبَ مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Maka
barangsiapa yang mengada adakan kebohongan terhadap Allah, sesudah itu, maka
mereka itulah orang orang zhalim. (Q.S
Ali Imran 94)
Allah Ta’ala
berfirman :
قَدْ نَعْلَمُ إِنَّهُ لَيَحْزُنُكَ
الَّذِي يَقُولُونَ ۖ فَإِنَّهُمْ لَا يُكَذِّبُونَكَ
وَلَٰكِنَّ الظَّالِمِينَ بِآيَاتِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ
Sungguh, Kami
mengetahui bahwa apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu (Muhammad),
(janganlah bersedih hati) karena sebenarnya mereka bukan membuat kebohongan
atas engkau, tetapi orang zhalim itu mengingkari ayat ayat Allah. (Q.S
al An’am 33)
Allah Ta’ala berfirman
:
وَمَنْ أَظْلَمُ
مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ قَالَ أُوحِيَ إِلَيَّ وَلَمْ يُوحَ
إِلَيْهِ شَيْءٌ
Siapakah yang
lebih zhalim daripada orang orang yang mengada adakan dusta terhadap Allah atau
yang berkata : Telah diwahyukan kepadaku, padahal tidak diwahyukan sesuatupun
kepadanya. (Q.S al An’am 93)
Allah Ta’ala berfirman
:
فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا لِيُضِلَّ
النَّاسَ بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
Siapakah yang
lebih zhalim daripada orang orang yang mengada adakan kebohongan terhadap Allah
untuk menyesatkan orang orang tanpa ilmu. Sesungguhnya Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang orang yang zhalim ?. (Q.S al An’am 144)
Allah Ta’ala berfirman
:
فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ
كَذَّبَ بِآيَاتِهِ ۚ
Siapakah yang
lebih zhalim daripada orang orang yang mengada adakan kebohongan terhadap Allah
atau yang mendustakan ayat ayat-Nya. (Q.S al A’raf 37)
Ketiga :
Melanggar hukum dan peraturan Allah.
Termasuk
kezhaliman adalah melanggar hak hak Allah, sebagaimana firman-Nya :
وَقُلْنَا يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ
وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا
هَٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ
Dan Kami
berfirman : Wahai Adam !. Tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga dan
makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. (Tetapi)
janganlah kamu dekati pohon ini, nanti kamu termasuk orang orang yang zhalim. (Q.S
al Baqarah 35).
Allah Ta’ala
berfirman :
فَبَدَّلَ الَّذِينَ ظَلَمُوا قَوْلًا
غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ فَأَنْزَلْنَا عَلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا رِجْزًا مِنَ
السَّمَاءِ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ
Lalu orang
orang yang zhalim mengganti perintah dengan (perintah lain) yang tidak
diperintahkan kepada mereka. Maka Kami turunkan malapetaka dari langit kepada
orang orang yang zhalim itu, karena mereka (selalu) berbuat fasik. (Q.S al
Baqarah 59)
Allah Ta’ala
berfirman :
تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَعْتَدُوهَا ۚ وَمَنْ يَتَعَدَّ
حُدُودَ اللَّهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Itulah hukum
hukum Allah maka janganlah kamu melanggarnya.Barang siapa melanggar hukum hukum
Allah, mereka itulah orang orang yang zhalim (Q.S al Baqarah 229) .
Keempat :
Tetap tak mau mengikuti petunjuk meskipun sudah dijelaskan semua.
Diantara
tanda manusia zhalim adalah mereka tidak akan mengikuti petunjuk meskipun telah
diberikan semua keterangan dari ayat ayat al Qur an. Allah berfirman :
وَلَئِنْ أَتَيْتَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ بِكُلِّ آيَةٍ مَا
تَبِعُوا قِبْلَتَكَ ۚ وَمَا أَنْتَ بِتَابِعٍ قِبْلَتَهُمْ ۚ وَمَا بَعْضُهُمْ بِتَابِعٍ قِبْلَةَ بَعْضٍ ۚ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ
أَهْوَاءَهُمْ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ إِنَّكَ إِذًا لَمِنَ
الظَّالِمِينَ
Dan walaupun
engkau (Muhammad) memberikan semua ayat (keterangan) kepada orang orang yang
diberi Kitab itu, mereka tidak akan mengikuti kiblatmu dan engkau tidak akan
mengikuti kiblat mereka. Sebagian mereka tidak akan mengkuti kiblat sebagian
yang lain. Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah sampai ilmu
kepadamu niscaya engkau termasuk orang
orang yang zhalim. (Q.S al Baqarah 145).
Syaikh as
Sa’di berkata : “Mereka tidak mengikuti kiblatmu”, maksudnya, mereka
tidak akan mengikutimu dalam hal kiblat menunjukkan akan ketundukan kepadanya. Dan
karena dalam perkara kiblat, adapun perkara tersebut bisa seperti itu adalah
karena mereka durhaka. Mereka telah mengetahui kebenaran namun mereka
meninggalkannya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Lalu datang
pertanyaan : Bagaimana kalau yang berbuat zhalim itu adalah dari kalangan
pemimpin ?. Ketahuilah bahwa bagi mereka tentu ada adzab yang lebih berat
karena kezhaliman pemimpin, besar kemungkinan mempunyai keburukan yang
berkaitan dengan orang banyak yang dipimpinnya. Oleh karena itu mereka akan menjadi
manusia yang paling dibenci oleh Allah Ta’ala
Dari Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu ia berkata,
Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
إِنَّ
أَحَبَّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ
مَجْلِسًا إِمَامٌ عَادِلٌ وَأَبْغَضَ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ وَأَبْعَدَهُمْ
مِنْهُ مَجْلِسًا إِمَامٌ جَائِرٌ
Sesungguhnya
manusia yang paling dicintai oleh Allah pada hari kiamat dan paling dekat
kedudukannya di sisi Allah adalah seorang pemimpin yang adil. Sedangkan orang yang paling dibenci oleh
Allah dan paling jauh kedudukannya dari Allah adalah seorang pemimpin yang
zhalim. (H.R at Tirmidzi).
Oleh karena
itu maka seorang hamba harus menjaga dirinya agar tidak jatuh kepada perbuatan
zhalim. Bahkan seorang hamba tidak boleh ada kecenderungan mengikuti orang
zhalim, sebagaimana firman-Nya :
وَلَا تَرْكَنُوا إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ
وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ أَوْلِيَاءَ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ
Dan janganlah
kamu cenderung kepada orang yang zhalim yang menyebabkan kamu disentuh api
neraka, sedangkan kamu tidak mempunyai seorang penolong pun selain Allah,
sehingga kamu tidak akan diberikan pertolongan. (Q.S Hud 113).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.266)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar